03

31 4 0
                                    



SELAMAT MEMBACA AYANG!!!
❤️❤️

————

Alaya memasuki lobby Rumah Sakit tempat dimana Ayah nya di rawat.Kaki pendek nya melangkah dengan pasti ke kamar inap Alif.

Mata indah nya tak sengaja melihat sosok yang sangat di kenal nya.Sosok itu sedang berdiri bersandar ditembok dinding rumah sakit yang tak jauh dari kamar inap ayah nya seraya memejamkan kedua matanya.
Gadis itu segera menghampiri sosok itu.

"Ya allah bagaimana ini,uang tabungan ku menipis,gimana mau bayar biaya rumah sakit," lirih Panji

Alaya tak sengaja mendengar nya.Gadis itu bingung apa yang harus di lakukan,meminjam uang? dengan siapa? semua teman kerja nya juga punya keluarga,kebutuhan mereka gak sedikit.Pinjam sama toko? yakalii nasib kerja Alaya aja di ujung tanduk ,sungguh Alaya bingung.

Alaya melangkah kan kaki menuju taman samping rumah sakit meninggalkan sosok itu sembari menenangkan diri dan memikirkan solusi untuk masalah nya ini.Alaya duduk di kursi taman dengan pandangan lurus menerawang.

Tak lama gadis itu menunduk menyembunyikan air yang sudah mengalir di kedua pipi chabi nya.Bibir nya terus mengeluarkan isakan kecil tanpa berhenti,jari jari tangan nya bertugas menghapus cairan bening yang mengalir membentuk jalur di pipi nya tanpa henti.

Alaya menghentikan isakan nya sejenak ketika melihat sepasang kaki ber alas kan sepatu pantofel hitam mengkilat muncul di hadapannya.
Alaya mendongak guna melihat siapa yang berdiri di depan nya ini.

Kening nya mengernyit heran.Otak kecil nya langsung berfikir guna mengingat siapa lelaki yang berdiri di hadapan nya sekarang.
"Ahh dia yang bersama pak Abyaksa kemaren"

"Nona Alaya, saya Ryan Asisten pak Abyaksa," jelas lelaki itu seraya menjulurkan tangan kanan nya untuk menyalami Alaya.

Alaya menerima uluran tangan laki laki itu yang bernama Ryan yang merupakan Asisten dari boss nya sendiri.

"Ada yang bisa saya bantu pak? atau ini masih berkaitan dengan masalah kemarin?" tanya Alaya penasaran,"Sungguh...,saya meminta maaf atas kesalahan tempo hari," ujar Alaya dengan nada memohon dan di tambah matanya nya yang saat ini masih berkaca kaca sehabis menangis tadi.

"Pak abyaksa ingin menemui Nona," ungkap Ryan

Mendengar penuturan Ryan yang merupakan Asisten Abyaksa seketika jantung Alaya seakan jatuh merosot ke perut.Panik Alaya panik bagaimana ini?

"Apa kesalahan saya sefatal itu pak? sampai beliau ingin bertemu langsung dengan saya."

Ryan menggeleng kan kepala,
"Saya tidak tahu Nona.Pak Aksa menyuruh saya menemui Nona Alaya untuk menjemput dan mengantarkan Nona menemui beliau," tutur Ryan menyampaikan maksud dan tujuan nya kemari.

Alaya yang mendengar nya pun semakin di buat cemas.Gadis itu tetap takut,mengapa dirinya disuruh bertemu langsung dengan seorang Abyaksa Atmadewa.

Ryan kembali membuka suara,"Mari saya antar untuk menemui beliau," paksa Ryan

"Sekarang banget nih pak?" Alaya masih ragu untuk memenuhi ajakan dari asisten Abyaksa ini,No!lebih tepat nya Alaya takut.

Ryan hanya tersenyum manis sambil mengangguk kan kepalanya.

Alaya sudah berada di mobil bersama Ryan sebagai supir.Duduk gelisah di bangku penumpang belakang sembari memilin jari jari mungil nya.Gugup semakin melanda Alaya ketika memasuki parkiran sebuah gedung menjulang tinggi.Mobil berhenti di depan Lobby gedung tersebut, Alaya turun setelah di bukakan pintu oleh Ryan.

I FOUND UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang