11. Mad Lion

5.7K 530 30
                                    

Book ini republish ya guls... banyak banget yang salah paham soalnya. Btw update agak slow karna isinya gw revisi lagi. Gw punya 2 book yg masih on going, jadi gabisa fokus di sini aja. Getoo...

...


BRAK!!

Perlakuan kasar Markus kontan menaikkan suhu di dalam laboratorium. Lelaki itu baru saja menggebrak keras meja yang menghalangi tubuhnya dengan perempuan bernama Bella. Suasana di sekitar benar-benar terasa lebih panas dari sebelumnya. Dengan tubuh yang mulai bergetar ketakutan, Bella ragu-ragu mengangkat pandangannya dan langsung dihadapkan dengan tatapan tajam Markus.

"K-kak Mark nggak bisa gitu! I-ini sudah t-termasuk penindasan, s-saya bisa lapor ke..."

"LAPOR AJA!!!"

Markus berteriak di depan wajah Bella. Bahkan Markus enggan membiarkan Bella menyelesaikan kalimatnya.

Sesaat setelah kepergian Sarah dari gedung Lab, Bella kembali memaki-maki Mikhaila. Gadis yang lebih tua semakin menyerang psikis Mikhaila, membuat Mikhaila diam tidak berkutik seraya menahan sesak didadanya. Mikha hanya bisa menundukkan kepalanya demi menyembunyikan wajahnya yang sudah berurai air mata. Sebenarnya Mikha tidak selemah itu, hanya saja dia sangat lelah dan tidak memiliki cadangan tenaga sekedar melawan si senior.

"Lo dengar baik-baik ya, sialan! Orang kayak lo nggak pantes di kasih kepercayaan! Nggak bisa bertanggungjawab! Otak lo ini..." Markus menjeda kalimatnya.

"... nggak ada isinya!" Lanjutnya sambil menoyor keras kepala Bella.

Saking kerasnya toyoran Markus, tubuh Bella sampai mundur beberapa langkah ke belakang. Untung saja masih ada kursi yang menahan tubuh perempuan itu, kalau tidak sudah dipastikan bokong Bella akan bertemu dengan lantai yang kotor. Benar-benar tidak pandang bulu si Markus.

Bella tidak lagi berani membuka mulut. Di awal kedatangan Markus, perempuan itu sudah banyak mengoceh memberi pembelaan mengenai permasalahan yang sedang terjadi. Dia juga sempat membawa-bawa kata tolol, goblok, dan semacamnya untuk mempertegas kesalahan Mikha.

Sialnya, laporan praktikum milik Mikha yang Bella katai sampah itu, ternyata sudah lebih dulu di periksa oleh Markus sebelum sampai ke tangan Bella. Alhasil, Markus langsung mengamuk saat mendengar kata-kata kasar yang keluar dari mulut Bella. Laporan praktikum itu sudah Markus periksa, dan dia yakini 100% benar. Jadi maksud Bella, Markus juga goblok, begitu?

"Asal lo tau! Gua bisa seret lo ke ruangan pak Rudy sekarang juga! Dan kalo itu sampai terjadi, gua pastiin hari ini hari terakhir lo jadi asisten praktikum!"

"Jangan, kak! Maaf... saya salah, jangan lapor ke pak Rudy"

Bella menggeleng heboh dengan tatapan mata mengiba. Gila saja! Pak Rudy adalah Dosen killer yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik, okay? Beliau terkenal sangat tegas dan menakutkan. Sialnya lagi, dari sekian banyak mahasiswa yang sangat dekat dengan pak Rudy, Markus Daniel Li adalah salah satunya. Bella mana mungkin berani berurusan dengan pak Rudy? Lebih baik mengalah saja. Kalau Bella masih berani menentang Markus, sosoknya yang di gadang-gadang sebagai salah satu mahasiswa teladan Fakultas Teknik dipastikan akan berakhir.

"Minta maaf? Terus kalo kejadian ini terulang lagi, lo cuma perlu minta maaf lagi, gitu?!!"

"Nggak, kak. Saya benar-benar minta maaf. Laporan Mikhaila juga akan saya terima..."

"SUDAH SEHARUSNYA BEGITU, GOBLOK!!" Lagi-lagi Markus berteriak di depan wajah Bella.

"Gua nggak terima lo sengaja mempersulit cewek gua dengan alasan nggak profesional! Bukan cuma Mikha, hal ini juga berlaku buat semua junior yang praktikum nantinya, ngerti lo sialan!"

The Thing About Mark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang