19.the chance taking

64 8 0
                                    

"Lo yakin sudah cukup umur? " Ujar laki laki yang sedang menikmati rokok di ranjangnya itu, dipandanginya tubuh berkilauan tanpa sehelai benangpun yang terdiam memandangi panorama di luar jendela pencakar langit itu

"Kalau ternyata belum lo mau apa? Nyerahin diri ke polisi? " Senyum si muda seraya berbalik arah senyumnya tampak menawan... Senyum yang membuat pria di ranjang itu sejenak hilang dari kesadarannya...

"Dave... Look... "

"It's Davi.... " Ujar si muda sambil menyalakan rokoknya terduduk disamping laki laki tampan yang sekarang tampak bingung itu...

"Lo kenapa?" Ujar Davi melihat ekspresi laki laki dihadapannya

"Untuk orang yang baru di.... " Kata kata laki laki itu terputus

"Sodomi? " Ujar Davi dalam tawa... Laki laki itu sedikit terjengit mendengarnya...

"Yeah... Itu... Lo terhitung cukup... Santai... " Ujar si laki laki yang tak sadar mengusap lembut pundak telanjang si remaja

"Ya siap nakal kan harus siap sakit" Lugas si muda... Sang pria di belakang Davi sedikit terdiam

"Kalo lo bilang lo belum pernah kan gue  bisa... Cancel..." Lanjut si tampan sambil menghisap rokoknya perlahan

Davi tak sengaja tertawa terpingkal "si anjing... This is a fucking one night stand... Gue gak open BO" Ujarnya dalam tawa

"Yeah tapi gue ngerasa bersalah... Jadi berasa... Ngotorin lo... " Resah laki laki itu kemudian... Davi menghembuskan rokoknya lalu naik dan terduduk di pangkuan sang laki laki yang kini mukanya bersemu merah

"Lo laki laki baik baik...gak kelihatan kayak sundal jadi gue pikir... Kita impas... Saling ngotorin" Senyum Davi seraya menumpangkan tangannya di pundak si tampan

"Dan jangan ganti ganti ya Vi... Bahaya" Ujar lelaki tampan itu seraya tersenyum ... Davi ganti tersenyum manis

"Gue selalu setia... Dan dia setia pada orang lain" Lirihnya

"Pernah pacaran?" Lanjut si laki laki

Davi menggeleng , laki laki itu berkerenyit bingung "gak pernah pacaran kok disetiain...?"

"Ya itu gobloknya gue kan? " Cebik Davi kemudian...

"Actually gak pernah ada yang salah dari setia" Timpal sang laki laki kemudian

"Gue berharap pada hujan... Langit terang... Impian hilang... " Senyum Davi seraya mengejar lembut bibir laki laki itu

"Maksud lo apa vi...? " Bingung laki laki itu tersengal...

"Mimpi gue salah... Itu aja... " Ringkasnya seraya memanjakan leher laki laki yang kini mendesah desah hebat itu

*************

"Mas Pascal... " Terdengar suara lembut membangunkan Pascal dari lamunannya saat itu

"Hai Kris... " Senyumnya manis, Krisan sedikit terbuai melihatnya... Dia tampan dan misterius... Bukan... Bukan pendiam dan dingin... Dia sangat hangat... Namun ada sisi di dalam personality Pascal yang Krisan pikir... Tersembunyi.... Dan itu membuat sang Gadis sangat ingin mengetahuinya lebih jauh

"Bengong.... " Tegur Pascal seraya tersenyum lebar, Krisan terduduk di samping laki laki itu dan memandangi langit malam

"Mas juga.... Kenapa? " Lurusnya kemudian

"Hehehe gapapa... Menikmati langit malam...sambil nungguin Davi... " Cengirnya manis

"Mungkin dia pulang ke Kurincang... Atau Pondok Pinang? " Timpal Krisan lagi...

03.Renjana KemalamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang