12

26 2 0
                                    


HALOO AYANG!!!!
❤️❤️

———-

Hari berganti hari.Tak terasa hari pernikahan Aby dan Alaya akan di adakan seminggu lagi.

Untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan Alaya sudah di suruh untuk tidak bekerja,karena waktu sudah mendekati hari H penikahan.
Tapi hari ini gadis it datang ke tempat kerja nya hanya untuk memberi undangan pernikahan.

"Loh Al.kok masuk ? tapi katanya cuti dulu," ujar Mba Rani heran dengan kedatangan Alaya ke toko.Karena setau mba Rani,Alaya mengambil Cuti.

"Emm.."Alaya ragu untuk memberi tau kedatangan nya ini.Apa respon mereka ketika tau bahwa dirinya akan menikah dengan pemilik toko roti ini.
"Yang lain mana mba? Tia sama Dita?"  tanya ya.Dari awal masuk,Alaya tidak mendapati kedua junior nya itu.

"Kenapa mba?" suara tiba tiba yang berasal dua orang yang Alaya cari barusan.

Alaya tersenyum, "Aku mau kasih ini." tangan kanan nya menyodor kan sebuah undangan pernikahan.
"Datang ya," lanjut nya.

"Loh Mba Ala mau nikah? Kok mendadak gini kasih tau nya," tanya Tia.pasti gadis kecil itu kaget ketika mengetahui senior serta kakak kelas nya ini tiba tiba menikah.

"Mba gak ham—"

"Hush...gak baik omongan nya," sela Mba Rani memotong ucapan Dita.

Alaya tersenyum canggung. "Aku gak hamil kok.cuma emang sudah waktu nya aja menikah,maaf kalau gak cerita sebelum nya," jelas Alaya.Tidak mungkin dirinya memberitahu kalau pernikahan nya ini hanya sebuah kerja sama.

Mereka bertiga mengangguk ketika mendengar kan penjelasan Alaya.Tangan mereka pun membuka undangan tersebut untuk melihat nama seorang pria yang telah berhasil merebut hati seorang wanita kalem seperti Alaya.

"H-HAH?!" Alaya memejamkan mata ketika mendengar teriakan serentak partner kerja nya.

"ABYAKSA ATMADEWA!" masih dengan teriakan heboh mereka bertiga ketika menyebutkan nama calon suami nya.

"Kenapa Sama pak Aksa?" pertanyaan tiba tiba itu terdengar dari seorang wanita yang baru memasuki ruang bakery,Anisa.

"Loh undangan Apa nih?"Anisa kepo ketika melihat para manusia di bakery memegang undangan ditambah lagi teriakan yang menyebut suami masa depan nya.

Alaya hanya menghela nafas pasrah,sebentar lagi pasti diri nya akan mendapati teriakan lagi.

"APAA!! ALAYA LO NIKUNG GUE!" berang Anisa menatap Alaya,sedangkan gadis yang ditatap hanya bisa tersenyum kecut.

"Gue pasti mimpikan Al?" tangan itu sibuk mengguncang kedua bahu Alaya.

"Wahh parah Lo,bisa bisa nya pak Aksa milih Lo." Lagi dan lagi Alaya mendengar kan penuturan yang seperti itu,apa se begitu tidak pantas nya jika dirinya yang bersanding dengan boss mereka.
Gadis itu langsung menunduk,kedua sudut bibir nya turun kebawah.

"Emang kenapa sama Alaya? dia cantik kok,kalem,cocok sama pak Aksa yang—" jeda Mba Rani pada kalimat nya,"Nyeremin.hehe" lanjut nya.

Gadis itu langsung memeluk tubuh Akaya dari samping, "Bercanda gue Al,Gausah di tekuk gitu ah muka nya."
"Tapi gue tetep gak nyangka aja kalo lo yang bakalan jadi istri pak Aksa.Secara kan lo gak pernah kenal,interaksi cuma pas kecerobohan lo kemarin."

I FOUND UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang