HAI CHIKA - 17

1.7K 333 24
                                    

         
     17. AKU SAYANG SAMA KAMU, CHIKA.

"Sebelumnya, saya peringatkan dengan kamu. Chika bukan manusia biasa. Chika tidak sama dengan kamu. Dia datang ke masa ini hanya untuk bersembunyi karena masa kehidupannya dahulu sedang terancam. Sekitar Abad 18 sebelum masehi."

"Sekarang tinggal kamu pilih. Berjuang dengan Chika untuk melawan maut atau membiarkan Chika tersiksa."

"Saya sengaja memberitahu kamu tentang ini. Karena saya hanya ingin, cucu saya mendapatkan seseorang yang benar-benar tulus mendekatinya."

"Semuanya bergantung pada kalung Chika. Jika dia melepaskan kalung itu, maka sesuatu yang buruk akan menimpanya. Seperti, dia akan kembali ke masa kehidupannya dulu."

Ara yang baru saja menidurkan Zahran di kasurnya kini melamun duduk di kursi belajarnya. Pikirannya mengarah pada ucapan Kakek Chika tadi sore.

Satu pertanyaan yang menjalar dihatinya. Siapa Chika sebenarnya? Rasanya aneh sekali mendengar ucapan Mahendra tadi sore. Seolah-olah ucapannya itu memberitahu kalau Chika bukanlah manusia.

"Emang bisa ya pindah-pindah masa gitu?" gumam Ara berpikir. Dia meraih laptop yang ada di atas meja, kemudian membukanya untuk mencari sesuatu yang ingin ia cetuskan.

Apakah manusia bisa menjelajahi waktu?

Begitu ketikan Ara pada layar laptopnya. Dia menekan 'enter' kemudian membaca serius artikel yang ditampilkan untuk menjawab pertanyaannya barusan.

"Gak ada yang memungkinkan. Manusia gak bisa menjelajahi waktu." Ara menghela napas gusar. Namun dia tersadar akan beberapa hal. "Ah iya, bukannya Kakek Chika bilang, kalau Chika berbeda? Dan dia berasal dari masa lalu dan bersembunyi di masa depan."

Ara kembali mengetik sesuatu pada laptopnya.

Vampire abad 18.

Dapat. Ara langsung mengklik situs yang menurutnya nyambung dengan pencariannya kekuatan membaca artikel panjang itu.


  Istilah vampir sendiri baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur.

Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti vampir, misalnya vrykolakas di Yunani dan
strigoi di Rumania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa.

Kepercayaan terhadap vampir telah ada selama berabad-abad.

Kebudayaan Mesopotamia (termasuk Lilith dan Edimmu dalam mitologi Sumeria, Assyria, dan Babylonia), Yahudi, Yunani kuno, dan Romawi kuno menceritakan mengenai setan atau roh yang mirip dengan vampir modern. Tetapi vampir yang dikenal sekarang berasal dari Eropa Tenggara abad ke-18.




Ara melotot membaca kalimat-kalimat dalam artikel tersebut. "Abad ke-18. Percis seperti yang dibilang kakek tua tadi. Tapi---apa Chika itu Vampire? Ah masa sih? Ih?"

Sekali lagi Ara berpikir. Menurutnya, Chika sepertinya bukan vampire. Gadis itu terlihat seperti manusia biasa. Tidak menunjukkan gerak-gerik seorang vampire. Untuk sikap aneh Chika, itu kan penyakitnya. Jadi tak mungkin itu bisa dijadikan ciri-ciri Chika seorang vampire.

"Kalau aku tanya Chika, apa dia mau ya cerita semuanya sama aku?" gumam Ara.

Baru juga menyebutkan nama Chika, tiba-tiba saja Ara mendapatkan sebuah notif pesan dari Chika. Gadis itu memberikannya beberapa pesan, dan langsung Ara melihat pesan tersebut.

Limbad.

Ara
Kamu gak mau minta pap gitu?

Ara mengernyitkan alis begitu membaca pesan tersebut. Hah? Apa maksud pesan Chika ini? Karena penasaran, langsung Ara menjawabnya.

HAI CHIKA! | CHIKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang