new facts

152 16 5
                                    

kini kanza kevin gilang sudah berada di rumah entah mengapa setelah dari cafe suana menjadi canggung setelah memasuki ruah mereka langsing masuk ke kamr masing masing. kanza memasuki kamar dengan masih memikirkan perkataan dari gilang.

kanza membersihkan diri kemudian bersiap untuk tidur karena hari ini cukup melelahkan untuk diri nya saat kanza mencoba untuk tidur pikiran nya masih tertuju pada ucapan kakak nya rasa ingin sekali kanza meminta penjelas pada kakak nya sekarang juga

'yang di bilang kak gilang itu beneran atau cuma akal akalan nya aja' gerutunya sendiri 

'apa aku tanya kak gilang sekarang ya, eh tapii'

kanza masih di posisi yang sama memikirkan ucapan kakaknya tersebut di lain sisi kevin juga merasakan hal yang sama dengan kanza di hatinya bahagia jika memang ia dijodohkan dengan kanza tetapi di sisi lain ia merasa jikalau kebahagian kanza dengan kevan ia akan tetap mengilaskannya.

'apa gue tanya gilang aja ya' 

setlah kevin pikir pikir lebih baik jika mereka berkumpul dan membicarakan hal yang menyangkut di pikiran nya itu kevin pun mengirim pesan pada kanza untuk menemui nya di ruang tengan.


kanza menegakan badanya kemudian mengambil handphone nya yang membunyikan notif chat saat ia membuka untuk melihat isi pesan itu ternyata dari kevin yang menyakan ia sedang apa saat ini kanza pun membalas jika ia sedang tiduran.

kevin

bisa ke ruang tengah 

kanzaiya sebentar

kanza pun bangkit dari kasurnya lalu memakai sweater yang ada di dekatnya kemudian keluar kamar menuju ruang tengah saat ia keluar datanglah kevin yang juga menuju ruang tengah, saat sama sama sudah berada di ruang tengan mereka hanya diam

"emm za kamu tau tentang ucapan gilang di cafe tadi" ucap kevin membuka pembicaraan kanza hanya mengeleng karena ia memang tak tau apa pun tentang perjodohan itu

"tadinya aku mikir kalok itu cuma akal akalan kak gilang aja tapi gak mungkin kak gilang ngerjain kevan gitu"

"iya bisa aja sih gimana kalok kita tanya orangnya langsung" kevin pun mengeluarkan handphone nya dan menelefon gilang meminta nya untuk bergabung di ruang tengah ini.

"oi angpin sih nyuruh kesini" ucap gilang saat sudah sampai di ruang tengah itu

kevin pun menanyakan apa yang perlu ia tanyakan pada gilang dan gilang tak menyangka jika mereka masih memikirkan perkataan nya tadi gilang kirang mereka akan melupan nya dan menganggap itu sebagai lelucon saja.

"ooh kalian masih kepikiran"

"emm iya kak sama kanza mau tanya ini masih ada hubungannya dengan ucapan kak gilang tadi" gilang hanya mengangkat satu alisnya pertanda ia mengizinkan kanza bertanya

"kenapa kak gilang selalu protektif sama kanza kalok masalah lelaki terus kenapa kalok sama kevin kak gilang langsung percaya awalnya kanza kirang mungkin karena kevin temen deket kak gilang dari dulu tapi setelah kanza inget inget dulu temen deketnya kak gilang waktu sma ada yang deketin kanza kak gilang larang ini kenapa kalau sama kevin kak gilang biasa aja bahkan kanza dibolehin satu rumah sama kevin dulu aja kanza nginep di rumah temen gak boleh" kanza mengutaran semua yang ada dipirannya.

"huuh jadi yang kak ucapin tadi bener gini ceritanya"

flashback..... 

gilang sedang menemani sang mamah yang di rawat di rumah sakit karena hanya gilang yang bisa menemaninya sang papah pun juga sedang berbaring lemah tak berdaya sedangkan kanza yang masih shock dengan kejadiaan ini ia mengurung dirinya dikamar saja, gilang menggenggam tangan mamah nya untuk menguatkan sang mamah.

Return || Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang