[SUDAH TERBIT]
Pemeran sampingan akan selalu tertinggal. Pada akhirnya Rosaline bukanlah cinta sejati Romeo, begitupun Eponine yang tak ditakdirkan bersatu dengan Marius. Apakah Renjun juga akan berakhir seperti keduanya?
Start : 23 Januari 2022
End...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◖❀◗
Semerbak harum teh chamomile yang dipercaya dapat memberikan ketenangan bagi siapa saja yang menghirup bahkan meminumnya menyebar ke setiap sudut ruangan. Hari masih pantas disebut pagi, manakala sang surya belum benar-benar meninggi, waktu yang pas untuk menikmati secangkir teh seraya menghirup udara pagi yang segar.
Renjun tadinya berniat untuk bersantai di dalam kamar sembari membaca beberapa buku literatur yang sempat ia abaikan, lantaran kesibukannya mengurus buku keuangan Istana dan menyiapkan jamuan pesta minum teh. Namun, siapa yang mengira jika niatnya harus pupus lantaran ada hal lain yang harus ia urus.
Raja sebelumnya atau bisa dibilang kakek dari Jeno tiba-tiba meminta untuk bertemu. Katanya beliau rindu dengan Jaemin dan ingin bertemu sebab sudah hampir satu minggu lebih pernikahannya dengan Jeno, beliau belum bisa menyambut Jaemin dengan benar sebagai menantu di keluarga ini. Ya, apa lagi alasannya bila bukan karena usia beliau yang sudah lanjut dan sering sakit, hingga harus banyak istirahat di dalam kamar.
Tentu saja Renjun pernah bertemu dengan kakek Jeno dalam beberapa kesempatan; seperti pesta ulang tahun kerajaan Brittania atau kunjungan yang dilakukan sang kakek saat dia masih kecil. Kendati demikian keduanya tak begitu dekat layaknya Jaemin yang lebih akrab, kakek Jeno hanya tahu bahwa Renjun adalah cucu angkat dari sang sahabat, hanya sebatas itu identitas Renjun dimata kakek Jeno. Toh, mau bagaimanapun pemikiran kakek Jeno prihal Renjun, itu sama sekali tidak penting, sebab pada akhirnya Renjun akan tetap dikenali sebagai Jaemin.
Renjun membawa teh yang telah ia racik menuju balkon dimana kini kakek Jeno berada. Tadinya, Renjun berniat untuk mengusulkan kebun istana sebagai tempat bertemu, akan tetapi sepertinya kondisi kakek Jeno tidak memungkinkan untuk berjalan terlalu jauh hingga Renjun urung dan memilih balkon kamar sang Raja yang pernah memerintah Brittania ini sebagai tempat bersantai.
“Saya membuatkan anda teh chamomile, Yang mulia, karena saya dengar anda mengalami kesulitan dalam tidur.” Ujar Renjun seraya menuangkan teh ke dalam cangkir kakek Jeno.
Kakek Jeno mengulas senyum, sepertinya sudah cukup lama beliau tak bertemu dengan Jaemin, terkahir mungkin saat pengumuman bahwa dirinya terpilih menjadi putri Mahkota dan setelah itu beliau jatuh sakit dan sulit untuk keluar kamar. Kabar pernikahan Jeno pun ia dengar dari salah satu orang kepercayaannya, beliau cukup senang sebab pernikahan cucunya dan cucu sahabatnya berjalan dengan lancar sesuai dengan janji yang keduanya buat di masa lalu.
Sebenarnya, kakek Jeno tak pernah menekankan bahwa Jeno harus menikah dengan Jaemin. Namun, siapa yang mengira jika cucunya telah jatuh hati lebih dulu dengan bunga yang dirawat oleh Kerajaan Altera itu? Keduanya memang teman sepermainan saat masih kecil, namun tempo pertemuan mereka dapat dihitung dengan jari lantaran Jaemin yang terkenal tertutup dan sering menyendiri.
“Harusnya kau tidak perlu repot seperti ini, Jaemin, kau mau menerima undangan untuk bertemu yang aku kirim saja, aku sudah sangat senang.” Ujar kakek Jeno seraya meminum teh buatan Renjun. Kakek Jeno cukup terkejut dengan rasa teh buatan Renjun sebab dia ingat betul bahwa Jaemin pernah membuatkannya teh akan tetapi rasanya tak senikmat ini. “Sepertinya kau banyak belajar di Altera, Jaemin.”