22. Exhilarating

4.8K 404 20
                                    

Tahun pertama perkuliahan berakhir tepat satu minggu menjelang hari pernikahan Markus dan Mikhaila. Atas inisiatif Markus dan Papi Alatas, Mikha di paksa untuk cuti kuliah selama satu tahun.

Awalnya gadis manja itu menolak keras ide Markus dan Papi. Dia merasa masih sanggup beraktivitas dalam keadaan hamil, namun dengan 1001 jurus rayuan maut ala Markus, pada akhirnya Mikha pasrah, dan setuju untuk mengambil cuti.

Berbicara tentang persiapan pernikahan, Markus dan Mikhaila tidak tahu menahu soal apa pun itu. Mereka hanya terima beres, karena semua keperluan sudah di urus oleh Mami dan Mama Lee.

Kondisi Mikhaila yang sedang hamil muda jelas mempengaruhi segalanya. Setiap pergerakan gadis itu praktis di pantau oleh semua orang. Jangankan bebas keluar rumah seperti biasanya, sekedar naik-turun tangga pun tidak diperbolehkan. Kecuali kalau ada yang membantu.

Tidak hanya itu, tempo hari Mami membawa seorang desainer ternama ke rumah mereka. Si desainer memperlihatkan beberapa koleksi yang bisa di pakai Mikhaila di hari pernikahan.

Markus juga ikut-ikutan bertingkah menyebalkan. Lelaki itu mendatangkan beberapa karyawan toko perhiasan ke kediaman Alatas, agar Mikha bisa memilih sendiri cincin kawin mereka tanpa harus lelah berkeliling di pusat perbelanjaan.

Yang benar saja!

"Sayang, udah dong... Mas-nya jangan dicuekin terus..."

Sudah lebih satu jam lamanya Markus mencoba meluluhkan hati sang kekasih, namun sama sekali tidak membuahkan hasil. Yang lebih muda justru fokus pada drama Korea yang sedang tayang sembari mengemil popcorn.

"Mikha..."

"Cantik..."

"Mommy..."

"Neng montok..."

Agaknya jurus 1001 rayuan maut seorang Markus tidak berlaku untuk kali ini.

"Sayang..."

"BERISIK!!" Akhirnya, suara cempreng Mikhaila keluar juga.

"Mau sampai kapan cuekin Daddy-nya dedek bayi, hm?" Ucap Markus lembut.

Well, Markus memang sudah terverifikasi jago dalam bertutur kata manis.

"Mikha bosen~" Rengek Mikha.

"Ya udah, sekarang Mommy maunya apa? Tapi nggak boleh minta yang aneh-aneh."

Markus memperingati kekasihnya. Omong-omong dia masih trauma dengan kejadian beberapa waktu lalu, saat cacing Alaska-nya tidak sengaja di gigit oleh si semok.

"Hehe, nggak aneh-aneh kok~ Mikha cuma pengen emut..."

"Nggak." Potong Markus.

"Kakak masih ingat gimana ngilunya..." Lanjutnya.

"Ihh... waktu itu Mikha nggak sengaja tau~ ayo dong kak Mark~"

"No, babe. Lagian nggak baik juga buat dedek bayi."

"Kan susu kental manisnya nggak Mikha telen~"

Well, pintar sekali pasangan ini menamai sesuatu yang berbau mesum. Susu kental manis lah, kue donat lah, melon lah, apa lagi? Oh iya, cacing Alaska jangan lupa.

"Sayang, mesum begini siapa sih yang ajarin?"

"Situ lah! Pake nanya..." Semprot Mikhaila.

Yang lebih tua sontak menyemburkan tawanya. Markus amnesia atau apa? Untuk apa menanyakan sesuatu yang dia sendiri sudah tau jawabannya?! Goblok!

"Gemes banget sih..."

Mikhaila di buat merinding saat pundak dan lehernya di serang oleh Markus. Tiada hari tanpa Markus yang bertingkah clingy. Bakal janggut dan kumis Markus sangat terasa. Tapi Mikha suka.

The Thing About Mark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang