Apa yang Meis mau dari Winar sampai anak itu nekat pindah sekolah begini?
Brian benar benar tidak bisa memikirkan hal lain saat ini sampai kepalanya pusing.
"Tolong fokus, kita lagi rapat Bri." Arjuna mencubit lengannya dengan keras, membuat Brian sadar lalu menegakkan tubuhnya.
Ya benar. Ia harus fokus karena pekan olahraga akan tiba satu minggu lagi. Saat ini osis sedang sibuk sibuknya.
"Percepat jadwal class meeting." Brian menambahi lalu mulai menjelaskan dana anggaran untuk kegiatan ini.
"Lah? Kan kemarin udah ditetapin kalau class meeting itu H-3 dari acara."
"Gak bisa, itu terlalu mepet."
"Gak papa kali, lagian semua penghuni sekolah udah tahu juga mau ada acara olahraga ini. Kita gak usah pusing mikirin kandidat kelas."
Brian benar benar tidak bisa membiarkan ini. Ternyata jika ia lengah sedikit saja, organisasi ini juga jadi sedikit goyah.
Brian putuskan rapat ini akan semakin lama karena ditambah membahas perihal tadi.
Artinya.... Brian tidak bisa pulang bareng Winar.
***
"Nar... lo yakin?" Miko berbisik setelah tahu apa rencana Winar.
"Mending balik Nar, kalau emak lo tau nanti lo bisa dapet masalah."
"Alah gak usah mikirin itu. Yang penting sekarang gue mau nemuin si Meis Meis itu."
Ya, Winar berniat balas dendam atas perilaku penyerangan yang tiba tiba kemarin. Ia marah lah! Masa ada yang nantangin malah ia biarin.
"Tapi gue denger si Meis dihukum cukup berat Nar sama bapak lo."
"Kan itu sama bapak. Dia belum nerima hukuman dari gue."
"Tapi Nar..."
"Ck! Berisik lo! Sana pergi aja anjing!" Karena kesal, Winar kelepasan mendorong Miko terlalu kencang. Terus teriak sampai jigong nya muncrat. Siswa siswi yang lain pun kaget dan melihat kearah mereka.
Miko jadi pusat perhatian saat ini.
Miko mah meski rada rada badung, tapi kalau udah dibentak Winar pasti pundung. Soalnya yang ini ngebentak nya agak beda.
Jadi tanpa tahu malu matanya itu berkaca kaca terus tanpa bicara apapun lagi dia berbalik pulang gitu aja.
Biang jadi kebawa emosi lah.
"Lo keterlaluan. Padahal disini kita khawatir sama lo, disini niat kita buat ngejauhin lo dari bahaya. Lo gak tau diri banget jadi sahabat."
Biang natap tajam kearah Winar, niatnya sih mau melotot tapi gak jadi karena gak tega sama Winar yang cuman kicep kebingungan gitu.
Jadi Biang pun langsung pulang juga dan meninggalkan Winar. Dia mau menyusul Miko, kasihan.
Winar mau menyusul mereka berdua, tapi baju seragam nya ditarik seseorang dari belakang.
Ternyata pelakunya Meis.
"Payah, terbukti kalau lo payah banget. Ngedatengin gue aja mesti sama antek antek lo. Terus pas mereka cabut, lo mau ikutan balik gitu? Parah lo, cemen lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Kira Kita Searah
Random(TAMAT) "Tanda tandanya kita sama deh." "Sama apaan?" "Ya sama sama belok, kira kira kalau gue nembak lo diterima gak?" "ndasmu!" Winar benar benar bingung dengan perangai si Brian. Dia bisa bikin suasana hatinya naik turun kayak roller coaster...