08

1.4K 146 8
                                    

Hati  bukalah batu.
Melainkan kaca,
Jika di sengol sedikit saja
Maka akan pecah. Dan
Ketika kaca itu sudah pecah
Ia tak akan pernah kembali seperti semula.
Walau lukanaya hilang
Tapi serpihan kaca itu
Masih terus berserakan. Dan serpihan itu tak akan bisa tersusun rapi lagi, seperti semuala.

••••

Seorang gadis tengah berada di dalam toilet dengan Air mata yang sedari tadi menetes. Gadis itu adalah Aisyah.

"Tak bisakah sekali saja, aku tak mendegar cacian dari mereka. Aku lelah, ya Allah aku ingin bertemu bunda ku,apakah bisa?" Batin Aisyah

Aisyah membasuh wajahnya dengan Air.

Tes.. Tes..

Tiba tiba dari hidug Aisyah keluar cairan berwarna merah pekat, dengan cepat Aisyah megusap cairan itu, Aisyah bersandar pada didinig dekat toilet sambil berpegangan, Aisyah meremas ujug Hijabnya kuat, Ia menahan rasa sakit di kepalanya

"Ya Allah sebenarnya aku kenapa?" Batin Aisyah

"Loh mbak. Mbak kenapa" Ucap seseorang yang memasuki toilet

Aisyah mengeleng pelan

"Muka mbak pucet" Ucap orang itu

Aisyah mengerak gerakan tanganya
"Aku gak papa kok"

"Mbak. Tunawicara?" Tanya orang itu

Aisyah mengangguk, lalu memaksa tersenyum

"Kakak bisa bahasa isyarat" Aisyah kembali megerakan taganya

"Ya saya bisa. Kebetulan saya adalah salah satu dokter, di salah satu rumah sakit di kota ini. Oh ya Ini kartu nama saya. Jika ada apa apa kamu boleh dateg ke rumah sakit Permata" Ucap Orang itu

"Nama saya Kalisa purnama" Ucap dr kalisa

Aisyah mengangguk. Lalu mulai mengerakkan taganya
"Nama aku Aisyah"

"Kamu benar benar tidak apa apa. Aisyah?" Tanya dr Kalisa

Aisyah mengangguk. Lalu mulai mengerak gerakan tanganya
"Aku gak papa kok. Yaudah aku pergi dulu ya. Dah kak Kalisa nanti kita ketemu lagi" Aisyah pun degan segera keluar dari toilet

Kalisa menatap punggung Aisyah yang semakin menjauh

"Dia anak yang kuat" Batin Kalisa

••••

Di rumah.....

Aisyah kini berada di dalam kamarnya, sambil mengerjakan tugas tugas yang belum Ia selesaikan

Tok.. Tok.. Tok...

"Non Aisyah. Makan dulu, Bibi udah siapin makanan. Buka pintunya non," Ucap Bik wati dari luar

JEJAK LUKA AISYAH  [𝗘𝗻𝗱]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang