"Nar lo beneran gak papa?"
"Oh gak papa kok, tenang aja. Soal mimisan kayaknya gara gara pagi gak sarapan dulu." Winar sudah sadar dan menenangkan dua sahabat nya yang berada di uks sepanjang ia pingsan.
Mereka kembali ke kelas dan minta pengertian sama pak Jason yang sedang mengajar bahasa Inggris. Untung gurunya gemoy baik hati, gak marahin Winar dan malah nanya keadaannya.
Hingga pelajaran sudah berakhir, Winar mau langsung pulang saja dan menolak ikut anak anak sekolah yang mau pergi ke rumah si Calvin buat ngerayain ulang tahun. Winar udah pamitan sama Calvin dan dua sahabatnya kok.
Dia menunggu di halte dan merogoh uang saku nya. Panik karena duit ongkos gak ada! Duh sialan banget ya kan. Kalau malak disini kayaknya gak bakalan menang juga, di jam pulang sekolah para siswa siswi mana punya duit lebih kan selain buat ongkos pulang mereka sendiri.
Tin tin!
"Pawin! Gue ikut pulang dong."
Yah, Winar kenal motor ninja sama helm itu. Pawin! Duh beruntung banget. Pawin menepi dan mempersilahkan Winar buat naik ke motornya."Lo udah baikan?"
"Hah? Gue baik kok."
"Oh bagus deh, gue khawatir pas tau lo sakit." Begitu kata Pawin saat mereka sedang dalam perjalanan.
"Tau dari mana gue sakit?" Winar bertanya heran.
"Berita lo berantem kan nyebar nya cepet banget."
"Oh hahaha, alaah... segitu mah kecil ngab. Meski cengkraman si Brian sakit sih, tapi awalnya emang udah sakit gara gara lengan gue nya lagi memar abis digebuk Bapak kemarin." Jelas Winar.
"Loh, kenapa digebuk?"
"Soalnya Emak sama Bapak salah paham ngeliat cupang di leher gue. Mereka ngira gue main cewek. Padahal kan dikenyot si Brian."
"... oh gitu."
"Dipikir pikir gara gara si Brian gue sial mulu dah."
"Hahaha maaf ya."
"Dih, lo ngapain minta maaf ngab hahaha. Lo malah udah baik sama gue, ngasih tumpangan gini. Gue tuh loyal sama orang yang baik juga sama gue. Besok gue kasih lo imbalan deh ya, sekarang mah gue nya lagi gak punya duit." Winar menggeplak helm Pawin lalu tertawa dan bicara begitu.
"Gak usah repot repot." Begitu jawab Pawin.
Sampai Winar menepak bahu Pawin hingga mereka menepi dan Winar turun dari motor.
"Ini rumah lo?" Ucap Pawin sambil nunjuk rumah gedong yang ada di hadapannya.
"Iya ngab, sekali lagi makasih ya."
"Sama sama." Pawin melihat Winar masuk ke gerbang rumah itu sambil manggil Emaknya lalu hilang dari pandangannya.
"Waduh, anak pak kepsek rupanya si badung itu." Ucap Pawin sambil melajukan lagi motornya.
Winar bosan diem dirumah terus. Emak ternyata pergi arisan sama Mamah nya si Miko. Alhasil Winar cuman mondar mandir gak jelas di depan kolam ikan sambil meluk si Ketty.
"Abang, Emak kemana?"
Sampai Samsul datang dan menyahut soal keberadaan Emak."Emak pergi arisan."
"Bapak kemana?"
"Rapat di sekolah."
"Oh, minta duit dong bang. Bayar utang btw." Ucap Samsul sambil narik narik baju Winar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Kira Kita Searah
Random(TAMAT) "Tanda tandanya kita sama deh." "Sama apaan?" "Ya sama sama belok, kira kira kalau gue nembak lo diterima gak?" "ndasmu!" Winar benar benar bingung dengan perangai si Brian. Dia bisa bikin suasana hatinya naik turun kayak roller coaster...