- Tempat untuk erga

127 19 0
                                    

"Na, aku titip dikantin dulu ya?"

Dan sekarang jina berdiri sendiri dikantin bersama dengan kotak-kotak yang erga titipkan sebelum ia pergi untuk sholat jum'at.

Jina melihat 6 kotak tersusun yang berada diatas meja "dari yang namanya senja ya?" tanya nya pada ruang kosong didepan nya.

"Assalamu'alaikum!" Suara berat berhasil menghancurkan lamunan jina.

"Waalaikumsalam kak" jawabnya pada pemuda yang memasuki kantin.

Pemuda itu mengangguk "Itu punya siapa na?" tanya Bian selaku si pemuda yang sudah mengalihkan fokus jina.

Jina mengikuti arah tunjuk hanan yang menunjuk pada 6 kotak tersusun milik erga.

"Punya kak erga, kak" jawabnya.

Bian hanya menganggukan kepalanya kemudian memberikan robekan kertas kecil yang berisikan pesanan nya dan teman-temannya.

"Bentar ya kak" setelah itu ia mulai membuat pesanan yang bisa dibilang cukup banyak itu sendiri.

"Erga nya emang kemana? tumben ga ada" tanya Bian tak membuat jina menghentikan kegiatan nya.

"Ga tau juga kak, emang ga sama kakak? atau udah duluan ke kamar?"

"Kalo sama aku ga ada, kalo dikamar gatau deh soalnya ga ke atas" balas Bian yang mendapat anggukan kecil dari lawan bicara nya.

Kembali diam, Bian duduk lesehan dilantai membiarkan jina mengerjakan pekerjaan nya tanpa adanya gangguan dari nya.

"Assalamu'alaikum!" suara pemuda lain memasuki kantin.

"Waalaikumsalam" jawab jina dan Bian bersamaan.

"Tumben lama Ga" Seru Bian langsung pada erga yang sudah berjalan kearah jina untuk membantu nya membuatkan pesanan.

"Aku tadi ngobrol sama mas reihan dulu, mangkanya lama"

"Itu punya kamu semua?" tanya Bian menunjukkan kotak-kotak yang berada disebelah nya dengan dagunya.

Erga hanya mengangguk sebagai jawaban, tak tau Bian melihat nya atau tidak.

Beberapa menit Bian menunggu, sekantung plastik dengan beberapa bungkus makanan datang ke depan wajah Bian.

Erga pelakunya.

"47 ribu, sini" ucap erga seraya menempel kantung plastik panas itu pada wajah tampan hanan.

Bian sontak menghindar dari serangan dadakan erga tersebut. Menatap erga dengan delikan tajam matanya.

"Nih!" seru Bian membalas menempelkan uang pada kening erga yang tertutupi poni.

"Yeu! btw makasih Bi" ucap erga dengan nada yang berubah ramah.

"Dih dih dih, giliran liat duit aja ck ck ck" decak Bian sembari menggelengkan kepala nya.

Erga menghiraukan itu, ia berbalik untuk menghampiri jina. Memberikan uangnya lalu mengambil uang kembalian untuk hanan.

"Bi kembalian nya buat aku aja lah ya, sekalian upah" ucap erga menaik-turunkan alisnya menggoda Bian.

Bian  menyilangkan tangannya tanda menolak "walaupun uang cuma 3 ribu, itu tu berharga banget ga kalo kamu mau tau. Jadi uang nya aku minta aja" cengir Bian di akhir.

"Yah Bi udah masuk kantong, gimana dong?" lesu erga.

Tangan Bian dengan cepat masuk kedalam kantung celana erga, mengambil kembali uangnya yang masuk kedalam sana.

Dua Bulan Zafari [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang