[SUDAH TERBIT]
Pemeran sampingan akan selalu tertinggal. Pada akhirnya Rosaline bukanlah cinta sejati Romeo, begitupun Eponine yang tak ditakdirkan bersatu dengan Marius. Apakah Renjun juga akan berakhir seperti keduanya?
Start : 23 Januari 2022
End...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
; - b l a c k s w a n - ;
Renjun telah selesai membasuh diri dan berganti pakaian, tadinya Jeongin ingin membantu dirinya untuk berganti pakaian seperti biasa, akan tetapi Renjun menolak dan meminta Jeongin untuk menunggu di luar saja.
Kening Renjun membentuk lipatan kecil tatkala keluar dari dalam kamar mandi dan melihat Jeongin yang baru saja menutup pintu kemudian berbalik dengan membawa beberapa tangkai bunga mawar.
“Oh, Yang mulia..” Ujar Jeongin seraya tersenyum ramah ketika menyadari bahwa sang Tuan sudah selesai berganti pakaian.
“Bunga itu dari siapa?” Tanya Renjun seraya menunjuk bunga mawar yang Jeongin bawa dengan dagunya.
Jeongin kembali tersenyum dengan mata berpendar sebelum menimpali pertanyaan Renjun, “Yang mulia putra mahkota yang mengirim bunga ini untuk anda, yang mulia.” Ujar Jeongin dengan penuh semangat, padahal bunga ini ditujukan untuk Renjun akan tetapi Jeongin yang merasa bahagia.
Belakangan, Jeongin kerap kali mendengar pembicaraan para pelayan tentang sang putra mahkota yang jarang berkunjung ke istana putri mahkota, bahkan keduanya tak pernah sekalipun terlihat menghabiskan waktu bersama. Para pelayan yang memang suka melebih-lebihkan cerita beranggapan bahwa mungkin saja putra mahkota telah bosan atau bahkan menyesal sebab menjadikan pangeran dari negri kecil seperti Altera sebagai pendamping hidup. Namun, kini Jeongin yakin bahwa apa yang para pelayan ucapkan tidaklah benar sebab Jeongin sendiri pernah melihat bagaimana sang putra mahkota dengan penuh perhatian menggendong putri mahkota yang tengah tertidur, dia bahkan tak membiarkan orang-orang bersuara agar tidur sang tuan tak terusik.
Tadinya Renjun sempat merasa bingung dengan sikap putra mahkota yang tiba-tiba memberinya bunga, namun jika dipikirkan kembali, kini Renjun mengetahui alasan dibalik-nya. Tidak lain dan tidak bukan, pasti agar rumor tentang keduanya lekas menghilang. Baiklah, maka Renjun hanya perlu memberi sedikit bantuan agar semua tampak natural.
Renjun tersenyum, senyum yang seolah merasa bahagia lantaran diberi hadiah kala mata baru saja terbuka, “Bisa kau letakan bunga itu dalam vas, Jeongin?”
“Tentu saja, Yang mulia.”
Jeongin bergegas melaksanakan perintah dari sang tuan, karena ini adalah pemberian dari putra mahkota maka sebisa mungkin Jeongin melakukan yang terbaik. Sedangkan Renjun yang melihat betapa semangatnya Jeongin, tersenyum kecil seraya menggelengkan kepala.
Lagi-lagi Renjun dibuat terkejut tatkala membuka pintu kamar dan di kejutkan dengan sosok Jeno yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan pintu kamarnya. Tak hanya Renjun, Jeno sendiri pun merasa terkejut lantaran Renjun yang tiba-tiba keluar sebelum sempat ia mengetuk pintu guna meminta izin masuk ke dalam.
“Yang mulia, sedang apa anda disini?” Tanya Renjun yang jelas merasa keheranan dengan kedatangan Jeno yang tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Di belakang sana, Bangchan menahan tawa sebab sang Tuan sungguh terlihat lucu dengan wajah kikuk dan senyum canggung.