[SUDAH TERBIT]
Pemeran sampingan akan selalu tertinggal. Pada akhirnya Rosaline bukanlah cinta sejati Romeo, begitupun Eponine yang tak ditakdirkan bersatu dengan Marius. Apakah Renjun juga akan berakhir seperti keduanya?
Start : 23 Januari 2022
End...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai! Adakah yang menunggu cerita ini update?
Semoga tulisan tak seberapa ini dapat menghibur kalian
༻𓊈𒆜BlackSwan𒆜𓊉༺
Suara tapal kaki kuda mengiringi perjalanan Jeno beserta para prajurit, hampir seluruh pelosok wilayah telah Jeno datangi hanya demi untuk mencari keberadaan sang kekasih hati. Namun nyatanya, sampai Matahari hampir lengser kearah barat, tak satupun informasi Jeno dapat. Saat pergi penuh harap, nyatanya kembali dengan tangan hampa. Kendati demikian, Jeno masih tak menyerah. Esok saat matahari kembali terbit, Jeno akan membawa pasukan lebih banyak guna menyebar keberbagai wilayah. Jeno amat yakin bahwa sang kekasih hati masih berada di wilayah Negeri Brittania.
Helaan napas pelan berhembus dari belahan bibir Renjun, submisive dengan mata rubah nan cantik itu baru saja selesai menata ulang ruangan yang akan ia tempati untuk beberapa bulan ke depan—Barangkali, sampai Jaemin kembali. Barang yang Renjun bawa tak begitu banyak, hanya beberapa buku literatur yang merupakan hadiah dari Taeyong saat ulang tahunnya dan beberapa potong pakaian yang dirasa layak untuk di gunakan. Selama ini, Renjun tak pernah meminta banyak hal dari Ten ataupun Taeyong, kedua orang tua angkatnya begitu baik hingga tanpa Renjun meminta mereka akan dengan senang hati memberi.
Semua buku tadi Renjun tata dengan rapi dalam satu rak yang ada di dekat meja rias, pakaiannya juga telah masuk ke dalam lemari yang berada di sisi lain kamar. Ah, Renjun rasanya benar-benar lelah harus menyusun semuanya sendirian. Bukannya apa, Renjun memang sengaja tak ingin merepotkan.
Selepas itu, Renjun beranjak keluar dari dalam ruangan, menghirup udara segar sembari duduk di gazebo pinggir danau melihat matahari tenggelam dengan ditemani secangkir teh tampaknya bukan ide yang buruk. Dengan langkah kaki ringan, Renjun membawa dirinya menuju gazebo yang berada di bagian barat, sebelum itu dia juga meminta tolong pada salah seroang pelayan untuk dibuatkan teh dan beberapa kudapan.
Renjun duduk dengan nyaman, semilir angin sore menerpa kulit wajah, begitu lembut dan menyejukkan. Dulu, saat dia mengantar Jaemin untuk mengikuti pemilihan putri Mahkota, diam-diam Renjun akan pergi berkeliling Istana sendirian, bahkan pernah suatu ketika ia berhasil keluar dari Istana tanpa diketahui siapapun dan berakhir berjalan-jalan disekitar pasar hanya untuk membeli sepotong kue dengan krim blueberry yang katanya begitu lezat. Renjun akui, kue itu memang lezat hanya saja ada sesuatu yang kurang. Barangkali memang lidah Renjun saja yang kurang cocok dengan makanan yang ada di wilayah Brittania.
Belum ada sepekan Renjun di Brittania, namun kini sang submisive telah merindukan Altera. Renjun rindu bagaimana ia berlarian di lorong Istana bersama beberapa pelayan hanya karena sekotak coklat yang ia curi dari dapur, Renjun rindu menikmati makan malam bersama keluarganya dan Renjun rindu bagaimana ia habiskan separuh waktu sebelum tidur dengan bercerita bersama Jaemin tentang apa saja, meski lebih banyak Jaemin yang bercerita dan Renjun yang patuh mendengarkan.