16

1.6K 111 2
                                    


"Allahuakbar Allahuakbar..."

Suara azan subuh yang berkumandang, membangun Aisyah dari tidurnya

"Alhamdulilahhiladzi ahyaanaa badan maa amaatanaa wa ilaihin nusur"

Aisyah membaca doa bangun tidur dalam hatinya.

Aisyah bangkit dari sofa, kemudian berjalan menuju ranjang.

Aisyah menepuk pelan pundak Bumi

"Argh..." Suara erangan keluar dari mulut Bumi

Aisyah menepuk kembali pundak Bumi, agar Bumi terbangun

"Ck! Apaan sih! Gue ngantuk. Gak usah ganggu!!" Nada Bumi sedikit membentak namun matanya masih terpejam

Aisyah tak menyerah dia kembali menepuk pundak Bumi pelan

"Argh.... APAAN SIH! LO TULI ATAU GIMANA HAH! GUE BILANG JANGAN GANGGU YA JANGAN GANGGU!!" Bentak Bumi sambil bangkit dari tidurnya

Aisyah menegang mendengar bentakan Bumi.

"Astagfirullah" Aisyah beristighfar dalam hati

Aisyah mengerakkan tangannya, memberi kode pada Bumi untuk solat

Bumi mengerti apa yang di kode kan oleh Aisyah

"Lo solat aja sendiri! Gue ngantuk mau tidur!! Awas lo bangunin gue lagi" Ucap Bumi tajam, lalu kembali berbaring dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut.

Aisyah mengelus dadanya, dia menarik nafas pelan. Kemudian melangkah menuju kamar mandi untuk berwudhu

Setelah selesai berwudhu Aisyah melangsungkan sholat subuh dengan khusyuk.

Setelah selesai solat Aisyah sempatkan diri untuk mengaji.

Keterbatasan bukanlah sebuah halangan untuk mendekatkan diri pada Allah.
Mulut ku memang tak dapat mengucapkan kata
Namun bukan berarti aku buta akan agama

Setelah selesai mengaji, Aisyah bergegas turun menuju dapur.

"Aku masak apa ya" Dia saat Asiyah tengah sibuk memikirkan apa yang akan Ia masak, tiba tiba seseorang menepuk bahu Aisyah pelan.

"Aisyah... Kamu mau masak?" Tanya maya

Aisyah mengangguk sambil tersenyum

"Mau masak apa?" Tanya maya

Aisyah menggeleng pelan

"Em. Gimana kalo masak nasi goreng aja, soalnya bunda belum beli bahan masakan, nanti sore baru kita masak Ayam goreng sama rendang kesukaan Bumi dan Ayah, gimana?" Tawar Maya

Aisyah mengangguk antusias.

Aisyah dan maya pun mulai menyiapkan bahan bahan.

Saat maya ingin mengiris bawang, Aisyah menghalanginya, dia mengerakkan gerakan tangannya seolah mengatakan 'biar Aisyah saja'

Maya yang mengerti pun tersenyum lembut

"Gak papa emang?" Tanya maya

Aisyah mengangguk lalu tersenyum

"Yasudah kalo gitu, Bunda bangunin Ayah dulu, nanti bunda ke sini lagi gantiin kamu, biar kamu bisa siap siap, sekalian bangunin suami kamu Bumi" Ucap maya

Aisyah mengangguk setuju.





Di meja makan

"Gimana yah. Bumi enak gak masaknya nya?" Tanya maya

"Enak bun. Tapi kok masakan bunda kali ini lebih enak ya?" Heran Galaksi

"Ya bun. Ini kok lebih enak dari masakan bunda yang kemarin kemarin?" Timpal Bumi

"Ya iya lah, kan yang masak mantu kesayangan bunda" Ucap maya

Aisyah yang mendengar itu sedikit tersenyum

"Ayah Galaksi dan bunda maya, memperlakukan ku layaknya anak mereka. Aku bersyukur bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah dan seorang Ibu, walau mereka bukan orang tua kandungku" Batin Aisyah

"Huk.. Huk.." Bumi tersedak mendengar ucapan bundanya

"Apa! ini masakan si gadis bisu itu!. Ck, nyesel gue puji. Tapi memang enak sih" Batin Bumi sambil terus terbatuk batuk

Aisyah dengan segera menyodorkan air minum pada Bumi

Bumi menatap gelas yang di sodorkan oleh Aisyah, dan mengambilnya.

"Hkm!. Cieeee... Yang udah ada yang perhatiin" Ejek Galaksi pada putranya

"Apaan sih," Ucap Bumi sedikit kesal

"Yaudah, kita berangkat sekolah dulu. Udah mau telat, Assalamualaikum" Ucap Bumi kemudian menyalimi tangan kedua orang tuanya, diikuti oleh Aisyah.

JEJAK LUKA AISYAH  [𝗘𝗻𝗱]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang