"Ya ampunnn... bagus banget~ itu juga! Kak Mark! Kak Mark! Liat!"
"Hm? Yang mana?"
"Yang itu! Yang lagi berenang sama ikan paus~"
"Hiu sayang..."
"Hehe iya hiu~"
Markus seperti sedang mengasuh balita. Mikhaila sangat aktif meloncat kesana-kemari, melihat segerombolan ikan yang berenang di dalam aquarium raksasa Marine Life Park. Mulut gadis itu tidak berhenti mengoceh, sehingga membuat gemas sosok yang lebih tua. Markus menatap lekat Mikhaila, sesekali dia ikut tertawa kala Mikha melontarkan kata-kata menghibur. Markus benar-benar bahagia saat melihat kekasihnya bahagia.
Tadi sore Markus dan Mikha seru-seruan bermain dengan lumba-lumba, lalu keduanya melanjutkan aktivitas dengan early dinner di kawasan Marine Life Park. Setelahnya mereka lanjut mengelilingi aquarium yang terkenal paling besar di dunia itu.
Mereka tidak bisa bersantai terlalu lama karena tempat wisata Marine Life Park akan di tutup pukul 22.00, dan saat ini sudah pukul 21.10. Mikha juga sudah mengambil banyak foto dengan Markus sebagai fotografer pribadinya. Beberapa kali Mikhaila melayangkan pukulan manja ketika hasil foto tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Relate sekali bukan?
"Sini Mikha mau liat~"
"Nanti aja... foto dulu yang banyak, hasilnya bisa liat nanti."
"Mana bisa gitu... ngapain foto banyak-banyak kalo nggak ada hasil yang bagus... Mikha harus liat pokonya."
Sebenarnya Markus sudah agak lelah. Kekasihnya benar-benar seorang perempuan. Excusme Mr. Li? Perempuan yang benar-benar perempuan itu bagaimana maksudnya?
"Kak Mark sini deh, kita berdua belom foto bareng~"
"Boleh. Tapi setelah ini kita balik hotel."
"Okeiiii~"
Mikha tersenyum lima jari menyetujui permintaan lelakinya. Dia paham kalau Markus sudah kelelahan. Hal itu cukup kentara di wajah Markus.
'Kak Mark pasti capek...' Kalimat itu terus-menerus berputar di kepala Mikha.
"Aduh... pacar Mikha ganteng banget~"
Mikhaila berucap lirih sambil menggeser-geser layar ponsel Markus, setelah keduanya mengambil beberapa foto bersama.
"Tuh kan... pacar Mikha ganteng banget, ya Tuhan... jadi pengen cium~"
Terkadang Mikhaila tidak sadar dengan kata-kata yang meluncur dari belah bibirnya. Gadis itu terlalu larut memandangi wajah Markus dari layar ponsel. Sesekali bibirnya mengukir senyuman nakal karena membayangkan sesuatu yang tidak-tidak.
Markus apa kabar? Lelaki mesum itu tentu saja sangat senang sebab mendapat pujian sedemikian rupa. Bagaimana tidak? Selama ini Mikhaila sering mengatainya mirip perampok, pencopet, tukang begal, dan kriminal lainnya. Ada-ada saja si semok kesayangannya itu...
"Kak Mark..."
Nah, kan?! Binalnya keluar.
"Iya sayang?"
"Cium Mikha dong~"
Apa Markus akan menolak? Jelas tidak... Tanpa pikir panjang, Markus segera menarik tengkuk Mikhaila lalu menyatukan belah bibir keduanya. Awalnya Markus memagut bibir Mikha dengan sangat lembut, tapi lama-lama berubah menjadi liar. French kiss di tempat umum? Siapa yang peduli? This is Singapore, okay?!
"Mikhahh... sayang kak Markh... maaf kalo Mikha udah buat kak Mark capek..."
Mikhaila angkat suara saat tautan keduanya terlepas. Gadis itu berucap sembari meraup oksigen banyak-banyak, karena seperti biasa, Markus selalu menciumnya dengan cara yang tidak tertahankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Thing About Mark (END)
FanfictionKetika si gadis manja berhasil mengungkap jati diri senior paling galak se-antero raya! CW! • Markhyuck face claim • Genderswitch • 18+ • Harsh words • Semi baku • Lokal • Romance, fluffy, frienship, family