[SUDAH TERBIT]
Pemeran sampingan akan selalu tertinggal. Pada akhirnya Rosaline bukanlah cinta sejati Romeo, begitupun Eponine yang tak ditakdirkan bersatu dengan Marius. Apakah Renjun juga akan berakhir seperti keduanya?
Start : 23 Januari 2022
End...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
;
- b l a c k
s w a n -
;
Ketegangan begitu terasa dalam ruangan dimana kini Renjun tengah diperiksa oleh dokter Istana. Sang dokter yang terus saja di awasi oleh Pangeran Jeno jelas merasa terganggu, kendati demikian dia tetap harus melakukan tugasnya dengan profesional sebab ini menyangkut nyawa putri Mahkota, pasangan dari Pangeran Jeno.
Awalnya sang dokter sudah memerintahkan untuk semua orang meninggalkan ruangan agar dia bisa memeriksa kondisi putri Mahkota dengan tenang tanpa ada gangguan, namun Jeno menolak dan memaksa untuk tetap tinggal, maka sang dokter pun tak punya pilihan selain membiarkan sang putra mahkota untuk tetap berada di ruangan ini.
“Bagaimana keadaannya?” Tanya Jeno dengan suara syarat akan kekhawatiran yang dalam, pun wajahnya tak dapat menyembunyikan ekspresi wajah cemas. Jeno tak pernah sekalipun membayangkan bahwa hal semacam ini akan terjadi pada Renjun, kenapa setiap kali bersamanya submisive ini selalu saja terluka dan nyawanya terancam? Jeno sungguh tak mengerti.
“Jangan khawatir, Yang mulia, beruntung karena racun yang dikonsumsi oleh putri Mahkota berada dalam jumlah yang sedikit hingga penyebarannya bisa langsung dihentikan. Untuk sekarang biarkan beliau beristirahat, beliau akan sadar dua atau tiga hari lagi.” Jelas sang dokter. Sebenarnya saat memeriksa kondisi Renjun, sang dokter sempat merasa heran lantaran dia yakin betul bahwa jenis racun yang masuk ke dalam tubuh Renjun adalah jenis racun mematikan, bahkan hanya sekali tetes saja bisa membuat nyawanya melayang. Akan tetapi, tubuh Renjun seolah sudah disiapkan untuk menerima dan mengelola berbagai racun sehingga efeknya tidak begitu buruk.
Apakah mungkin orang-orang di Altera menang memiliki ketahanan tubuh seperti itu?
“Dan juga, saat beliau sadar nanti, tolong berikan ramuan obat ini, seduh dengan air hangat dan langsung diminum kan saja, itu akan membantu mengeluarkan racun dalam tubuh.” Ujar sang dokter seraya memberikan beberapa jenis ramuan obat herbal yang sudah dikemas dengan baik pada sang putra mahkota, setelahnya si dokter pamit untuk undur diri mengingat tugasnya telah selesai.
Sekarang, hanya ada Jeno dan Renjun dalam ruangan, perlahan Jeno membawa langkah mendekat pada Renjun yang terbaring tak berdaya di atas tempat tidur. Sesuatu terasa mencubit hati Jeno tatkala iris mata melihat betapa pucat wajah Renjun, seperti bunga mawar yang tengah layu dan kehilangan sinarnya.
Jeno mengambil duduk di pinggiran tempat tidur Renjun dengan mata yang masih setia mengawasi sang submisive, tangan Jeno bergerak guna meraih tangan Renjun yang lemas tak bertenaga. Entah apa yang terjadi pada dirinya, Jeno tidak mengerti, yang jelas rasanya begitu menyakitkan tatkala menyaksikan kondisi Renjun yang seperti ini, seolah ada bagian dalam diri Jeno yang merasa menyesal sebab tak memeriksa makanan yang hendak dimakan oleh Renjun.