17

1.7K 114 2
                                    


Buat apa aku menangis di depan mereka?
Mereka tak akan peduli bukan?
Lebih baik aku tersenyum
Biarkan mereka berkata apa.
Biarkan mereka menilai ku seperti apa
Tak apa aku buruk di mata mereka
Asalkan Jangan di mata Allah sang pencipta.

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊

Di parkiran sekolah

"Eh si Bisu sama siap tu!. Loh.. Itu kan Bumi" Heboh para siswi

"Woy boro!!" 3 orang siswa datang menghampiri bumi, mereka bertiga adalah sahabat Bumi. Julio Juju, Anjas Satria, dan Awan Arkanta

Julio juju

Julio juju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Anjas Satria

Anjas Satria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Awan Arkanta

"Ngapain lo berangkat sama si bisu" Tanya Awan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain lo berangkat sama si bisu" Tanya Awan

"Dia babu di rumah gue" Jawab Bumi enteng

"Apa!! Babu?. Kasian banget sih lo Bisu, udah bisu babu lagi!" Ketiga orang itupun tertawa

Aisyah menahan sesak di dadanya, bisa bisanya Bumi bilang kalo dia adalah babu.

"Di rendahkan itu sakit. Namun lebih sakit lagi, memaksa terus tersenyum demi terlihat baik baik saja"







Bumi POV

"Sayang dengerin aku dulu!" Bumi menahan tangan Alia

"Lepas!. Kamu mau apa lagi sih, udah deh mending kamu urus aja istri kamu yang bisu itu!" Alia berusaha melepaskan genggaman tangan Bumi

"Aku gak cinta sama dia! Aku cinta nya sama kamu Al" Tegas Bumi

"Lihat sini, hey. Tatap mata aku, apa kamu bisa lihat cinta aku ke kamu lewat mata ini" Bumi memegang pipi Alia degan ke dua tangannya

Alia menatap dalam mata Bumi

"Tapi...."

"Sut. Kamu percaya kan sama aku" Bumi mencoba meyakinkan

Alia mengangguk singkat lalu tersenyum

"Peluk dulu dong" Bumi pun membawa Alia dalam dekapan ya.

Tampaknya drai jauh, terlihat sepasang mata menyaksikan keduanya

Dari sepasang bola mata itu keluar cairan bening

"Bagi ku cinta ternyata menyakitkan. Dia datang dengan indah namun berlabuh dengan kepedihan"

Orang itu pun pergi meninggalkan keduanya







Aisyah POV

Di sebuah ruangan serba putih, Aisyah duduk berhadapan degan seorang wanita

"Kondisi kamu semakin memburuk. Saya sarankan kamu melakukan kemoterapi" Jelas dr kalisa

Aisyah mengerak gerakan tangannya

"Apa kaka yakin itu akan berhasil?"

"Tidak sepenuhnya, tapi apa salahnya kita mencoba" Jelas dr kalisa

Aisyah menatap dr kalisa lalu ia kembali mengerak gerakan tangan nya

"Aku tidak ingin merepotkan siap siapa. Biarkan seperti ini saja, aku juga akan pergi jika sudha tiba waktunya"

"Kematian memang di tangan Allah, tapi kita juga harus berusaha" Jelas Kalisa

Aisyah kembali mengerakkan tangannya

"Aku tau kak. Tapi biarkan aku seperti ini, aku tak ingin menyusahkan kak kalisa"

"Kakak tida merasa di susahkan dek" Jelas dr kalisa

Aisyah menggelengkan kepalanya pelan sambil memegang tangan dr kalisa, dia menatap dr kalisa dengan tatapan berusaha meyakinkan kalau dia baik baik saja.

Dr kalisa menghela nafas kasar

"Baiklah. Tapi kamu harus janji selalu minum obat yang kakak kasih" Aisyah mengangguk kemudian tersenyum

JEJAK LUKA AISYAH  [𝗘𝗻𝗱]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang