16. Mine

5.4K 505 30
                                    

"Pagi, sayang..."

"Eh, mas ganteng udah bangun~"

Mikhaila kontan beranjak dari posisinya, kemudian bergerak ke arah Markus seraya membawa segelas kopi yang baru dia seduh.

"Makasih sayang..." Sambut Markus.

Yang lebih muda hanya membalas dengan senyuman manis lalu memutar tubuhnya kembali ke dapur. Mikha sedang memasak nasi goreng sebagai menu sarapannya dan Markus.

Asap yang mengepul menciptakan suasana pagi yang sangat syahdu, hingga Markus mulai berandai-andai perihal masa depannya dengan sang pujaan hati.

Pandangan Markus enggan berpindah dari sosok Mikhaila, memperhatikan gerak-gerik gadis itu sembari menikmati secangkir kopi didepannya.

Beberapa saat kemudian Mikhaila kembali muncul membawa 2 porsi nasi goreng dengan topping telur dadar suwir, teri goreng, kerupuk, dan sambal cabe ijo kesukaan Markus. Gadis itu juga menyiapkan jus semangka untuk Markus. Well, Mikhaila si anak Mami agaknya sudah bertransformasi menjadi sosok istri idaman. Bahkan Markus sampai terheran-heran dengan perubahan sang kekasih. Memang sejak kapan Mikhaila-nya yang manja dan hobi merengek bisa sepintar ini?

"Makan dong, jangan diliatin doang... Oh, atau kak Mark mau Mikha masakin yang lain?"

"No! Ini udah cukup banget. Kakak agak kaget aja liat kamu yang udah pinter masak..." Sahut Markus lalu menyuap makanan ke mulutnya.

"Hihi. Mikha belajar sama Mami tau~ soalnya bentar lagi mau dinikahin kak Mark~"

"Are you kidding me, honey? Kita bisa nyari asisten rumah tangga biar kamu nggak capek."

"No way! Mikha nggak mau pake asisten rumah tangga. Pokonya ntar apa-apa harus Mikha yang nyiapin semua kebutuhan kak Mark." Mikhaila menyahut omongan Markus dengan penuh percaya diri.

"Pinter banget sih..."

Markus mengusak rambut Mikhaila, lalu memberi cubitan sayang di pipi bulat gadis itu. Rasanya Markus sudah tidak sabar untuk segera menikah dengan kekasihnya. Astaga... Ingatkan Markus untuk makin semangat menyelesaikan skripsi.

"Nanti kuliah jam berapa?" Tanya Markus.

"Hmm... agak siangan sih... jam 11."

"Pulangnya?"

"Jam 4 sore kalo nggak ada diskusi kelompok." Keduanya mengobrol sambil menikmati sarapan.

"Nanti pulang sama kakak ya?"

"Kak Mark hari ini ke kampus?"

"Iya, ada janji temu sama pak Gabriel nanti siang."

Pak Gabriel adalah dosen pembimbing Markus, omong-omong.

"Ohh, okeii.. nanti Mikha telpon kalo mau pulang."

Keduanya lanjut mengobrol hal-hal random. Butuh waktu setidaknya 1 jam untuk Markus dan Mikhaila menyelesaikan sarapan, kemudian melanjutkan aktivitas lain.

Aktivitas lain yang di maksud adalah mandi bersama. Pasangan kekasih itu sepertinya enggan berpisah barang sejengkal saja. Mikha membantu Markus menyiapkan segala keperluan, mulai dari pakaian hingga barang-barang yang harus di bawa ke kampus dan showroom.

Markus dan Mikhaila tiba di kediaman Alatas saat jarum jam menunjukkan angka 08.15. Mikhaila segera turun dari mobil Markus setelah mengecup singkat bibir lelaki itu. Hitung-hitung sebagai penyemangat untuk melewati hari yang akan melelahkan, okay?

Well, Markus memang harus kembali bergulat dengan pekerjaannya di showroom. Say thanks to Mikhaila yang sudah bersedia menjadi support system seorang Markus.

The Thing About Mark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang