07

1.4K 142 13
                                    

Hari ini Adalah acara pertunangan Aisyah dan Bumi. Yang berlangsung di sebuah kafe milik bunda Bumi.

"Ck. Kenapa acara pertunangan nya mendadak gini sih. Gue jadi batal jalan sama Alia" Ucap Bumi kesal di dalam hati

Bumi kini tengah duduk bersama dengan Ayah dan Bundanya. Sambil menunggu kedatangan Aisyah.

Aisyah memasuki kafe bersama Ayahnya, sambil tersenyum. Tentu itu hanyalah senyum palsu. Aisyah mengunakan gaun berwarna putih dengan hijab yang senada dengan warna gaun yang iya kenakan.

Aisyah kini merasa tertekan. Ia terpaksa datang, karena jika Aisyah tak datang dan menurut apa kata Ayahnya. Maka tamatlah riwayatnya.

Bumi menatap Aisyah cukup lama

"Cantik" Tak sengaja kata itu lolos di bibir nya

"Ya iya lah. kan Calon mantu bunda" Ucap sang bunda yang berada di sampingnya

Bumi tersenyum agak terpaksa

"Shit. Tadi gue ngomong apa sih" Grutu Bumi dalam hati


••••

"Serasi sekali kalian" Ucap Maya dengan senyum megembang

"Hm" Balas Bumi tak berniat tersenyum.

Aisyah menatap sag ayah yang menyengol kakinya di bawah meja

Tampak dari tatapan sang Ayah, menyuruh Aisyah tersenyum pada maya

Aisyah pun tersenyum. Tersenyum paksa tepatnya

"Biarkan mereka berbicara berdua di sini. Mari kita mengobrol di meja lain" Ucap Galaksi, Exsel an Maya pun mengikuti Galaksi mencari meja lain.

"Sut.. Heh bisu" Ucap Bumi sedikit berbisik

Aisyah pun menatap ke arah Bumi

"Lo. Jagan pernah berharap atau kegeeran ya. Gue dateg ke sini karena TERPAKSA inget itu" Ucap Bumi pelan namun menekan kata "terpaksa"

Aisyah hanya mampu menunduk, Ia mengangguk kemudian tersenyum

Melihat senyuman di bibir Aisyah, ada rasa menganjal di hati Bumi. Namun segera Bumi tepis

"Gue heran sama lo. Lo itu bisu, sering di bully. Tapi tetep aja bisa senyum, oh gue tau lo senyum, buat cari perhatian aja kan. Ngaku lo" Ucap sisis Bumi

Aisyah mengeleng kuat. Tak pernah terbesit sedikit pun pikiran seperti itu di kepalanya.

"Karena gue baik ni ya. Gue do'ain lo, semoga lo CEPET MATI" ucap Bumi, menekan kalimat akhirnya, sambil tersenyum sinis

Terlihat dari mata Aisyah yang mulai terlihat berkaca kaca

Karena sudah tidak tahan dengan perkataan langit. Aisyah mengambil secarik kertas dan pulpen di dalam tasnya, kemudian mulai menulis

"ᴍᴀᴛɪ?. ʏᴀ ᴀᴋᴜ ᴊᴜɢᴀ ᴀᴋᴀɴ ᴍᴀᴛɪ ɴᴀɴᴛɪ. ᴋᴀʀᴀɴᴀ ᴘᴀᴅᴀ ᴅᴀsᴀʀɴʏᴀ ʏᴀɴɢ ʙᴇʀɴʏᴀᴡᴀ ᴘᴀsᴛɪ ᴀᴋᴀɴ ʙɪɴᴀsᴀ, ᴅᴀɴ ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴋᴀsɪʜ ᴛᴇʟᴀʜ ᴍᴀᴜ ᴍᴇɴᴅᴏᴀᴀᴋᴀɴ, ᴀᴋᴜ ᴍᴇɴɢᴀᴍɪɴɪɴ ᴅᴏᴀᴍᴜ ɪᴛᴜ" Tulis Aisyah dalam kertas itu.

Aisyah kemudian menulis sesuatu lagi

"ᴀᴋᴜ ᴋᴇ ᴛᴏɪʟᴇᴛ ᴅᴜʟᴜ, ᴊɪᴋᴀ ɴᴀɴᴛɪ ᴀʏᴀʜ ᴍᴇɴᴀɴʏᴀɪᴋᴜ. ʙɪʟᴀɴɢ sᴀᴊᴀ ᴀᴋᴜ ᴋᴇ ᴛᴏɪʟᴇᴛ, ᴀᴋᴜ ᴄᴜᴍᴀ ᴍᴇᴍɪɴᴛᴀ ᴍᴜ ᴍᴇɴɢᴀᴛᴀᴋᴀɴ ᴅᴇɢᴀɴ ᴊᴜᴊᴜʀ. ᴊᴀɢᴀɴ sᴀᴍᴘᴀɪ ᴋᴀᴍᴜ ʙᴇʀʙᴏʜᴏɴɢ ʟᴀɢɪ sᴇᴘᴇʀᴛɪ ᴋᴇᴍᴀʀɪɴ, ᴋᴀᴍᴜ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴛᴀᴜ ᴀᴘᴀ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʀᴊᴀᴅɪ ᴀᴋɪʙᴀᴛ ᴋᴇʙᴏʜᴏɴɢᴀɴ ᴍᴜ ɪᴛᴜ"

Aisyah menyodorkan kertas itu pada Bumi. Aisyah pun berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Bumi sendiri

Bumi membaca kata demi kata yang tertulis di dalam kertas itu. Bumi terdiam sesaat, ada rasa sakit di hatinya kala membaca tulisan Aisyah

"Kenapa hati gue sakit ya baca tulisan cewek bisu itu? Rasa apa ini sebenarnya. Gak beres ni gue" Bumi berucap dalam hati

"Tunggu. Emang apa yang terjadi? Akibat gue bohong kemarin?. Masa iya gara gara gue bohong terus Aisyah di dimarahin sama Ayahnya" Bumi kini bingung degan apa yang di dimaksud oleh Aisyah

"Ahk... Tu cewek bisu suka baget buat gue mikir!!" Kesal Bumi

"Kamu kenapa boy" Ucap Ayah Aisyah yang tiba tiba datang.

"Gak papa om" Balas Bumi

"Oy ya. Aisyah nya mana? Dia ninggalin kamu, dia buat masalah sama kamu?" Tanya Exsel ( Ayah Aisyah) berturut turut

"E-e m enggak kok. Si cewek Bis..." Ucapan Bumi mengantung

"Si Aisyah. Ya si Aisyah maksudnya, Aisyah tadi ijin ke toilet om" Ucap Bumi

"Oh.. Jika Aisyah buat masalah sama kamu. Lagsug lapor sama om aja. Biar saya beri pelajarn anak tidak berguna itu" Ia mengucapkan kalimat terakhir degan sangat pelan. Hingga Bumi tidak bisa mendengarnya degan jelas

"Om bilang apa?" Tanya Bumi degan nada heran

"Tidak ada. Ya sudah saya ke sana dulu" Dia pun pergi meninggalkan langit sendiri di meja itu.

"Dasar aneh. Gak anak gak bapak sama aja" Grutu Bumi

JEJAK LUKA AISYAH  [𝗘𝗻𝗱]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang