CHAPTER 05

8.7K 1.3K 113
                                    

Hai! Adakah yang menunggu cerita ini untuk update?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!
Adakah yang menunggu cerita ini untuk update?!

Semoga cerita tak seberapa ini dapat menghibur kalian♥︎

━━━━━━。゜✿ฺ✿ฺ゜。━━━━━━

Diri sudah begitu yakin bahwasanya hari ini pasti mendapatkan setidaknya satu petunjuk tentang keberadaan sang terkasih. Namun, siapa yang tahu prihal nasib dan takdir? Lagi dan lagi Jeno harus menelan kenyataan bahwa usaha mencari keberadaan Jaemin  belum juga membawakan hasil yang ia harapkan. Entah dimana sang terkasih bersembunyi? Mengapa begitu sulit padahal Jeno telah mengerahkan seluruh pasukan guna mencari sang pujaan hingga ke pelosok negeri.

Jeno jatuh terduduk di depan pintu kamar, langkah kaki terasa begitu berat hanya untuk kembali berdiri dan masuk ke dalam kamar. Hatinya begitu sesak sekaligus sakit dengan pikiran yang kacau. Sebenarnya apa salah Jeno hingga Jaemin pergi meninggalkannya? Apa tanpa Jeno sadari ia telah menyakiti hati sangat terkasih? Namun seingatnya Jeno tak pernah sekalipun menyakiti Jaemin, bahkan selama ini hubungan keduanya begitu baik. Lantas mengapa? Mengapa Jaemin begitu tega meninggalkannya saat selangkah lagi menuju kebahagiaan yang keduanya impikan?

Jeno tampak begitu kacau, di usapnya surai berwarna putih gading itu dengan kasar, “Kemana lagi aku harus mencari mu, Jaemin?” Gumamnya, merasa dirinya sudah nyaris putus asa.

Renjun yang kebetulan melintas tak jauh dari posisi dimana Jeno kini berada, seketika menghentikan langkah kaki dengan manik mata mengawasi sosok Jeno yang tengah menangis tanpa suara di depan pintu kamarnya. Beruntung sebab tak ada pelayan ataupun penjaga yang berada di sekitar sana, hingga esok tak perlu khawatir terdengar rumor aneh prihal sangat putra mahkota.

Helaan napas berhembus pelan dari belahan bibir Renjun. Melihat sang putra mahkota yang tampak begitu frustasi mencari keberadaan adiknya tentu membuat hati Renjun tersentuh. Jeno adalah lelaki yang baik, terlepas dari apa yang telah si pria lakukan pada dirinya. Namun, Renjun juga tidak bisa berbuat apapun sebab apa dan mengapa Jaemin pergi saat hari pernikahannya berlangsung sama sekali tak Renjun pahami. Bahkan sampai detik ini masih belum ada satupun kabar yang ia dapat prihal keberadaan Jaemin; entah dari ayahnya ataupun orang-orang yang ikut pergi melakukan pencarian bersama dengan Jeno.

Renjun ingin mendekat, setidaknya menghibur sang pangeran agar tak terlalu terpuruk lebih jauh dalam kesedihan. Namun baru dua langkah, Renjun seketika tersadar bahwa tidak ada hal baik yang akan terjadi bila ia bertemu dengan Jeno atau terjebak perbincangan dengan si dominan. Renjun kembali menghela napas, “Sudahlah, lupakan saja.. Aku pasti akan menyesali hal ini bila benar-benar menghampirinya.” Ujar Renjun yang langsung berputar arah, mencari jalan yang lain guna ke perpustakaan. Akan lebih baik jika ia menyelesaikan tugas yang diberikan Ratu Doyoung dibanding terlibat dengan si arogan Jeno.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Renjun kembali menguap untuk kesekian kali sejak ia bangun dan bersiap. Semalam, dia tidur larut malam sebab tak  memperhatikan waktu yang menyebabkan diri masih mengantuk pagi ini. Namun Renjun harus membuat dirinya sadar dan mengontrol mulutnya agar tak menguap terus menerus lantaran ia harus pergi menemui Ratu Doyoung.

Black Swan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang