HAI CHIKA-20

3.5K 608 331
                                    


"Kita adalah bangsa Swiper yang diperbudak."

Chika sedikit kaget mendengar ucapan dari Zee. Dia menaikkan satu alis kanannya ke atas, menunggu penjelasan lebih lengkap dari gadis tersebut.

"Aku bakal jelasin semuanya, tetapi melalui sudut pandang aku ya, Kak? Terserah mau percaya atau nggak."

Chika mengangguk pelan. Dia melipat kedua tangannya di atas meja, kemudian menatap Zee dengan seksama, menandakan kalau dia siap mendengarkan cerita dari Adik sepupunya itu.

"Tujuan kita ke dunia ini, sebenarnya untuk bersembunyi dari serangan bangsa Vampire. Kita ada di masa depan, Kak. Dan untuk bisa sampai kesini, bangsa kita perlu satu orang untuk dijadikan tumbal, agar sihir Ayah berhasil."

Zee tersenyum tipis. "Dan Ayah memilih Kak Shani untuk dijadikan tumbal."

Chika mengerjapkan matanya. Ada sedikit percikan emosi yang ia dapatkan setelah mendengar perkataan Zee barusan.

"Kak, cerita tentang pembunuhan berantai atas keluarga Kak Chika itu hanyalah bualan semata. Gak gitu ceritanya. Keluarga Kakak masih hidup. Mereka di sandera, dan disiksa sampai masa persembunyian kita habis."

Zee menyibakkan rambutnya kebelakang. "Dan sebentar lagi, masa persembunyiannya kita habis, lalu kita lenyap dan kita akan menuju masa kehidupan kita yang sebenarnya."

Alis Chika berkerut. "Kamu bohong?"

Zee menggeleng. "Nggak." Dia melanjutkan ucapannya kembali begitu melihat tatapan ragu dari Chika. "Terserah mau percaya atau nggak, ini cerita beneran. Dan asli dari yang aku ketahui, karena dari sudut pandangku."

o0o

"Ci Shani!"

Fiony tersenyum lebar begitu melihat Shani menatapnya dengan tersenyum tipis. Dia bisa melihat goresan panjang pada pipi Shani. Sepertinya ada serpihan kaca yang digoreskan ke pipi Kakak sepupunya itu.

"Siapa yang buat ini, Ci?" tanya Fiony.

Shani menggeleng. "Gak siapa-siapa."

"Bohong." Fiony mencabik bibirnya. "Suka banget bohong, dosa loh."

Shani terkekeh. "Kakek."

"Kakek?" Fiony mengepalkan tangannya. Agaknya dia kesal dengan orang yang dimaksud dengan Shani. "Ayolah, Ci, terima tawaran aku. Aku gak tega sama--"

"Gak usah gitu sama aku."

Fiony terdiam, karena Shani memotong pembicaraannya. Tidak mau kalah, Fiony kembali bersuara.

"Aku bantu ci Shani keluar, dan kita cari Gracia. Aku janji sama ci Shani, kalau aku bakal dapat ketemu sama Gracia itu. Janji."

Lagi-lagi, wanita berkaki jenjang itu terkekeh. "Gak bakal. Udah deh, kamu jangan paksa aku keluar."

Fiony berdecak. Sungguh, Kakak sepupunya ini keras kepala sekali.

"Kamu aku bantu keluar dari penjara ini, atau aku bunuh Gracia?"

o0o

HAI CHIKA! | CHIKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang