12

1.5K 121 3
                                    


Di rumah sakit

Tok.. Tok.. Tok..

Cklek

"Aisyah. Silahkan duduk" Ucap dr. Kalisa menyambut Aisyah yang baru datang

Aisyah menurut, dia mengangguk patuh

Aisyah menatap dr kalisa kemudian mulai mengerak gerakan tanganya

"Bagaimana hasil tes kemarin kak"

Kalisa menunduk, ia meghela napas palan. Kemudian Ia mendongak menatap Aisyah di depanya

"Em. Ini hasil pemeriksaan nya. Kamu baca sendiri" Dengan ragu Kalisa menyerahkan kertas itu pada Aisyah

Aisyah mulai membaca, satu persatu kata pada kertas itu

Deg..

Aisyah memperlihatkan ekspresi syok. Aisyah kemudian menangis tanpa isakkan

Aisyah dengan cepat meraih tangan Kalisa, Aisyah mengenggamnya kuat. Dia mengeleg, seakan meminta penjelasan dari Kalisa

"Maaf Aisyah saya harus menyampaikan ini. Ini semua memag berat, tapi percayalah. Allah tidak akan menguji seorang hamba dibatas kemampuan hambanya, Allah menguji kamu. Karena kamu kuat, kamu mampu menghadapi nya" Kalisa menarik napas panjang kemudian melanjutkan ucapannya

"Kamu terkena kanker otak setadium lanjut. Saya akan berusaha menyembuhkan kamu Aisyah, dan saya yakin kamu akan sembuh" Kalisa menyemangati Aisyah

Aisyah menatap Kalisa dengan Air mata yang menetes

"Apa aku bisa sembuh? Apa aku tidak akan bernasip seperti adik kakak?"

"Saya yakin kamu pasti sembuh. Nasib orang itu berbeda beda Aisyah. Kamu harus terus optimistis, kakak akan memberi mu beberapa obat. Kamu harus meminumnya dengan rutin. Apa kamu mau berjanji Aisyah" Kalisa menyodorkan jari keligkignya

Aisyah mengangguk lalu membalas perlakuan Kalisa. Aisyah memaksakan senyumnya.

"Aku ikhlas ya Allah. Aku ikhlas menerima takdir ku" Batin Aisyah

Kalisa mendekat ke arah Aisyah untuk meneneginya. Aisyah bagkit dari duduknya kalau memeluk Kalisa. Kalisa pun membalas pelukan Aisyah

Aku adalah gadis rapuh yang berusaha kuat
Aku adalah gadis cengeng yang berusaha tegar
Kayu jati yang kuat juga bisa rapuh
Bagaimana dengan aku yang sudah rapuh, malah menjadi semakin rapuh

•••

Prok... Prok... Prok...

Saat Aisyah membuka pintu rumah, ia sudah di sambut dengan tepukan tangan dari sang ayah

"Bagus..... Baru pulang hm. Sudah bersenag senagnya, dibayar berapa kamu? Sama laki laki hidug belag di luar sana?" Exsel mendekat ke arah sangat anak kemudian meragkulnya

"Mana hasil bayaran kamu? Apakah banyak?" Sang ayah berbicara dengan nada sinis

Aisyah dia sedari tadi diam. Dia tak tau apa yang di maksud oleh Sang ayah

Aisyah menatap Sang ayah dengan tatapan seolah bertanya. 'Apa maksud ayah'

"INI APA HAH! MAU MEMBUAT MALU KELUARGA. KAMU" Bentak Exsel sambil melempar beberapa foto ke arah Aisyah

Aisyah memandagi foto yang terjatuh di lantai, Aisyah pun megambail foto itu

"Astagafirullah... Siapa yang memfitnah akau" Batin Aisyah

Air mata Aisyah turun membasahi pipinya, Asiyah menatap sang Aisyah Ia mengeleg kecil seolah mengisyaratkan, bahwa dia tadak melakukan itu

"TIDAK USAH MENGELAK KAMU!. DASAR ANAK TIDAK BERGUNA! SAYA AKAN MEMINTA GALAKSI MEMPERCEPAT PERNIKAHAN KAMU DAN BUMI. AGAR KAMU BISA SEGERA PERGI DARI SINI, KAMU HANYA BEBAN! KAMU PANTAS MATI, KAMU TAK BERHAK BAHAGIA. SAYA DOAKAN DI AKHIR HAYAT KAMU, KAMU TIDAK AKAN PERNAH MERASAKAN APA ITU ARTI KEBAHAGIAN!!" teriak Exsel mengema di rumah itu

"MASUK KAMAR KAMU SEKARANG! JAGAN KELUAR JIKA SAYA TIDAK MEMINTA MU PAHAM!!" Bentak Exsel

Aisyah mengangguk patuh, dengan air mata yang tak berhentinya keluar. Dia berlari menuju ke kamarnya.

Kebahagian bagi ku adalah sebuah mimpi
Bermimpi terlalu tinggi untuk mendapatkan sebuah kebahagian
Membuat ku merasakan sakitnya jatuh berkali kali
Tertampar oleh kenyataan.
Bahwa kebahagiaan yang ku nantikan hanyalaha semu
Doa ku, yang selalu ku sebut, ternyata
Masih menjadi sebuah bayang bayang.
Ku harap
Bayangan itu bisa menjadi nyata suatu saat nanti
Senyata luka yang selalu menghantui ku setiap hari

JEJAK LUKA AISYAH  [𝗘𝗻𝗱]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang