14

1.4K 120 14
                                    


Hidupku penuh dengan sandiwara
Aku dipaksa tertawa, dikala aku terluka
Aku memaksa kuat, padahal aku rapuh
Kapan sandiwara ini bisa berakhir. Jujur aku sudah lelah.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

"Aisyah. Kemarin gue gak sengaja liat lo, di kafe sama bumi om Galaksi, tante maya, dan kalo gak salah, sama pak Exsel pengusaha yang cukup terkenal itu. Lo habis ngapain sama mereka?" Tanya sisil

Aisyah mengambil pulpen dan bukunya kemudian menulis sesuatu

"ᴀᴋᴜ ᴍᴀᴜ ᴄᴇʀɪᴛᴀ sᴀᴛᴜ ʜᴀʟ ᴛᴀᴘɪ ᴋᴀᴍᴜ ʜᴀʀᴜs ᴊᴀɴᴊɪ ᴊᴀɢᴀɴ ᴋᴀsɪʜ ᴛᴀᴜ sɪᴀᴘᴀ sɪᴀᴘᴀ"

Sisil mengangguk singkat

Aisyah kembali menulis sesuatu

"sᴇʙᴇɴᴀʀɴʏᴀ ᴀᴋᴜ ᴅɪ ᴊᴏᴅᴏʜɪɴ sᴀᴍᴀ ʙᴜᴍɪ. ᴘᴀᴋ ᴇxsᴇʟ ɪᴛᴜ ᴀʏᴀʜ ᴋᴀɴᴅᴜɢ ᴀᴋᴜ, ᴛᴀᴘɪ ᴊᴀɴᴊɪ ʏᴀ ᴊᴀɢᴀɴ ᴋᴀsɪʜ ᴛᴀᴜ sɪᴀᴘᴀ sɪᴀᴘᴀ"

Sisil terkejut dibuatnya

"WHAT LO DI JODOHIN SAMA BU.... mm..." Dengan cepat Aisyah menutup mulut Sisil mengunakan taganya. Ia menatap sisil Intan's

"Hahe. Sori gue kan kaget. Jadi lo yang mau di jodohin sama Bumi itu! Wah gue dukung 100%," Ucap sisil

Aisyah kembali menulis sesuatu

"ᴛᴀᴘɪ ʙᴜᴍɪ ɴɢɢᴀᴋ sᴜᴋᴀ sᴀᴍᴀ ᴀᴋᴜ, ʟᴀɢɪᴀɴ ᴅɪᴀ ᴊᴜɢᴀ ᴜᴅᴀʜ ᴘᴜɴʏᴀ ᴘᴀᴄᴀʀ"

"Aduh udah soal itu tenang aja! Kalo lo sampai di marahin, gak di hargain atau di betak bentak! Kasih tau gue biar gue cincang tu orang. Lagian gue juga gak setuju si bumi sama si kunti. Lo gak liat mukanya udah kayak ondel ondel gitu!" Ucap sisil

Aisyah kembali menulis sesuatu

"ᴜᴅᴀʜ ɢᴀᴋ ʙᴀɪᴋ ɢᴏsɪᴘɪɴ ᴏʀᴀɴɢ. ɴᴀɴᴛɪ ᴋɪᴛᴀ ʏᴀɴɢ ᴅᴏsᴀ, ᴛᴇʀᴜs ᴏʀᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴋɪᴛᴀ ɢᴏsɪᴘɪɴ ʏᴀɴɢ ᴅᴀᴘᴇᴛ ᴘᴀʜᴀʟᴀ"

"Ya iya. Lagian gue bicara fakta kok" Ucap Sisil





🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊

Satu minggu telah berlalu.Tepat hari ini hari pernikahan Aisyah dan bumi

"Bagaimana para saksi.. Sah!"

"Sah...."

"Alhamdulillahhirobbil alamin" 

"Nak sekarang kamu sudah menjadi seorang suami. Jaga istri kamu baik baik" Nasehat maya pada bumi 

"Ya bun.." Ucap bumi

Aisyah menatap sang Ayah dengan tatapan sendu

Exsel menatap Aisyah sekilas, kemudian beranjak memeluknya

Mendapat pelukan tiba tiba dari Exsel membuat Aisyah kaget, sekaligus bahagia. Air mata Aisyah perlahan turun

"Jadi ini rasanya di peluk Ayah?" Batin Aisyah lirih

"Saya sebenarnya tidak sudi memeluk kamu. Tapi saya harus terlihat baik di depan keluarga Galaksi dan para tamu. Lagian tidak apa lah, toh kamu akan pergi selamanya dalam hidup saya. Dan saya akan hidup bahagia tanpa ada kamu, Anak pembawa sial!" Bisik Exsel di telinga Aisyah

Aisyah yang mendengar itu, merasa hancur, air matanya kini turun dengan deras

Vino yang sedari tadi memperhatikan sang ayah dan Adiknya yang tengah berpelukan merasa janggal dengan kelakuan sang ayah

"Gue yakin. Ayah pasti bisikin sesuatu pada Aisyah" Batin Vino

"Sekarang lo gak akan lagi tinggal di rumah, tapi mengapa gue merasa berat melapas lo. Gue emang benci sama lo, tapi gue juga gak bisa bohong kalo di lubuk hati terdalam gue, gue sayang sama lo, semoga bumi bisa buat lo bahagia" Batin Vino



Bumi pov

Bumi kini berada di dekat kolam berenang sendirian, tadinya dia berpamitan pada orang tuanya untuk ke toilet, namun bukanya ke toilet bumi malah menyendiri di bangku dekat kolam hotel yang sepi, karna para tamu tengah berkumpul menyantap hidangan.

Drit.. Drit....

Bumi mengambil benda pipih di dalam saku celana nya

"Halo sayang ada apa?" Ucap bumi pada orang dari sebrang

"Aku kira kamu tulus cinta sama aku nyatanya apa!"

"Maksud kamu apa? Aku gak ngerti" Bingung bumi

"Heh. udahlah! Aku gak sengaja deger dari sisil. Kalo kamu hari ini nikah sama si gadis bisu, murid baru di kelas kamu itu"

"Aku bisa jelasin yang. Aku terpaksa, ini bukan kemauan aku" Jelas bumi

"Mau terpaksa atau nggak! Intinya sekarang kamu udah nikah kan sama dia. Pokonya aku mau detik ini kita putus"

"Yang... Sayang! Dengerin aku, akau gak mau kita putu....." Belum sempat bumi menyelesaikan pembicaraan nya. Sambungan telpon itu terputus

"ARGH..... SIAL!" Teriak bumi frustasi dia menarik rambutnya keras

JEJAK LUKA AISYAH  [𝗘𝗻𝗱]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang