CHAPTER 11

9.2K 1.4K 119
                                    

Halo!Aku kembali lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo!
Aku kembali lagi..

Pembaca Black Swan mana suaranya!? Xixixixi

Semoga kalian terhibur dengan cerita tak seberapa ini, jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca ya

➳༻❀✿❀༺➳

Siang ini matahari tampak begitu cerah, kendati demikian teriknya tak membakar kulit, cocok guna menikmati segelas teh ditemani kudapan seperti kue kering yang manis dan gurih seraya menikmati semilir angin yang berhembus pelan membasuh tubuh. Rupanya hal itu tak hanya menjadi agan bagi Renjun sebab sebuah undangan dari sang permaisuri tak dapat dia abaikan.

Dengan berlatar tanaman bunga yang tengah bermekaran, dibawah atap teduh gazebo dekat istana sang Ratu, Renjun duduk menikmati segelas teh chamomile bersama dengan sang permaisuri.

Pastilah sebuah undangan memiliki tujuan, Renjun tak ingin menduga terlalu banyak, cukup dijawab ketika sang Ratu Brittania bertanya dan menjaga ketenangan ketika tak ada pembicaraan, agaknya itu adalah pilihan yang bagus.

Segelas teh kembali dituang manakala gelas keduanya telah kosong.

“Aku sudah mendengar tentang kejadian yang menimpa kalian saat di hutan beberapa waktu yang lalu, bagaimana keadaanmu? Pelayan bilang, kau datang dengan keadaan tak sadarkan diri, apakah semuanya baik-baik saja?”

Ya, tidak ada yang tidak tahu prihal kejadian itu sebab tak sedikit orang yang melihat. Bukan hal yang mengherankan bila sang ratu mengetahui hal tersebut, akan lebih aneh lagi bila sang ratu tidak tahu.

Renjun mengulas senyum sebelum menjawab, “Keadaan saya sudah jauh lebih baik, Ibunda.” Ujar Renjun.

Doyoung sedikit terkejut ketika panggilan ibunda keluar dari belahan bibir Renjun, pupil mata yang semula melebar kini kembali meredup dengan senyum tipis di wajah. Rupanya, Renjun memenuhi janji untuk memanggilnya Ibunda disaat tak ada orang lain. Tidak masalah, setidaknya Renjun sudah mau mencoba.

“Syukurlah jika seperti itu..” Ujar Doyoung kembali menyesap teh yang ada di gelas seraya manik mata menatap seroang pelayan yang berdiri tak jauh dari gazebo, pelayan yang dengan suka rela menawarkan diri menjadi pelayan pribadi Renjun. “Apakah pelayan yang aku pilihkan untukmu, melakukan tugasnya dengan baik?” Akhirnya Doyoung bertanya sebab tampaknya Renjun tak akan mengatakan apapun, submisive itu begitu tenang mirip seperti air di telaga yang tak dapat di tebak apa dalamnya.

Renjun mengikuti kemana arah mata sang permaisuri menatap. Meski baru sebentar, namun Renjun tidak bisa berbohong jika Jeongin melakukan tugasnya dengan baik, anak itu selalu tersenyum ramah dan mengerjakan setiap permintaan Renjun tanpa mengeluh, dia juga selalu datang tepat waktu dan menyiapkan air untuk cuci muka Renjun setelah si submisive bangun tidur. Sulit di percaya, tapi Renjun akui, Jeongin adalah pelayan terbaik yang ia temui di Kerajaan ini.

Black Swan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang