(Author's POV)
Dimana aku? Siapa aku?
Irish, orang yang seharusnya menjadi antagonis kita mendadak linglung.
Saat ini, Irish dan Lucas tengah duduk di taman yang sangat luas, tepatnya di taman belakang Geraldino's mansion.
Yap. kedua kakak-beradik ini sudah tiba di kediaman Geraldino sekitar 15 menit yang lalu. Setibanya mereka di depan gerbang, mereka langsung di sambut oleh sang Marquess Geraldino dengan riang.
Setelah berbincang singkat seputar kabar Earl dan Countess Seraphino, tentu saja dengan Lucas yang menjadi juru bicara, kedua kakak-beradik itu di persilahkan masuk oleh sang Marquess karna beliau harus menyambut bangsawan lain yang baru saja datang.
Saat mereka tiba di taman belakang milik kediaman Geraldino. Taman sudah terlihat ramai dengan anak-anak bangsawan lainnya.
Ngomong-ngomong, soal firasat Irish di taman mawar kemarin, sepenuhnya menjadi kenyataan.
Nyonya Seraphina benar-benar mendandani Irish layaknya gadis mawar, Memakaikan semua atribut berwarna merah padanya. Akibatnya, Irish jadi terlihat ngejreng dan mencolok.
Dan Irish tidak suka itu.
Tapi, mau bagaimana lagi, Irish tidak mau melukai hati sang mama. Jadi, dia pasrah saja pada yang kuasa.
Kontras dengan Irish, Lucas memakai kemeja putih dengan dasi kupu-kupu abu-abu dan celana pendek selutut yang berwarna senada dengan dasinya, juga sepatu Boots hitam. Dengan penampilan seperti itu, Lucas menjadi terlihat lebih manis dari biasanya.
Aku juga ingin memakai setelan abu-abuTT
Beberapa pelayan Geraldino's mansion masuk ke dalam taman, membawa nampan berisi teko, beberapa gelas Serta camilan, meletakkannya diatas meja yang ditempati oleh setiap anak bangsawan, lalu undur diri setelahnya.
Ini dia, teatimenya sudah di mulai.
Bagus. Sekarang, tinggal menunggu kehadiran sang malaikat pencabut nyawa untuk segera mencabut nyawa Irish.
"Kak? kau melamun?" Netra emerald Irish mengerjap. Kaget akan suara Lucas yang telah menyadarkannya.
Melihat perilaku kakaknya, Lucas menghela nafas. Tangannya menuang teh dari dalam teko ke dalam gelasnya.
"Akhir-akhir ini, kakak sering sekali melamun" Ujar Lucas, lalu menyesap tehnya anggun, layaknya bangsawan pada umumnya.
Irish bergeming, tidak berniat untuk menanggapi pernyataan dari adik manisnya itu. Malahan, tangan kecilnya bergerak, mencomot satu cookies yang menarik perhatiannya, kemudian melahap cookies itu dengan cepat.
Enak
Irish kembali mencomot satu cookies, manik emeraldnya bergulir, menatap Lucas yang masih menyesap tehnya dengan khidmat sembari memejamkan matanya. terlihat sangat menikmati.
Entah mendapat inisiatif dari mana, Irish menyodorkan cookies di tangannya ke depan mulut Lucas. Lucas berjengkit terkejut ketika tiba-tiba saja kue kering itu sudah merangsek masuk kedalam mulutnya dan meluncur bebas di tenggorokannya, membuat Lucas terbatuk-batuk. Tersedak.
Bayangkan saja jika kau menelan langsung kue kering sebesar koin tanpa mengunyahnya terlebih dahulu.
Megap-megap kehabisan oksigen, Lucas merasa dirinya nyaris mati jika saja Irish tidak cepat memberinya air.
Hebat sekali kau masih hidup saat ini nak.
Setelah Lucas merasa keadaan tubuhnya sudah aman terkendali, Lantas, Bocah laki-laki itu melemparkan tatapan sengit kepada kakak perempuannya yang hampir saja menjadi tahanan di penjara.
Menarik nafas dalam. Lucas berniat untuk mengeluarkan jurus andalannya jika Irish melakukan sesuatu hal di luar nalar.
Mengomel.
Tapi, baru saja Lucas akan membuka mulutnya, sebuah suara Menginstrupsi, membuat Lucas terpaksa menghentikan aksi yang bahkan baru akan dia mulai.
"Wah~kalian kelihatan dekat ya?"
Lalat pengganggu!
Mendengar suara bocah yang tidak di kenal, Irish mengalihkan atensi kepada si empunya suara yang berdiri di hadapannya dengan tenang, mengangkat sebelah alisnya seolah-olah bertanya 'siapa lo? gue gak kenal!"
Bocah laki-laki berambut pirang di hadapan Irish mengerjap-ngerjap. Mendadak linglung. Jari telunjuknya Menunjuk dirinya sendiri, "Aku?"
Irish memutar bola matanya malas kemudian mencebik, Netranya menatap bocah pirang dihadapannya datar, berbicara lewat tatapan mata, kira-kira begini katanya ' yaiyalah! Sape lagi kalo bukan elu bambank!'
Bocah pirang itu tertegun sejenak, lalu kemudian, tawanya mengalun tanpa sebab. Menatap Irish jenaka, mengabaikan Lucas yang melemparkan tatapan permusuhan sedari tadi.
Meredakan tawanya, bocah pirang itu berkata "Seperti yang di rumorkan ya. Kau tidak suka berbicara".
Ya, dan aku juga tidak suka kau. Jadi, cepat pergi sana!
"Ah! Tidak sopan jika aku tidak memperkenalkan diriku"Ujar anak laki-laki beriris biru itu. Tubuhnya membungkuk sedikit, telapak Tangan kanannya di tempatkan diatas dada kiri.
Paham tydak?
"Perkenalkan, namaku Theodore Magenta Geraldino. Senang berkenalan dengan lady dan tuan muda Seraphino" Ujarnya, kemudian, berdiri tegak seperti sedia kala. Kedua sudut bibirnya terangkat, menampilkan senyuman manis yang dapat membuat gadis bangsawan manapun menjerit.
Sayangnya Irish tidak termasuk kategori gadis-gadis itu.
Geraldino? salah satu dari si kembar Geraldino ternyata.
APA?! THEODORE MAGENTA GERALDINO?!
Irish terbelalak. Tamatlah sudah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another World.
FantasiaMenjadi putri bangsawan? masuk kedalam dunia novel? Itu... Mimpi buruk Author's note : Ini ori karangan dari author. Jadi, No plagiat-plagiat club