Sebelum membaca, budayakan Votenya ya kawand! Tolong tinggalkan jejak. Terima kasih.
Happy Reading🎉
-*-*-*-*-*-
( Irish's POV )
Para pembaca yang budiman, apa kalian masih ingat dengan Thea? Satu-satunya orang yang kupilih untuk dijadikan temanku pada tiga tahun silam.
Bagus jika kalian mengingatnya.
Aku yang berstatus sebagai temannya malah hampir melupakan sosok Thea.Aku dan Thea sebenarnya terpaut usia satu tahun. Thea sekaligus Theo---kembarannya---lebih dahulu lahir kedunia ini dari pada Irish yang asli yang artinya, si kembar itu sudah mendaftar dan lolos sebagai siswa academy Olicent terlebih dahulu daripada aku.
Dan aku sangat bersyukur akan hal itu.
Berkat pertemuanku dengan Thea yang telah menjadi seniorku disini, aku bisa sampai keruang makan tanpa harus mengalami 'tragedi' lagi.
Mari kita bernostalgia kekejadian sebelumnya.
Tadi, saat aku tengah stress nyerempet gila, aku merasa pundakku ditepuk ringan oleh seseorang diiringi sebuah suara yang memanggil nama kecilku setelahnya. Suara itu terdengar tidak asing ditelingaku dan saat aku berbalik, iris biru cerah milik seseorang langsung bersibobrok dengan logam emeraldku.
Aku sempat terhenyak sesaat. Mencoba mengenali gadis bersurai pirang yang berdiri dihadapanku. Begitu menyadari bahwa gadis itu adalah Thea, refleks, aku langsung menubruk tubuhnya dan setitik air mata haru sukses luruh dari mataku.
Lebay memang. Tapi, hidup itu harus penuh dengan drama kawand.
Setelah adegan berpelukan itu, bayangkan saja sendiri apa yang terjadi dan TADAAA! berakhirlah aku dimeja makan ini. Dengan berbagai macam makanan lezat yang membuatku harus bersusah payah meneguk air liurku.
Mataku bergulir, melirik Thea yang duduk tepat didepanku. Kulihat, Thea sudah menikmati makanannya. Setiap suapannya dibumbui dengan etiket makan khas bangsawan yang berkelas. Sangat anggun.
Sedari dulu, aku tak habis pikir dengan temanku itu. Bagaimana caranya dia bisa tetap mempertahankan etiket bangsawannya bahkan disaat dirinya benar-benar kelaparan? Aku saja hampir menerkam paha ayam dihadapanku dan menggerogotinya dengan ganas seandainya aku tidak ingat kalau aku sedang berada ditengah-tengah orang banyak.
Bisa-bisa, marga bangsawan Seraphino akan dicoreng sebagai keluarga bangsawan yang tidak beradab nantinya. Dan aku tidak mau itu terjadi.
Baru saja aku mengangkat garpu dan pisauku, hendak memotong steak, pergerakan kecil disebelahku berhasil mengalihkan atensiku. Aku menoleh kesamping, hanya untuk mendapati wajah tengil Lady Florance yang membuat tensi darahku naik seketika.
Bangs*d! Kenapa si merah ini ada disini sih?!
( Yakan dia sekolah disitu. Begimane sih? (¬_¬) )- Author.
"Oh. Lady Florance?", aku beralih menatap Thea. Guratan-guratan halus terpahat dikeningnya. Pun aku turut mengernyit.
Darimana Thea kenal si merah ini? heranku.
![](https://img.wattpad.com/cover/296684664-288-k694258.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World.
FantasíaMenjadi putri bangsawan? masuk kedalam dunia novel? Itu... Mimpi buruk Author's note : Ini ori karangan dari author. Jadi, No plagiat-plagiat club