Part 12 - R U Kidding Me? ( Author's POV )

907 139 2
                                    

(Author's pov)

Seraphina Irish Arabella, sang pameran utama kita sekarang sedang mengendap-endap, kakiknya berjinjit dan melangkah perlahan, berusaha untuk tidak menciptakan suara berisik sekecil apapun.

Jangan berisik, jangan berisik.

Tadinya, Irish berniat untuk berjalan-jalan santai di sekitar istana ditemani oleh Ferra---sang pelayan---untuk sedikit refreshing.

Tapi, niat Irish itu hancur lebur seketika.

Semua itu karna tuan muda kediaman Sirius, Orion Sirius Nathaniel yang konon katanya ikut bersama sang ayah, Duke Sirius berkunjung ke Seraphino's mansion. Kediamannya.

Untuk menghindari bendera kematiannya yang kesekian, Irish berencana untuk kembali ke kamarnya dan mendekam disana hingga waktunya Duke Sirius dan si Psikopat Nathaniel itu pergi.

Dan sampailah Irish disini sekarang. Lorong temaram mansion yang jika Irish berjalan beberapa langkah akan tiba didepan pintu kamarnya.

Oke. Ambil langkah lebar-lebar dan berjalan dengan pelan.

Tapi, baru saja Irish hendak mengambil langkah, sebuah suara yang familiar menyapa indra pendengarannya, membuat tubuh Irish membatu seketika.

"Lady Seraphina"

'Glek!'

Oh tidak...jangan bilang...

Menoleh patah-patah, Irish menghembuskan nafas lega ketika melihat siapa yang telah memanggilnya.

Ternyata itu Tommy, yang Irish tahu, dia adalah salah satu prajurit penjaga gerbang utama mansion.

Menatap Tommy datar, Irish memberi isyarat "Ada apa?" lewat tatapan mata. Tommy, yang untungnya sudah paham bagaimana sifat anak majikannya itu menjawab gugup.

"Ah...i..itu..." Tommy memotong ucapannya. Manik emerald Irish membelalak kala menangkap sosok kecil sebayanya keluar dari balik punggung Tommy.

Refleks, tubuh Irish gemetaran, wajahnya perlahan memucat ketika sosok itu menampilkan senyum manisnya.

Jauh didalam hatinya, Irish sebenarnya mengumpat keras-keras sekarang.

SHIT! SHIT! SHIT! FUCK YOU SIRIUS!

"Hai, Lady. Kita bertemu lagi.." pandangan setan coklat kecil itu beralih menuju Tommy. Masih dengan senyum mengerikannya yang terpampang.

Yah, setidaknya, itu menurut Irish.

"Terima kasih ya. Kau boleh pergi"

Tommy mengangguk, membungkuk hormat, dan berlalu. Meninggalkan Irish dengan segala pikirannya yang kacau.

Lo! Balik kesini! Napa lo ninggalin ni bocah sama gue?! Bawa balik woe!!! Batin Irish berteriak. Sayang dia tidak berdaya untuk mengutarakannya.

"Wah..Akhirnya, kita bertemu lagi ya. Lady..."

Lo udah bilang gitu tadi! pikunan!

Lagi-lagi, Irish hanya bisa menelan isi hatinya itu.

Merinding!

Suara Orion benar-benar seperti melody kematian di telinga Irish. Sumpah! Irish tidak berbohong!

Detik berikutnya, entah kenapa senyuman Orion bertransformasi menjadi smirk licik.

DEG!

Sepertinya, Irish tahu alasan dibalik smirk itu.

Another World.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang