JEJAK LUKA AISYAH [𝗘𝗻𝗱]

24

Bumi DDK dan Asiyah kini tengah berada di kantin sekolah

"Cieee. Si bos, bucin banget. Perasaan dulu sama Alia biasa aja" Goda Julio

"Iri aja lo" Balas Bumi

Aisah menyenggol tangan Bumi, Aisyah mulai mengerjakan tangannya

"Ａｋｕ ｋｅ ｔｏｉｌｅｔ ｄｕｌｕ"

"Mau aku temenin gak?" Tawar Bumi,
Jika kalian bertanya bagaimana Bumi bisa mengerti, jawabnya adalah, Bumi kursus bahasa isyarat, demi bisa memahami apa yang di katakan Aisyah.

Aisyah menggeleng, untuk menolak tawaran bumi.

"Beneran?" Tanpa Bumi memastikan. Asiyah mengangguk singkat.

Asiyah pun pergi menuju toilet.

"Mau kemana si Aisyah?" Tanya Awan

"Toilet" Jawab Bumi singkat. Awan hanya membalas dengan Angguk kan

Tampa mereka sadari, sedari tadi ada yang menatap tak suka ke arah mereka.

"Permainan di mulai"

********

Saat Aisyah keluar dari toilet, ia di cegat oleh Alia

"Heh gadis bisu. Gue minta lo jauhi Bumi!" Ucap Alia

Aisyah membalas nya dengan gelengan pelan

"Berani lo ya sama gue!"

Bumi POV

"Gue susul Asiyah dulu, dari tadi gak balik balik" Pamit Bumi

"Cie yang nggak bisa di tinggal lama sama Ayang" Goda Awan

"Muka lo biasa aja bos! Yaudah sana hus hus" Ucap Awan saat melihat Bumi yang menatapnya dengan tatapan tajam.

Aisyah POV

Alia mencengkram tangan Aisyah kuat, hingga membuat Aisyah meringis.

"Lo apa apaan sih! Lepasin Aisyah!" Ucap Bisma yang tak sengaja melihat Alia menyakiti Aisyah.

"Nggak usah jadi pahlawan kesiangan lo!" Ucap Alia pada Bisma.

Alia melepas tangan Aisyah kemudian menarik tangan Bisma hingga membuat Bisma jatuh menimpa Aisyah.

"Berhasil!" Ucap Alia dalam hati, Alia dengan cepat pergi meninggalkan keduanya

"AISYAH!" Teriak Bumi yang baru datang.

"Owh! Bagus, Ternyata ini alasan lo gak mau gue temenin!. Gue kira lo itu beda dari gadis gadis lain. Taunya sama aja!" Ucap Bumi dangan nada sedikit membentak.

Aisyah dengan cepat mendorong tubuh Bisma dan Berdiri. Aisyah mencoba memegang tangan Bumi, namun dengan cepat Bumi tepis dengan kasar.

"GUE BENCI SAMA LO AISYAH!" Bentak Bumi. Bumi pun pergi meninggalkan Aisyah yang sedari tadi menangis.

"Ya Allah, mengapa semua ini terjadi" Batin Aisyah.

Bumi POV

"ARGH!!! KENAPA KENAPA LO KHIANATI GUE AISYAH!. KENAPA GUE CINTA SAMA LO TAPI LO.... ARGH!!" Bumi menjambak rambutnya frustasi, kini Bumi berada Di Koridor sekolah.

Drit...

Drit...

"Halo Bos. Nanti malam, geng Meteor mengajak Bos Balapan"

"Terima" Jawab Bumi singkat. Bumi pun mengakhiri sambungan telepon itu.

*****

Sedari sepulang sekolah. Aisyah berada di sofa ruang tamu, karena Bumi mengunci kamarnya.

Aisyah bangkit dari duduknya, karena melihat Bumi yang menuruni tangga.

Aisyah degan cepat mencengkram tangan Bumi.

"Lepas" Ucap Bumi dengan nada serak. Dia mengalihkan pandangan dari Aisyah.

Aisyah terus saja mencoba menjelaskan pada Bumi. Namun Bumi terus mencoba melepas tangan Aisyah dari tangannya.

"Minggir!" Tekan Bumi dengan suara tinggi. Aisyah tak merespon dia terus saja mencengkram tangan Bumi.

Bumi yang sudah kehabisan kesabaran, mendorong Aisyah kuat, hingga membuat Aisyah terjatuh ke lantai. Aisyah meringis kesakitan.

Di dalam hati, Bumi sebenar nya merasa kasihan. Namun dia mencoba menghilangkan rasa itu.

Bumi pergi meninggalkan pekarangan rumahnya..

********

Jam menunjukan pukul 10:00 Am. Namun Bumi tak kunjung pulang, Aisyah sedari tadi merasa gelisah, Ada rasa khawatir yang sangat besar, entah kenapa rasa itu begitu membuatnya tak tenang.

WhatsApp

Sisil

Aisyah lo tau gak, sekarang Bumi lagi balapan di jalan merpati putih.

Me

Kamu serius?

Gue serius, gue juga dapet info dari Awan.

Oh ya udah makasih

...........

Aisyah pun degan segera bergegas, mengambil tas dan memesan ojek.

Bumi POV

Bugh...

Satu pukulan mendarat tepat di rahang Bumi

"Weh lo apa apaan hah!." Ucap ke 3 sahabat Bumi tak Terima

"SERANG!!" ucap ketua geng Meteor

"Weh apa apaan ni!" Ucap julio.

Bugh..

Bugh..

Bugh...

"Gue gak akan pernah buat hidup lo tenang Bumi!"

Bugh...

"Ini balasan buat lo, yang udah bunuh kakak gue!!"

"NYAWA DIBALAS NYAWA!!" Teriak zifan ketua geng Meteor

Zifan memasukan tangannya ke dalam saku celana, kemudian mengeluarkan sebuah pistol.

"Selamat tinggal Bumi" Ucap Zifan sambil tersenyum miring.

DOR...