07

39 4 0
                                    


SALAMAT MEMBACA AYANG!!
❤️❤️

—————

Alaya masih sibuk dengan Adonan Roti.Kedua tangan lentik nya dengan telaten membentuk berbagai macam Roti dengan isian beragam.

"Ala..,weekend kemarin kamu ke cafe**** ya?" Mba Rani membuka obrolan.

Tangan Alaya yang tadi nya me Rolling Adonan roti berhenti ketika mendengar pertanyaan Mba Rani.

"Kok Mba tau?" tanya nya heran.

"Mba kemaren gak senganja ngeliat kamu turun dari ojol di depan cafe itu," jelas Mba Rani.

"Iya mba.Kemarin aku kesana ,kumpul bareng temen temen sekolah"

Mba rani mengangguk kan kepalanya
"Eh iya.gimana kondisi Ayah mu?Mba denger dari Banu Pak alif masuk rumah sakit ya?"

Mendengar pertanyaan itu,Ingatan Alaya terlempar ke kejadian Hari minggu kemarin.

"Saya Meminta izin untuk  Menikahi Alaya pak." Aby menjelas kan tujuan nya itu.

" HAH!!" keterkejutan itu berasal dari seseorang yang duduk di sofa tak jauh dari mereka berdiri.
" kamu siapa? tiba tiba dateng terus meminta izin untuk menikahi Adik saya .Alaya"

"Panji diem dulu nak, jangan heboh gitu dong ah," tegur Mutia memperingati panji.

" Gimana panji gak kaget bu, ini lho tiba tiba ada yang datang terus melamar Alaya"

"Husst diem dulu,Nak Aby masih ingin bicara sama ayah"

Alaya bisa apa di situasi ini,hanya bisa menunggu semua drama ini berakhir.

" Apa Nak Aby serius dengan niat tersebut?" Ayah bertanya pada Aby.

Aby mengangguk kan kepala yakin.
"Saya serius dengan ini pak.jika bapak mengizin kan,Secepat nya saya akan membawa keluarga menemui bapak untuk melamar secara resmi putri bapak."

"Bapak senang dengan niat Aby yang sudah berani melamar Alaya langsung ke bapak,Tapi tetap bukan bapak yang menentukan terima atau tidak nya, Semua di tangan Alaya,karena putri bapak itu yang akan menjalani nya kelak." Alif sungguh bersyukur dengan semua ini.ketika melihat seorang pria tampan dan mapan,bukan itu point nya, yang pasti gentleman langsung mendatangi nya dan meminta izin untuk menikahi putri nya.

"Ala...hei Ala!"
suara Mba rani mengembalikan kesadaran Alaya.
"Kok malah bengong,Mba nanya lho ini"

"Alhamdulillah mba.ayah udah membaik,inshaallah hari ini pulang kerumah," jawab Alaya dengan senyum canggung.

"Syukur kalau begitu"

Alaya kembali sibuk dengan kegiatan nya.

" Alayaaa...,mana Ala dimana?" teriakan heboh memasuki ruangan bakery.

"Apaan sih Nis, Itu mulut lo mau gue sumpel hah? heboh banget perasaan," sewot Mba Rani menegur Anisa.Anisa ini juga karyawan di toko roti ini,tapi dia bagian depan Alias kasir.

Tak meperdulikan ocehan Mba rani,Anisa langsung menghampiri Alaya dengan langkah tergesa.

"Kenapa Nis?"  tanya Alaya ketika Anisa sudah di hadapan nya.

I FOUND UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang