- Datang lagi

127 14 0
                                    

Maaf untuk typo


Sabtu siang.

Sekolah pagi telah usai, kini mereka tengah duduk dimasjid. Mengambil tempat paling belakang seraya mendengar apa yang diucapkan oleh orang yang berdiri didepan.

Sejujurnya mereka tak mau ikut muhadhoroh, tapi mas juan sudah mengetahui ide mereka untuk bolos jadilah sekarang mereka disini.

Hanan bersandar pada dinding dingin dibelakang nya, apa ini masih lama? hanan ingin tidur.

Tempat yang sempit membuat hanan sulit untuk mengambil posisi yang nyaman.

"Ngantuk vin" keluh nya pada javin yang duduk di sebelah nya.

"Tidur lah, gaada yang ngelarang kok"

"Mau selonjoran vin" keluh hanan lagi.

"Ya selonjoran lah, gaada yang ngelarang kok" balas javin sama.

Hanan mendecak sebal, mendorong pelan tubuh javin membuat javin terhuyung kesamping menyenggol samudra yang sudah tertidur dengan posisi duduk.

Samudra tersentak dari tidurnya, membuka mata dengan kaget.

Ia menoleh kesamping dan mendapati javin yang dengan pasrah menyenderkan tubuh nya pada tubuh samudra.

Samudra mengusap kasar wajahnya guna mengembalikan kesadarannya, lalu mendorong tubuh javin yang membuat nya kembali terhuyung kembali pada hanan.

Hanan kembali mendorong tubuh bongsor javin, kembali berbalik pada samudra begitu juga sebaliknya.

Dan javin hanya pasrah tubuhnya di over ke kanan dan ke kiri oleh dua orang disamping nya ini.

Sedangkan erga, tengah nyaman tertidur dengan bahu lebar bian ia jadikan tumpuan. Bian bersender pada shaka lalu shaka yang menyenderkan diri pada lemari disebelah nya.

Ini berat kalau kata shaka, tapi apa boleh buat? tubuh kecilnya sudah terlanjur terhimpit oleh tubuh besar bian.

•°•°•°

Haekal berjalan melewati paping dengan satu tas di pundaknya.

Ia kembali lagi ke pondok pesantren nya, sekarang bisa ia kira jika para santri tengah sekolah pagi. Mungkin beberapa menit lagi akan keluar.

Haekal menaiki tangga asrama nya, berjalan di teras setiap kamar yang sepi.

Ia memasuki kamar tempat nya tidur, terlihat ada mas juan dan mas Mukhtar yang tengah berbaring ditemani dengan satu buku diantara keduanya.

"Assalamu'alaikum mas" salam haekal memasuki kamar.

Fokus mas juan dan mas Mukhtar beralih pada asal suara itu.

Melihat kedatangan satu anak kamarnya yang baru kembali, kedua orang lebih tua dari haekal itu mengubah posisinya menjadi duduk.

Haekal menghampiri kedua kakak kamar nya, menyambut tangan mas juan lalu beralih pada mas Mukhtar.

"Kamu lama banget pulang nya" gemas mas Mukhtar mengacak rambut coklat haekal.

"Aku sakit loh mas, ini baru sembuh" balas haekal.

"Kesini dianter siapa?" mas juan bertanya.

"Sama ayah mas"

"Kamu udah makan belum? kalo belum biar mas ambilin" tawar mas Mukhtar.

Haekal tentu lapar, tapi ia tak mau merepotkan kakak kamarnya ini. "Belum si mas, tapi nanti makan nya bareng mereka aja."

"Yowes kalo gitu"

Dua Bulan Zafari [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang