- Ta'ziran

458 37 0
                                    

Brak

Kardus diatas lemari terjatuh membangunkan pemuda Zafari yang sedang menikmati alam mimpinya. Pemuda itu bangun dengan tidak rela, mata masih terpejam hanya posisi nya saja yang sudah duduk.

Mencari jam alarmnya untuk melihat jam berapa ia terbangun.

"30 menit lagi adzan subuh, tumben belum dibangunin" ucap pemuda itu sembari mengusap kedua matanya.

Melihat kearah jendela yang menunjukkan keadaan sepi dan sunyi, sepertinya belum ada yang bangun.

Daripada diam saja, pemuda itu memilih untuk membangunkan orang yang tidur disebelah kanan nya. Melihat Samudra yang masih tertidur pulas sembari memeluk guling entah milik siapa.

"Samudra bangun" ucap nya seraya mengguncang pelan tubuh temannya. Tak ada pergerakan, sepertinya ia sangat nyenyak.

Alih-alih menunggu Samudra bangun, ia lebih memilih membangunkan temannya yang lain termasuk pengurus kamar nya. 8 menit membangunkan temannya, nyatanya hanya Javin, Shaka, Bian, dan dua pengurus kamar nya yang bangun.

Masih ada waktu sekitar 20 menit lagi adzan berkumandang, ia dan beberapa orang yang bisa dibangunkan langsung bergegas kekamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil wudhu.

Takut jika Kyai sudah duduk ditempat imam.

"Mas Juan itu yang lain ga dibangunin?" Tanya Erga pada salah satu pengurus kamar nya, Juan.

Mereka kini telah selesai mengambil wudhu, tinggal memakai sarung mengambil peci dan sajadah lalu pergi kemasjid, tak lupa mengganti baju nya terlebih dahulu. malu kalo kemasjid pake baju yang ada ilernya

"Gausah, biarin kena ta'ziran aja, susah banget dibangunin nya, kalo Mas Julian biarin aja dia abis ronda soalnya" balas mas yang tadi Erga panggil mas Juan.

Erga mengangguk, Javin, Shaka, Bian dan satu pengurus kamar lainnya sudah terlebih dahulu pergi ke masjid.

Setelah selesai dengan urusan sarung nya mereka berdua segera pergi kemasjid untuk menunaikan sholat subuh berjamaah, dibelakang ada barisan santri putri yang penuh, didepan nya terhalang oleh hordeng panjang ada barisan santri putra yang bisa dilihat bahwa hanya ada beberapa santri putra yang ada dibarisan sholat nya.

Erga dan Mas Juan mengambil tempat barisan kedua lalu imam memulai sholat subuh dengan khusyuk.

Setelah sholat subuh selesai biasanya mereka akan mengaji bersama terlebih dahulu tapi karna hari ini hari jumat jadi mereka langsung kekamar bersiap-siap untuk pergi mandi.

Sampai dikamar, Mas Juan dan Erga bisa melihat pemandangan mereka yang masih tergeletak dikasur lantai dengan selimut menutupi tubuh.

"Astagfirullahalazim, bangun-bangun! sholat subuh udah selesai juga masih pada tidur, dosa tu ketinggalan sholat" ucap Mas Juan jengkel lalu menarik selimut masing-masing anak kamarnya dibantu dengan Erga yang mencipratkan air ke teman-temannya menggunakan air bekas semalam.

"Huftt bau anjir aer nya" Haekal terbangun dari tidur nya karena cipratan air yang katanya bau itu.

"Namanya juga aer bekas pel" jawab Mas Juan.

Haekal mendengus kesal mendengar jawaban Mas Juan, lalu bersiap kembali berbaring bermaksud untuk melanjutkan tidur nya.

Mas Juan yang melihat Haekal akan kembali ke alam mimpi nya langsung menaikan suaranya.

"YANG GA BANGUN MAS TA'ZIR NYIKATIN PINTU GERBANG SAMPE MENGKILAT" teriak Mas Juan berhasil membangun semua anak kamar nya termasuk Hanan yang pada dasarnya susah dibangunkan.

Dua Bulan Zafari [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang