41. The Cemetery

59 7 0
                                    

Sosok tampan itu keluar dari mobil dan menarik napas panjang... Dipandanginya bidang luas berisi beraneka jenis Batu..itu... Mereka menghias nisan dengan berbagai jenis bentuk dan rupa...

Apakah itu untuk menutupi tubuh yang membusuk? Apakah itu untuk kompensasi kegagalan mereka untuk ketidak becusan mereka menjaga yang tetap hidup? Apakah itu monumen Effort untuk menutupi kenyataan bahwa mereka akan jarang atau tudak sama sekali berkunjung?

Berjuta pertanyaan memasuki kepala laki laki itu... Dirapikannya letak kacamata hitamnya kemudian bergegas berjalan maju

Dipandanginya nisan bermarmer putih dihadapannya... Mereka segera memperbaiki makam itu... Tentu saja... Akan sangat memalukan anak angkat orang terpandang makamnya hanya berupa tonggak kayu yang akan lapuk dan rusak di makan waktu

Khadavi Hastomo bin Juhari Hastomo.... Jakarta 3 Juli 2009 - Tangerang  5 Mei 2036 ...

Ferdinand menarik napas panjang... Dia berusaha tidak terpengaruh akan cerita Alea tentang Adiknya... Tapi ketika sendiri... Luka itu terasa pelan pelan merajam pedih...

"Gue dapet beasiswanya Fer.... "

"Congrats for your Marriage Fer... "

"Lo suka tatonya Fer...? "

" Gue akhirnya ngomong sama Pascal Fer... Even Better... I Fuck him"

"I think i'm gonna propose Pascal minggu depan Fer"

Anak itu dengan semangatnya... Anak itu dengan segala keunikannya... Mereka bersahabat baik... Bahkan ketika mereka tahu mereka tidak bisa bersama...komunikasi tetap intense... Untuk pertama kalinya Ferdinand tidak pernah merasa sendirian... Untuk pertamakalinya Ferdinand merasa memiliki saudara ... Dan untuk pertamakalinya Ferdinand merasakan kehilangan

Laki laki tampan itu menaruh karangan Lili segar di jambangan besar yang terletak di kaki makam Davi

Dia selalu hebat... Dia selalu baik... Dia gak pernah memberikan kesusahan sama orang lain... Dan ini balasan dunia untuknya?

"Fer.... " Terdengar suara di belakangnya ... Laki laki dengan pandangan sedih dan semangat patah

Mauliate Nasution....

"Hey.... " Lirih Ferdinand sesaat... Ate berjalan menyampinginya...

"Aku pikir kau mau melupakan hubunganmu dengan Davi... Kau tak datang ke acara tahlilannya... " Ujar Ate yang pelan pelan menaburkan bunga

"Aku hanya... Belum siap... " Jawab Ferdinand dingin

"Yeah maksudku... Itu hanya Hook up beberapa minggu... Wajar kalo kau mau melupakannya...Davi cerita bahwa dia pernah... "Mauliate kehilangan kata kata

"Bertemu...? " Potong Ferdinand

Ate mengangguk tidak enak  "yeah...bertemu Beberapakali dengan mu....dia gak bragging atau gimana... Hanya bilang... Dia dan kamu saling mengenal" Jelas sang laki laki tua

Ferdinand sedikit tertawa "it's not just... Kenal... Atau Ketemu Te... " Jelas Ferdinand...

"Lantas.... " Bingung Mauliate

"Dia selalu jadi sahabat rahasia gue... Dia... Dia yang buat gue tetap waras ditengah gempuran keluarga Wiguna yang... Lo ngerti sendirilah... Honestly... Dia yang jaga gue tetep di right track... Dan setelah semua kebaikannya buat gue... Buat kita... Ini balasan semesta? Gue gak bisa terima... Dia masih terlalu muda... Dia... Hebat"  Kesal Ferdinand seraya terduduk di samping makam Davi airmatanya berjatuhan membasahi rumput rumput rapi di bawahnya

03.Renjana KemalamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang