Tuhan, bolehkah aku meminta agar matahari ku datang lebih cepat? Aku tak ingin berlama-lama dalam hujan tanpa jeda. Dan bolehkan sempena ku tentang bahagia itu menjadi nyata, aku sudah tak tahan dengan sayatan luka yang tak hentinya menerpa.
••••••••••••••
Bel istirahat
"Ke kantin yuk Ais." Ajak Sisil
Aisyah mengangguk lalu tersenyum
Saat mereka berjalan ke arah pintu tiba tiba. Seseorang menabrak bahu Aisyah keras
"EH KALO JALAN TU PAKEK MATA! LO BUTA HAH." Bentak seorang cowok dengan pakian yang acak acakan
"KENAPA DIEM SELAIN BUTA LO JUGA BISU!" Bentak cowok itu lagi
Aisyah dia hanya mampu menunduk takut. Lain halnya dengan Sisil yang sedari tadi menahan emosinya
"HEH. YANG NABRAK SIAPA YANG DISALAHIN SIAPA," Bentak Sisil
"Lo ngapain belain ni cewek sih. Sebenernya sepupu lo, gue atau dia!" Ucap cowok itu sambil menunjuk tepat di muka Aisyah
"Berisik lo. Yuk Aisyah kita pergi, gak usah ladenin ni orang," Ucap Sisil lalu manarik tangan Aisyah keluar kelas
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di rumah...
"Aisyah! Dimana kamu," Ucap sang Ayah (Exsel) berteriak.
Aisyah yang baru selesai sholat ashar pun segera menemui sang Ayah
"Lama banget kamu! Habis ngapain aja sih," Ucap Exsel kesal
"Ikut saya sekarang! Cepat ganti baju, saya tunggu 5 menit lagi kamu harus sudah siap," Ucap Exsel memerintah.
Aisyah mengangguk dan pergi menuju kamarnya untuk bersiap siap
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kafe Elbyan...
"Maaf saya terlambat," Ucap Exsel
"Tidak apa. Kami juga baru saja datang," Balas lawan bicara
"Silahkan duduk," Ucap seorang wanita
"Apakah dia putri mu? Dia sagat cantik mirip dengan almarhum Ibunya," Ucap wanita itu lagi
"Ya. Dia memang sagat mirip dengan Ibunya. Oleh karena itu saya sagat menyayangi nya," Ucap Exsel penuh dengan kebohongan
"Oh ya. Dimana putra kalian?" Tanya Exsel
"Dia sedang berada di toilet, tunggu sebentar," Jawab wanita itu
Tak lama seorang cowok dengan jas hitam datang.
"Dia kan cowok yang di sekolah tadi," Ucap Aisyah membatin.
"Ni cewek bukanya yang tadi, gue tabrak di sekolah," Batin cowok itu sambil terus menatap ke arah Aisyah
Mata legam cowok itu bertemu dengan mata milik Aisyah
Aisyah kemudian dengan cepat mengalihkan pandangannya
"Nak kenapa kamu diam disitu, ayo duduk," Ucap wanita itu
"Perkelakan dia anak saya namanya, Bumi Gionald sanjaya," Ucap wanita itu.
"Dia yang akan kita jodohkan dengan putri mu" Jelas wanita itu.
Aisyah kaget dengan perkataan wanita itu. Begitu pula dengan Bumi.
"Apa apan sih Bunda. Pokonya Bumi gak mau titik, " Ucap Bumi menolak.
"Keputusan Ayah dan Bunda sudah bulat Bumi. Jangan membantah!" Tegas pria itu.
Wanita itu adalah Maya Alika Sanjaya dan pria itu adalah Galaksi Bagaskara sanjaya. Mereka adalah orang tua kandung Bumi.
"Oh ya Aisyah sekarang sekolah di mana?" Tanya Maya
"Dia sekolah di SMA PELITA." Tentu bukan Aisyah yang menjawab melainkan Ayahnya
"Loh. Sama dong dengan Bumi," Ucap Maya
"Beneran. Wah mereka memang berjodoh," Ucap Exsel
"Bisa Om minta tolong Boy. Tolong jagain Anak Om Aisyah, dia mengalami gangguan berbicara sedari kecil," Jelas Exsel
"Hah! Jadi anak om Bisu." Kaget Bumi
"Bunda. yang bener aja! Masa aku di jodohin sama gadis Bisu kayak dia!" Ucap Bumi
"JAGA BICARA KAMU BUMI! AYAH DAN BUNDA TIDAK PERNAH MENGAJARKAN KAMU MERENDAH KAN ORANG SEPERTI ITU!" Bentak Galaksi.
Bumi yang di bentak pun hanya diam, berbeda halnya dengan Aisyah yang menunduk takut.
"Oke. Tapi aku mau bicara dulu dengan Aisyah," Ucap Bumi
"Ikut gue," Bumi pun pergi disusul Aisyah dari belakang.
.
.
.
.
.Taman belakang kafe....
"Heh lo. Pokonya gue gak mau tau, gimanapun caranya. Lo harus bisa batalin perjodohan ini!" Tegas Bumi.
Aisyah? dia hanya menunduk tak tau harus melakukan apa. Berbicara pun Ia yakin Bumi taka kan mengerti Bahasa Isyarat.
"Gue kasih tau satu hal. LO ITUH GAK PANTES BERSANDING SAMA GUE! LO ITU CUMAN PARASIT, CEWEK BISU GAK BERGUNA! KENAPA LO HARUS MUNCUL DI HIDUP GUE SIH. GARA GARA LO, GUE DI BENTAK UNTUK PERTAMA KALINYA SAMA AYAH GUE!. GARA GARA LO GUE HARUS TERPAKSA MENERIMA PERJODIHAN INI! LO GAK PUNYA HATI TAU GAK LO GAK BAYANGIN, GIMANA NANTINYA KALO CEWEK GUE TAU GUE DI JODOHIN. DASAR SAMPAH LO!" Bentak Bumi diawali dengan nada rendah
Deg..
"Lalu bagaimana dengan perasaan ku? Aku juga tidak menginginkan ini. Apa semua yang terjadi harus menjadi kesalahanku? Dimana sebenarnya letak kesalahanku itu," Batin Aisyah.
Runtuh sudah pertahanan Aisyah. Aisyah kini menangis, satu hal yang harus kalian tau. Aisyah adalah gadis rapuh yang tak bisa di bentak.
"Hks" Suara isak keluar dari bibir tipisnya
"Hapus air mata lo sekarang!! Kita balik ke dalam. Dan gue perigatin sama lo Jangan sampai lo cerita sama siapa siapa tentang ini paham!" Ucap Bumi sambil menunjuk tepat di wajah Aisyah
Aisyah menghapus air matanya kemudian mengikuti langkah Bumi kembali ke dalam
"Bagaimana, apakah sekarang kalian sudah merasa cocok?" Tanya maya
"Pernikahan kalian, akan di langsungkan. Setelah kalian lulus SMA," Ucap Galaksi tegas
Aisyah dan Bumi kaget
"Oke Bumi setuju! Tapi tanya dulu ke Aisyah apakah dia setuju juga?" Ucap Bumi sambil menatap tajam Aisyah.
"Bagaimana Aisyah apakah kamu setuju?" Tanya maya.
"Aisyah pasti setuju," Ucap Exsel.
"Maaf Om. Tapi yang bunda saya tanyakan itu Aisyah. Bagaimana Aisyah?" Tanya Bumi dengan tatapan tajam.
Aisyah mengambil pulpen dan kertas di dalam tas nya kemudian menulis sesuatu
"ᴍᴀᴀғ ᴛᴀᴘɪ sᴀʏᴀ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙɪsᴀ, sᴀʏᴀ ᴘᴇʀᴍɪsɪ" Tulis Aisyah pada kertas itu
Setelah menaruh kertas itu di atas meja, Aisyah berlari keluar dari Kafe
Semua yang membaca isi kertas itu kaget. Kecuali Bumi dia kini bersorak senang dalam hati. Lain halnya dengan Exsel yang mengepalkan tangannya kuat menahan amarahnya.
"Anak tidak berguna! Awas kamu." Maki Exsel dalam hati
"Maaf, biar saya menyusul Asiyah dulu. Saya rasa ada yang tidak beres, perkembangan selanjutnya kita bicarakan lewat telpon," Ucap Exsel lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK LUKA AISYAH [𝗘𝗻𝗱]
Romance"Bunda. yang bener aja masa iya aku di jodohin sama Gadis bisu kayak dia!" Ucap Bumi "JAGA BICARA KAMU BUMI! AYAH DAN BUNDA TIDAK PERNAH MENGAJARKAN KAMU MERENDAHKAN ORANG SEPERTI ITU!!" Bentak sang Ayah 𝘼𝙨𝙨𝙖𝙡𝙖𝙢𝙪'𝙖𝙡𝙖𝙞𝙠𝙪𝙢.. 𝙇𝙖...