- Ingatan baru?

235 32 2
                                    

Bugh!

Dengan ringan, tangan besar bian mendarat di rahang tegas jendral membuat sang empu nya tersungkur ke paping sembari memegangi sudut bibir nya yang sedikit berdarah.

"Anjing?" ringis nya disertai umpatan.

Jendral bangun seraya mengusap sedikit darah yang keluar, menatap sang pemukul yang hanya diam ditempat nya dengan penuh penuntutan.

"Maksud lo apa?" tanya nya sedikit tersulut emosi.

Bian yang ditatap hanya melihatkan seringai nya.

"Menurut lo gimana?"

???

Jendral menyerngit kan keningnya tak mengerti, "Jelasin maksud lo mukul gua apa!"

Bian tertawa sarkas, "harus? gua pikir lo udah tau alasan kenapa gua mukul lo"

"Tinggal kasih tau doang apa susahnya bangsat" emosi Jendral hendak melayangkan pukulan nya.

Tapi sebelum tangan nya mendarat diwajah tampan sobian, bian lebih dulu memukul wajah jendral dengan brutal. Bian menghentikan aksi memukulnya ketika ia rasa sudah puas.

"Lo. Pembunuh."

ucap bian penuh penekanan disetiap katanya.

Jendral membolak kan matanya, kini ia teramat emosi. Mengepal kan tangan nya dengan kuat sampai kuku-kukunya memutih.

"Maksud lo? gua sama sekali ga pernah bunuh orang. dan kalo pun gua udah pernah bunuh orang, siapa yang gua bunuh?" Ucap nya tanpa mengurangi emosi nya.

Bian kembali tertawa. Menurutnya, jendral sekarang terlihat seperti orang bodoh. "Lo lupa? atau pura-pura lupa jen?

Jendral hanya diam, tak berniat untuk membalas ucapan pemuda didepannya.

"Nayya zethana" ucapan bian terhenti, melihat mimik wajah kebingungan jendral dengan satu sudut bibir yang terangkat.

Sedangkan jendral masih memutar otaknya. Ia seperti pernah mendengar nama itu, tapi kapan? ia tak mengingat nya dengan jelas.

"Lupa? sini gua ingetin"

"Satu setengah tahun lalu, ada orang ga bertanggung jawab yang ngadain balap liar di jalanan tempat kendaraan umum lewat" Bian menghentikan ucapan nya sembari berjalan memutari jendral.

Jendral masih mendengarkan.

"Di tengah balapan ada satu peserta balapan yang nabrak satu orang perempuan sampai keseret aspal sejauh 5 meter lebih. Perempuan itu sempat dibawa kerumah sakit tapi sayangnya ga ketolong karna kehabisan banyak darah juga luka yang parah"

"Dan lo tau siapa pelakunya?"

"Itu lo jendral. Arsyana jendral zafari. Orang ga bertanggung jawab yang udah nabrak dia!" ucapnya tepat berhenti didepan jendral.

deg

Bagaimana bian tau itu? tubuh jendral seketika menegang. Ia mengingat nya, satu setengah tahun lalu tepatnya penghujung tahun 2016.

"Gimana? lo udah kasih tau orang tua lo? atau erga? hahaha kaya nya sampe mati juga lo ga bakal ngasih tau deh" lanjut nya.

ia menggeleng pelan membuat bian mendengus, Tidak. ia tak memberitahu siapapun mengenai ini, ia terlalu takut.

Jendral mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk dengan sedikit kaku. Menatap bian yang ada dihadapan nya dengan tatapan sedikit emosi.

"Trus hubungan nya sama lo apa?"

Dua Bulan Zafari [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang