Aisyah kini bedara di kamarnya, Ia sibuk menulis sesuatu, bukan. Aisyah tak lah menulis di buku diary, bahkan Aisyah tak lah mempunyai buku diary. Aisyah menulis di sebuah kertas setelah kertas itu terisi dengan tulisan. Aisyah melipatnya dan memasukanya ke dalam toples kaca.Dear diary
Jika bahagia adalah sebuah benda mati. Akan ku beli walau dengan semua harta yang ku punya.
Jika bahagia adalah sebuah bunga
Akan ku petik dan ku bawa pulang.
Bahagia kata orang itu sederhana.
Ya sesederhana apa pun itu, sulit bagiku merasakannya.Ayah ku. Kakak ku. Bahkan Bumi orang yang baru aku kenal, orang yang di jodohkan dengan ku.
Mereka semua, mengharapkan
KEMATIAN KU.
Apa aku seburuk itu bagi mereka
Tak kah ada sedikit rasa iba di hati kecil mereka?
Aku. Sebenarnya aku mereka angap apa?. Apakah batu?
Bahkan batu yang begitu kuat saja mampu terkikis orang hujan!
Apalagi aku. Aku sebatag kayu yang sudah rapuh, namun meraka terus saja mematahkan ku."ʙᴜɴᴅᴀ. ᴀɪsʏᴀʜ ᴋᴀɴɢᴀɴ" Batin Aisyah sambil menangis
Setelah puas menagis Akhirnya Aisyah bisa tertidur pulas. Sambil memeluk poto bundanya. Aisyah bisa memiliki poto sang bunda, karena diberikan oleh bik wati. Sang ayah dan kakak tentu saja tak mengetahui jika Aisyah menyimpan foto bundanya.
Aisyah terbangun di sebuah tampat yang terlihat begitu indah, banyak bunga buga yang ditanam bersusun susun
"Aisyah" Panggil orang itu. Aisyah melihat ke arah orang yang menyebut namanya tadi
"Bunda. Bunda aisyah kangan" Ucap Aisyah. Ntah mengapa kini Aisyah dapat berbicara seperti orang normal.
"Bunda juga Aisyah. Aisyah Jangan pernah kamu membenci orang orang yang menyakitimu. Maaf kan mereka nak. Jadilah kamu orang yang pemaaf" Nasehat sang bunda
"Ya bunda. Aisyah akan coba memaafkan" Ucap Aisyah sambil tersenyum bahagia
"Tapi bunda. Ayah sama kakak gak sayang sama Aisyah. Mereka benci sama Aisyah bunda. Aisyah harus apa?" Air mata Aisyah lolos begitu saja.
Seng bunda dengan segera megusap lembut pipi Aisyah berniat menghapus air mata putrinya itu.
"Mereka pasti akan sayang sama Aisyah. Suatu saat nani" Balas sang bunda
"Kapan bunda?. Aisyah lelah. Aisyah ikut bunda aja ya?" Pinta Aisyah sambil mengenggam tangan sang bunda.
Bunda nya tersenyum hangat
"Bersabarlah Aisyah. Kamu tidak bisa ikut dengan bunda nak. Tetaplah bersama Ayah dan kakak mu" Ucap sang bunda
"Aisyah ingin ikut bunda" Regek Aisyah
"Tidak bisa nak. Bunda harus pergi. Aisyah jadi anak yang solehah ya. Biar bisa bawa ayah, bunda dan kakak masuk ke surga" Tutur sang bunda lalu menghilang
Aisyah terbangun dari tidurnya, degan mapas yang tidak beraturan
"Astagafirullah" Aisyah berucap dalam hati
Aisyah kemudian melihat jan di dinding yang menunjukan pukul 03:00.
"Aku solat tahajjud aja deh" Ucap Aisyah lalu pergi mengambil air wudhu
Aisyah pun melaksanakan solat tahajjud degan khusyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK LUKA AISYAH [𝗘𝗻𝗱]
Romance"Bunda. yang bener aja masa iya aku di jodohin sama Gadis bisu kayak dia!" Ucap Bumi "JAGA BICARA KAMU BUMI! AYAH DAN BUNDA TIDAK PERNAH MENGAJARKAN KAMU MERENDAHKAN ORANG SEPERTI ITU!!" Bentak sang Ayah 𝘼𝙨𝙨𝙖𝙡𝙖𝙢𝙪'𝙖𝙡𝙖𝙞𝙠𝙪𝙢.. 𝙇𝙖...