06. the Grown apart

94 9 0
                                    

"Baru pulang le?" Tegur Mauliate kepada Alea yang baru saja membuka pintu rumah mereka di kawasan Pondok Pinang

"Iya ....tadi ngajar ....abis itu kerjain tugas dan ngumpul ngumpul sama temen....besok gak ada jadwal kuliah kok ...jadi bisa istirahat...." ujarnya sambil terduduk

"termasuk hang out sama laki laki yang tadi antar kamu?" Selidik Ate menutup buku yang dia baca

"Papa cek CCTV ? Semangat sekali stalkingnya" kesal Alea

"Kayak kamu? semangat sekali kissingnya?" Lurus Mauliate, pipi Alea bersemu merah

"Aku delapan belas,aku pikir kita udah cukup dewasa untuk saling mengerti pa?" Lanjut Alea memandangi ayahnya kesal

"Papa gak ngerti kenapa kamu bisa cium pria asing di beranda kita,makanya papa bahas" emosi Mauliate kian tinggi

"Itu pacar,aku perempuan delapan belas tahun dan laki laki itu pacarku,karena aku normal" teriak Alea

Ate terdiam "aku coba ngerti papa yang kumpul kebo sesama jenis dengan adik papa sendiri dan hanya karena ini papa mempertanyakan aku? Papa gak adil"  tangis Alea kesal

"Papa cuma khawatir" Ate mencoba membela dirinya

"Aku gak tidur sama dia dan kalaupun iya dan akan tenang saja, dia orang baik baik Bapaknya petinggi gereja besar di kelapa gading, masa depannya cerah, .moralnya bagus, aku gak sebodoh Mamaku" teriak Alea frustasi

"Alea, kamu udah ngelewatin batas" Bentak Ate, Alea mengangkat bahunya  "jangan ngomong batas kalo papa selama ini juga udah lewatin batas pa, udah, i'm done Alea capek" ujar Gadis itu seraya meninggalkan Ate sendirian

*********
"Pa ....ngelamun?" Jam 1 pagi Davi yamg terbangun dari tidurnya melihat Ate terpekur sendiri  di taman belakang rumah

"Nggak ...ngadu cupang" sahut Ate asal , Davi terpingkal pingkal mendengarnya

"Suntuk banget ni, rokok?" Tawar Davi

"Kamu ini ya, masih kecil udah ngerusak badan" kesal Mauliate

"Ssst rokok?" Ulang Davi sambil nyengir

Mauliate menarik napas panjang dan mengambil sebatang rokok dari kotak yang ditawarkan Davi, Davi kemudian membantu Ate menyulut rokoknya

"Papa disini sebentar, Davi bikin kopi item ...kita begadangan." ujar Davi dengan antusias masuk kembali ke dalam rumah

Ate menarik napas dan menghembuskan rokoknya dalam, memandangi langit dinihari yang cerah itu, sejenak terkaget mendengar pintu yang bergesek terbuka

"Cepet banget bikin kopi" kata katanya terhenti, gadis cantiknya yang sudah beranjak dewasa  duduk menghampirinya kemudian bersila duduk di lantai marmer depan taman belakang

"Sayang " lirihnya, Alea mengambil kotak rokok di samping Ate dan mulai menyulutnya, Ate terbelalak ketika sang putri cantik menghisap rokok dalam dalam dan menghembuskannya

"Kenapa?" Tanya Alea kesal

"Tubuh itu rumah Tuhan sayang" Ujar Ate sedih

Alea memutar matanya kesal ,dan kita mulai lagi, pikirnya

"Dan terkadang rumah tuhan juga butuh fogging"  lanjut Ate seraya menikmati rokoknya

Alea terdiam dan kemudian menonjok lengan Ate lembut,mereka tertawa perlahan

"Kirain papa mau marah" senyum Alea

"You're done with my wrath kan?" Cengir Ate Alea menyandarkan kepalanya di pundak Ate

03.Renjana KemalamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang