#chapter delapan belas

7.6K 492 115
                                    

Seperti biasa, seluruh santri yang masih menduduki bangku sekolah formal melakukan aktifitasnya. Sekarang, jam menunjukkan pukul 08.00, telah selesainya kegiatan tahfidz pagi.

Untuk kelas duabelas Madrasah Aliyah, ujian praktik telah selesai beberapa hari kemarin. Salah satunya, Hafalan tahlil, Sholat jenazah, Mengafani mayit, Ceramah, Olahraga, dan karya seni.

Beberapa instruksi dari para Ustadz Ustadzah, sudah dilaksanakan dengan lancar, setelah melakukan itu semua, Santriwan Santriwati pun ikut membantu menyiapkan persiapan Akhirusannah kelulusan sekolah beberapa hari lagi.

Hari ini sudah tidak ada pelajaran karena semua murid kelas duabelas dinyatakan lulus, tinggal menunggu hari kelulusan.

Di gedung aula utama pesantren, beberapa murid bergotong royong satu sama lain untuk persiapan Akhirusannah kelulusan pasca sekolah Madrasah Aliyah.

Di belakang kantor pondok, Aisha berdiam diri sembari melihat ikan yang berenang kesana-kemari di dalam kolam.

Tempat itu salah satu tempat ternyamannya, yang biasnaya dapat membantu menjernihkan pikiran. Di saat hafalan ntah saat ingin sendiri.

Biasanya, tempat ini rame dengan para santri, berbeda dengan sekarang yang lagi sepi karena banyak yang masih di kelas.

Gadis itu melamun menatap lurus ke arah kolam, fikirannya berkelana.

"Af-wan Gus, bolehkah saya meminta sesuatu?" tanya Aisha dengan sangat gugup.

"Boleh, silahkan apa yang kamu inginkan? selagi saya bisa memberikan, in sya Allah, akan saya berikan," jawab Gus An'im mantap, dan tersenyum manis sembari menunggu permintaan dari Aisha, calon istrinya.

Aisha bernafas dengan panjang, dan berusaha mengumpulkan keberaniannya.

"Ai-sha, hanya minta, jika Gus An'im tidak keberatan. Bolehkah pernikahan ini sementara waktu tidak di publish? Afwan, jika permintaan Aisha ini sangat berlebihan. Aisha mohon dan pengertiannya karena suatu hal, sekarang posisi Aisha yang masih belum lulus sekolahnya. Aisha janji, setelah kelulusan nanti, Aisha siap pernikahan nya di publish, satu bulan saja, Gus."

Semua orang di buat kaget dengan satu permintaan Aisha yang ini. Apa? Maksudnya pernikahan rahasia?

"Nak..."

"Ummi," lirih Aisha meminta pengertian, Ummi Syifa tidak enak dengan keluarga Gus An'im.

Gus An'im juga sempat terkejut dengan permintaan Aisha yang ini. Apakah bisa, pisah rumah dengan sang istri? Gus An'im tidak ingin membuat Aisha tertekan karena pernikahan ini. Toh, cuman satu bulan, permintaan istrinya.

"Nggak apa-apa, Ummi. Saya faham, saya terima permintaan kamu, Aisha," ujar Gus An'im tersenyum kearahnya, membuat Aisha sangat bahagia mendengarnya.

"Syukron, Gus. Aisha janji, setelah Aisha lulus, Aisha siap jikalau pernikahan ini langsung di publish," ujar Aisha dengan kepala menunduk.

Mengingat beberapa hari lagi adalah acara kelulusan, pertanda pernikahan ini akan segera di publish. Sebenarnya, Aisha masih belum siap, tapi apa dayanya?

Aisha pasrah, akan mengikuti jalan kehidupannya.

Ingatannya kembali berputar mengingat ancaman dari seseorang yang sangat tidak menyukai Aisha.

GUS MBELING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang