#capter dua

12.5K 764 67
                                    

"Kekuatan terbesar cinta adalah, mendokan lewat jalur langit. Akan saya lakukan sampai doa kita menyatu dalam ikatan halal.

An'im Fawaz Abrar Ramis



By_fifiafidah04

®®®®®®
~HAPPY READING~












Jam telah menunjukkan pukul 07.45. Aisha, Lisa dan Maya sudah berada di ndalem bersama teman santriwan santriwati yang lain, semua santri putra dan putri berada di ruangan yang sama, tepatnya di nadalem. Namun, tetap ada jarak di antaranya.

Untuk ngaji kelas finishing. Yang megang langsung Kyai Mahmud. Ngajinya langsung ke ndalem.

[Kelas finishing itu yang persiapan khotmil Qur'an yah gess]

Memang, untuk kelas finishing semua santri yang terpilih pasti akan mengikuti kelas ngaji pagi bersama Kyai Mahmud. Dan dikelas ini, Kyai Mahmud.

Kelas finising di dalam Tahfidz, kelas persiapan peserta khotmil Qur'an, dan itu peserta yang sudah terpilih.

Aisha, Maya dan Lisa pun juga ikut persiapan khotmil Qur'an tahun ini.

Setelah kedatangan Kyai Mahmud, semua santri pun disuruh untuk tikror( membaca hafalan ulang) dengan bersama-sama, dan setelahnya pun istimror/( melanjutkan ayat) seperti biasa.

Semua santri masih dengan tegas membaca juz 27 di seperempat ke dua. Sampai akhirnya, Kyai Mahmud mendapat telfon dari seseorang. Kyai Mahmud pun pergi dari sana dan kembali membawa seseorang di sampingnya.

" Tasdiiiiiq." Kyai Mahmud memberi instruksi.

" Shodaqollahul adzim." Serempak, para santri membaca bacaan tasdiq dengan tegas.

" Afwan untuk anak anakku sekalian, untuk hari ini, Abah tidak bisa mengetes hafalan kalian, Abah lagi ada urusan, jadi yang akan ngetes hafalan kalian Gus An'im," ucap Kyai Mahmud menyampaikan niatnya membawa Gus An'im.

Kyai Mahmud mendapat panggilan dari seseorang.

Dibalik sana salah satu seorang santriwati pun mendumel sendiri di dalam hati. Ia pasrah akan nanti yang akan terjadi, perasaanya tidak baik baik saja saat kedatangan Gus An'im, dan Gus An'im saat itu juga tersenyum aneh kepadanya.

" Nggih, Bah." Serempak para santri kompak.

" Ya sudah, Abah tinggal dulu, digantikan sama Gus An'im yah. Gus, tolong pegang, Abah mau keluar sebentar." Perintah pak kyai kepada Gus An'im.

" Nggih, Bah, siyap." Jawabnya dengan tubuhnya sedikit membungkuk. Di depan orang tuanya, Gus An'im tetap menjaga sopan santunnya. Karena, guru pertama dalam kehidupan nya adalah, sesosok orangtua.

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh," ucap Gus An'im memulai.

" Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh." Ucap semua santri kompak termasuk Aisha.

" Kalian sudah tikror? " tanya Gus An'im.

" Sudah Gus." Jawanya serempak.

" Ok, saya akan mengecek hafalan kalian, saya akan istimror kalian satu persatu," ujar Gus An'im.

" Taawudz basmalah dibaca bersama!." Gus An'im memberi instruksi.

Semua santri pun mengikuti dengan apa yang Gus An'im diperintahkan. Gus An'im pun masih mengingat metode cara mengajar di pesantrennya, walau sudah beberapa tahun ia tidak disini.

GUS MBELING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang