tranquilizer

202 20 0
                                    

satu minggu berlalu...

hubungan kanza dan kevin semakin renggang mereka jarang sekali mengobrol akhir-akhir ini entah apa penyebabnya, kini teman teman kevin sedang berkumpul di rumah nya karena hari ini hari sabtu jadi mereka memutuskan mengumpul dirumahnya. semua sedang sibuk bermain game kanza juga hadir di tengah tengah mereka.

saat semua sedang sibuk bermain tiba tiba bel rumah kevin berbunyi entah siapa yang datang mereka merasa semua sudah datang karena tak ada yang membuka pintu bel rumah kevin masih terus berbunyi.

"siapa sih buka sana ro"ucap vidi

"ohgah yang punya rumah siapa" tolak aero

"udah udah biar gue yang buka" tengah kanza

kanza pun mematikan game nya lalu berjalan menuju pintu, saat membuka pintu ternyata ada liana yang sudah menunggu dibukakan pintu.

"lo tu buka pintu aja lama" ucap liana yang tak dihiraukan kanza dengan sopannya liana langsung menyelonong masuk kerumah kevin

"eh ternyata lo li gue kira siapa"-aqsa

"hei semua lagi pada ngapain" sapa nya

"lo gak liat apa emang buta?"-alyia 

lagi lagi dengan kesopanan nya ia langsung duduk di sebelah kevin ia melihat kevin yang sedang bermain ML semua pada fokus ke game mereka sedangkan liana hanya bermain hp karena ia tak mengerti dengan game yang lain mainkan jika kalian bertanya apakah kanza juga ikut bermain tentu ia karena sering menghabiskan waktu dengan kevin ia pun juga ikut ahli dalam per game online nanitu.

"laper nih masak gitu yok"-vidi

"yoi eh vin lo kan pinter bikin steak masak gih"-aero

"hmm ya udah ayok"

mereka pun menuju dapur untuk memasak steak 

mereka pun menuju dapur untuk memasak steak 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

01.15

teman-teman kevin sudah pulang kevin yang sedang terbangun karena merasa haus dan stok air di kamarnya kosong ia memutuskan untuk ke dapur tetapi saat akan melewati kamar kanza tak sengaja ia mendengar ada suara tangisan dari dalam sana karena merasa penasaran ia berjalan lebih dekan kearah pintu suara tangis itu semakin jelas kevin dengar.

"apa kanza lagi nangis ya?" tanyanya sendiri

karena merasa kawatir plus penasarn pada kanza ia takut jika kanza kenapa napa ia mulai mencoba membuka pintu kamar kanza yang ternyata tidak dikunci saat membuka pintu itu pelan ia sangat dikejutkan dengan keadaan kanza yang menangis di ujung kasur dengan menenggelamkan wajah nya diantar lututnya dan juga dengan rambut yang lumayan berantakan.

Ia mencoba mendekan kearah kanza secara perlahan lalu mendudukan diri di ujung kasur kanza ia ingin menangkan kanza tapi ia tak tau harus apa. dengan mengumpulkan keberaniaan mendekat kearah kanza untuk mencoba menenangkannya dengan cara mengelus lembut punggung kanza.

"kevin" ucap kanza dengan sesegukan, kevin hanya mengangguk setelah melihat kevin mengangguk kanza langsung memeluk nya tanpa izin dahulu dan kevin yang mesih terkejut dengan tingkah kanza ia hanya membalas pelukan dari kanza.

"kamu kenapa kok nangis?"tanya kevin yang masih berpelukan dan kanza belum menjawabnya

"terus dari kemarin kemarin kok kamu jadi irit ngomong sama aku, aku ada salah?"masih tak ada jawaban dari kanza untuk beberapa detik

"maaf"-kanza

"kok minta maaf kamu kenapa za sini cerita"ucap kevin dan kanza mencoba untuk melepas pelukannya saat sudah terlepas ia berniat untuk menggelung rambutnya yang acak acakan tetapi tangan nya ditahan kevin

"bentar jangan di kuncir dulu" ucap nya dan kanza hanya menyingitkan dahi bingung sedangkan kevin berjalan menuju gantungan baju kanza lalu mengambil salah satu kardigan milik kanza ia juga mengambil ikat rambut yang berada diatas meja kanza

"pakek ini dulu" titahnya dan kanza hanya menurut dengan wajah bingung

"nah gini kan baru bener lagian kamu tuh ya udah tau satu rumah sama cowok kok tidur cuma pakek tenktop aja"jelas kevin sedangkan kanza hanya menundukan wajah karena merasa malu

"kamu kenapa kok nangis sini cerita apa aku ada buat salah?" tanya kevin dengan nada lembut

"aku gak papa kev, maaf ya aku bangunin kamu ya tengah malem gini?"

"gak kamu gak bangunin aku tadi aku haus mau ambil minum eh denger kamu nangis, kamu kenapa ayo jujur"

"hmm... a..ku... a..ku..."

"kenapa za  yaudah kalok gak mau cerita gak papa aku keluar dulu"

"kev emm aku cuma takut kehilangan kamu lagi"

"sejak kamu ajak aku main jetski minggu lalu aku liat kamu deket banget sama liana aku kira kalian punya hubungan jadi selama seminggu aku mencoba memjauh dari kamu maaf"

"astaga za denger aku ya, aku sama liana gak ada hubungan apa apa aku sebernya juga risih sama dia yang selalu mencoba mendekat ke aku udah ya aku gak akan pergi dari kamu ok" jelas kevin dan kanza hanya mengangguk.

"kev... emm boleh peluk" ucap nya dan kevin langsung mendekat dan memeluk kanza dengan erat.

"kev boleh mintak tolong ambilin obat peneng di laci sebelahmu"ucap kanza saat pelukan mereka terlerai

"gak kamu gak usah minum obat penenang itu lagi sini peluk aja"

"itu mah mau mu" jawab kanza

"yakin gak mau ya udah aku mau keluar aj-"kanza langsung memeluk kevin dengan erat

"makasih ya udah jadi penenangku, maaf undah ngerepotin kamu"ucap kanza disela pelukan mereka

"gak kok siapa yang direpotin eh za besok kamu free kan?" tanya kevin dan kanza hanya mengangguk

"ya udah besok ikut aku ya" ajak kevin 

"kemana"

"rahasia udah sana tidur gih"

"kamu laper gak?" tanya kanza

"gak terlalu kenapa emang nya kamu laper?" kanza hanya mengangguk

"ya udah sana gih ganti celana kita cari nasi goreng" kevin langsung keluar kamar kanza dan kembali ke kamarnya untuk mengambil kunci motor nya. mereka engabiskan tengah malam dengan seporsi nasigoreng.

Return || Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang