"Hah? Maksud lo?"
Ara mengernyitkan alisnya heran. Dia benar-benar tidak mengerti maksud dari Zee itu apa.
"Hah?" Alis Zee terangkat ke atas. Dia tiba-tiba diam. Kemudian setelah itu dirinya langsung menggelengkan kepalanya.
"Ah, enggak."
"Apasih? Gak jelas lo."
Semakin mengerut alis Ara karena Zee malah pergi meninggalkan dirinya. Namun perkataan Zee tadi terus terputar di pikirannya. Apa maksudnya? Khaula Vampire?
"Khaula Vampire?" gumam Ara sedikit aneh.
o0o
"Kalau boleh tahu, kenapa lukisannya Ibu jual sama orang asing?"
Disinilah Flora berada. Di perpustakaan, sedang berbincang dengan guru penjaga perpustakaan.
"Lukisannya sudah lama disitu, kan lumayan ada orang yang pengen beli lukisannya dengan harga yang mahal."
Flora berdecih. Dia tidak habis pikir dengan ucapan sang guru. Kemudian ia bangkit, dan bergerak keluar dari perpustakaan.
"Ternyata susah kasus kali ini," katanya seraya berjalan dan berpikir.
Pengumuman
Sebentar lagi ujian anak kelas 12 akan terlaksana. Dan pemilihan OSIS juga akan terlaksana. Untuk itu diminta kepada seluruh ketua kelas agar memberikan file nama-nama setiap murid di kelasnya kepada sekertaris OSIS. Batas waktu pengumpulan nama-nama ini siang hari saat pulang sekolah. Karena file ini sangat penting untuk berjalannya pemilihan OSIS.
Sekian dari saya, terimakasih.
Flora berhenti. Ah, ternyata pemilihan ketua OSIS akan terlaksana. Dia hampir lupa akan hal itu.
"Berarti bentar lagi tanggal 12," kata Flora. Dia melirik jamnya, kemudian menoleh ke depan.
"Shani Indira dinyatakan tewas pada tanggal itu."
"Pemilihan ketua OSIS."
Seketika Flora melebarkan kelopak matanya. Dia tersentak kemudian melipat kedua tangannya di depan dada.
"Berarti, tanggal 12 nanti, apa ada sesuatu yang akan terjadi?"
"Bakal."
Flora tersentak. Dia menoleh ke belakang dan mendapati sosok Dey yang berjalan ke arahnya dengan tatapan serius dan melipat kedua tangannya di depan.
"Satu-satunya keturunan keluarga Shani, yang akan menjadi ketua OSIS tahun ini, akan mendapatkan kejadian yang sama seperti Shani."
Flora mengernyitkan alisnya.
"Yaitu, Chika."
Terkejut sekali Flora mendengarnya. Kedua kelopak matanya terbuka lebar. Ingin membuka mulut karena mau menjawab, Dey sudah bersuara lagi.
"Chika itu adiknya Shani. Dan dia akan menjadi ketua OSIS tahun ini, karena sekolah ini milik kakek mereka. Flora, titik semua permasalahan yang berakar dan tidak ada ujungnya ini, sumbernya datang dari pemilik sekolah ini, yaitu Mahendra."
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI CHIKA! | CHIKARA
Misterio / Suspenso-Thriller dan Fantasi menjadi satu- Sebuah peristiwa membuat sosok gadis yang memakai kalung merpati itu mengalami trauma yang berat. banyak orang yang mengira kalau dirinya mengalami gangguan penyakit mental, padahal yang sebenarnya terjadi adalah..