4. Hidden Agenda

6.5K 636 20
                                    

Hari ini adalah hari ter-hectic yang pernah dilalui Mikha pasca menjalani hari sebagai mahasiswa jurusan Teknik Industri. Tidak hanya Mikha sebenarnya, tapi juga seluruh mahasiswa junior di Fakultas Teknik. Fakultas Teknik memang terkenal dengan sistem perkuliahannya yang keras, okay? Dihadapkan dengan tugas-tugas kuliah yang banyak menyita waktu, pikiran, dan tenaga, agaknya membuat mereka mengalami culture shock.

Seperti saat ini, Mikha sudah tepar di bawah pohon sesaat setelah menyelesaikan praktikum. Mikha dan beberapa temannya bernasib sial karena mendapatkan asisten praktikum yang sangat menyebalkan. Asprak menyebalkan itu senior perempuan omong-omong.

Aktivitas mager Mikha harus terganggu oleh suara notifikasi dari telepon genggam miliknya, dia bergeming sekedar membaca pesan dari Herin yang memintanya untuk segera ke kantin.

"Fighting, Mikha!"

gadis itu bermonolog menyemangati dirinya sendiri, lalu menggerakkan tubuhnya dengan setengah hati.

"Mikha! Disini!"

Seseorang berteriak sambil melambaikan tangan. Di sudut sana, Bastian sedang melambai-lambai pada sosok gadis yang sedang celingak-celinguk di pintu masuk kantin, memindai pandangan ke seluruh penjuru kantin. Gadis itu adalah Mikhaila tentu saja.

Sedangkan perempuan lainnya hanya duduk anteng di hadapan Bastian, sembari melahap semangkok mie bakso tanpa mempedulikan keadaan sekitar. Siapa lagi kalau bukan Herin Lim? Mikha berjalan ke arah meja yang diduduki dua temannya itu, lalu menjatuhkan bokongnya di kursi samping Herin.

"Sendirian aja, Nyi Blorong ke mana?" Interupsi Herin.

"Tadi pas keluar langsung ke toilet. Paling mules "

Nyi Blorong yang mereka maksud adalah Sarah si another trouble maker dalam circle pertemanan mereka. Kalau kata Bastian sih, 'angry b*tch' karena sifatnya yang memang sangat mudah marah.

Mereka berempat ini sesungguhnya berada di jurusan yang berbeda. Hanya Mikha dan Sarah yang sama-sama dari Teknik Industri, sedangkan Herin di jurusan Teknik Geofisika, lalu Bastian yang ada di jurusan Pertambangan. Bisa kalian bayangkan tidak? Seorang Bastian yang melambai kuliah di jurusan Pertambangan, wkwk.

"Hai girls..."

"Sar, please! gue masih lakik kalo lo lupa."

Sapaan heboh Sarah mendatangkan protes dari mulut Bastian yang tidak terima di sebut sebagai gadis.

"Ok, ok, chill baby~" Sahut Sarah.

Mikha dan Herin hanya terkikik geli melihat pertengkaran kecil di depan mereka. Sudah terlalu biasa. Keempat sahabat itu memang acap kali menghabiskan jam istirahat makan siang bersama. Entah di kantin Fakultas atau mereka sengaja melipir ke luar area kampus untuk mencari kafe-kafe yang nyaman dijadikan tempat nongkrong. Tipe-tipe anak gaul sekali, bukan?

"Beb, beb! Liat bentar ke belakang."

"Apaan emang?"

Mikha reflek memutar kepala ke belakang dan menemukan Markus bersama gerombolannya memasuki area kantin.

'Sial' batinnya.

Ngomong-ngomong tentang Markus. Mikha memang sedang menghindar dari senior mesumnya itu. Penyebabnya adalah peristiwa saat pertemuan terakhir. Entah memang sudah takdir atau bagaimana, tiap kali Mikha berduaan dengan Markus selalu saja berakhir dengan hal-hal yang memalukan. Flashback Pada kejadian terakhir mereka bertemu, setelah menemani Mikha ke Sephora dan membeli lipstick mahal incaran gadis itu, Markus memaksa Mikha untuk menemaninya nonton film di bioskop. Meskipun harus melewati perdebatan kecil, namun pada akhirnya Mikha mengalah saja.

The Thing About Mark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang