HAI CHIKA - 10

1.6K 335 13
                                    

         
                10. TEMAN KONTRAK CHIKA (2)

"Pokoknya aku mau nikah!"

"Enggak, kamu gak boleh nikah! poligami itu berat, Mas!!"

"Pokoknya aku mau nikah! jangan atur-atur aku, kamu gak berhak atas itu!"

Kelas X IPA 5 kini sudah diributkan oleh aksi drama Adel dan Olla yang pagi-pagi sudah melawak di depan kelasnya. Pasalnya, Muthe tak sengaja  membawa tuxedo milik papanya dan langsung dipakai oleh Adel. Maka terjadilah drama baru ini.

"Mas." Olla memegang pundak Adel dengan penuh dramatis, "ingat, kamu udah punya anak. Lihat Ara dan Mira, apa kamu tidak kasihan dengan mereka?"

Adel membuang pandangan. "Enggak! lebih baik aku nikahin perawan muda daripada sama kamu, bosan!"

"Hellow abwang manis."

Seisi kelas langsung tertawa kencang melihat Oniel memakai kutang berwarna pink. Ntah darimana anak itu mendapatkan pakaian dalam tersebut.

"Heh! kamu!" Olla menarik kuat rambut Oniel. "Dasar pelakor jelek!"

"Ahh aduhh, jangan sentuh eyke dongg, aduhh." Suara Oniel percis sekali seperti banci-banci jalanan. Atau jangan-jangan, Oniel pernah berpengalaman ya?

Jika di depan kelas sedang melakukan aksi lawakan hingga membuat seisi kelas tertawa kencang, lain hal nya dengan Ara yang duduk di teras depan kelasnya bersama Dey, Flora, dan Mira. Gadis itu terlihat murung sekali pagi ini. Matanya membengkak, dan hidungnya memerah.

"Dey, gue salah apasih sama Raka? makanya dia tiba-tiba menghilang gitu aja," adu Ara bersedih.

Prihatin, Dey mengelus pundak temannya ini dengan tatapan iba-nya. "Sabar ya, Ra, sabar. Mungkin Raka butuh waktu."

Mira ikut-ikutan. "Iya, Ra. Mending lo tunggu aja si Raka nya. Mungkin dia lagi emosi makanya ninggalin lo gitu aja."

Dey mengangguk menyetujui ucapan Mira. "Bener, lo sabar aja. Mungkin lo sama Raka butuh waktu untuk sendiri-sendiri dulu."

Flora menggaruk lehernya setelah itu menghela nafas panjang. Oh Tuhan, apakah tidak ada teman lagi untuk menjadi teman dekatnya? kenapa dia harus mendapatkan teman setres seperti orang-orang yang duduk di sebelahnya ini?

"Heh! kalian ambil sapu kelas kita ya?!"

Keempatnya langsung menoleh pada Kathrina dan Marsha, yang berdiri berkacak pinggang di depan mereka. Dua orang ini adalah salah satu murid dari kelas sebelah.

Flora berdiri, begitupun dengan Dey.

"Heh, enak aja lo ye nuduh begitu," balas Dey dengan tampang tomboy nya.

"Gue gak nuduh ya! buktinya sapu kelas kita pada kosong semua! pasti kalian yang ambil kan!" ucap Kathrina.

Dey sewot. "Dih? eh!" dia mendorong pundak Kathrina dengan angkuh. "Inget ye, masuk ke kelas lo pada aja kita semua kagak sudi. Gimana ceritanya kita nyolong sapu kelas kalian."

"Mas! mas! jangan pergi, jangan pergi!"

Empat anggota laskar bulan dan dua orang murid kelas sebelah langsung menoleh ke ambang pintu, dimana ada Olla yang tengkurap di lantai sambil memegang kaki Adel yang memakai tuxedo.

"Anjir," umpat Flora terkejut batin melihat penampilan Oniel yang memakai kutang berwarna pink pada seragamnya dan juga melihat Adel memakai tuxedo.

"Loh ada kang cepu," kata Olla bangkit dari tengkurapnya. Dia, Adel, dan Oniel pun mendekat.

Ara langsung menyenderkan kepalanya pada pundak Mira yang masih duduk bersamanya di teras kelas. Hatinya benar-benar hancur karena Raka belum juga ditemukan.

HAI CHIKA! | CHIKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang