11. KENAL LEBIH DALAM.Hari ini adalah hari Jum'at. Biasanya di sekolah cakrawala pada hari ini, para muridnya tidak belajar. Melainkan mereka diperintahkan untuk membaca buku di perpustakaan atau jika mengikuti ekskul, maka mereka akan sibuk di basecamp ekskul masing-masing.
Dipersingkat, hari Jum'at adalah hari khusus ekskul. Dan tidak belajar seperti bisanya.
Ara yang memakai sandal swallow kesayangannya baru saja keluar dari basecamp ekskul musiknya. Anak itu tengah menenteng kresek besar berisikan nasi bungkus yang tinggal sampahnya saja.
"Ra."
Baru juga kresek besar berisi sampah nasi bungkus dirinya dan teman-temannya mendarat di tong sampah, Ara langsung menoleh pada seseorang yang memanggilnya.
Ara tersenyum, "eh, Kak Lulu."
Lulu. Murid jurusan bahasa ini membalas senyuman Ara, yang sering memperlakukannya dengan baik, sehingga Lulu terbawa perasaan padanya. Padahal Lulu tidak tau kalau dirinya adalah orang kesekian yang mendapatkan perhatian manis itu.
"Ngapain kesini?"
"Gue---cuman mau tanya aja sih." Lulu memperlihatkan deretan gigi putihnya. Agaknya anak ini terlihat grogi berbicara langsung pada Ara.
"Oh." Ara menepuk-nepuk telapak tangannya kemudian memasukkan kedua tangannya kedalam saku hoodienya.
"Tanya apa?"
"Tentang ekskul musik. Gue mau masuk ekskul ini. Katanya lo ketua ekskul musik kan?"
"Iya."
"Gue mau daftar."
Ara tersenyum mendengarnya. Rasanya senang sekali jika dirinya mendapatkan anggota baru di ekskul ini. Dia mengangguk seraya melebarkan senyumannya.
"Oh boleh-boleh." Gadis berkacamata bulat ini mengeluarkan ponselnya dari saku celana olahraganya.
Seragam Jum'at di sekolah cakrawala ini memang pakaian olahraga. Celana training hitam dengan garis berwarna putih, dan baju olahraga hitam yang bagian dadanya berwarna putih. Tak lupa, terdapat resleting baju di tengah-tengah hingga sampai leher.
Ara, gadis ini tak memakai baju olahraganya. Dia hanya memakai hoodie hitamnya yang lengan tangannya dia naikkan ke atas.
"Ekhem."
Keduanya kompak menoleh ke samping pada sosok yang berdehem barusan. Dilihat dari ekspresi Ara yang tadinya senyum kini berubah sedikit panik, sepertinya kita tahu siapa sosok yang berdehem itu.
Ya. Itu Chika.
Gadis itu cantik sekali mengenakan seragam olahraga. Dengan menguncir rambutnya ke atas dan sedikit menjuntaikan poni panjangnya.
Karena lengan tangan baju olahraganya sampai siku saja, maka kita bisa melihat gelang hitam Chika. Tak lupa, ada kalung merpati yang menjuntai indah di lehernya.
"Apa?" tanya Ara setelah sadar dari cengonya karena sedikit terkesima melihat penampilan Chika ini.
"Kenapa berduaan disini?"
Lulu langsung menoleh pada Chika karena sedikit bingung dengan pertanyaan dari gadis yang tak ia kenal ini. "Emang kenapa?" tanyanya.
"Kenapa berduaan disini, Ra?" Agaknya Chika tak menghiraukan pertanyaan Lulu tadi. Karena pertanyaan sebelumnya, dia lontarkan untuk Ara. Bukan untuk gadis disebelahnya ini.
Ara menjawab setelah menghela nafasnya. "Dia mau daftar menjadi anggota ekskul musik."
"Harus berdua ngomongnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI CHIKA! | CHIKARA
Misteri / Thriller-Thriller dan Fantasi menjadi satu- Sebuah peristiwa membuat sosok gadis yang memakai kalung merpati itu mengalami trauma yang berat. banyak orang yang mengira kalau dirinya mengalami gangguan penyakit mental, padahal yang sebenarnya terjadi adalah..