Bagian 44

3.7K 432 30
                                    

Tekan⭐dulu ya dan selamat membaca....

.

.

Suasana begitu sunyi ketika Taehyung dan Mark menyusuri lorong bawah tanah, tapi mereka tetap harus hati-hati karena musuh bisa datang kapan saja. Mereka berhenti ketika lorong bawah tanah itu berbelok, Taehyung memeriksa keadaannya ketika merasa aman mereka berjalan lagi.

Tepat di ujung lorong ada dua buah jalan seperti tangga untuk naik ke atas. Taehyung menyuruh Mark untuk memeriksa pintu keluar yang satunya, dengan hati-hati mereka naik tangga itu.

Taehyung membuka sedikit pintunya ternyata itu pintu keluar yang tersambung langsung kedalam markas, sedangkan yang Mark periksa berada di luar markas lebih tepatnya di halaman belakang markas.

"Tae lebih baik kita ambil jalan yang ini saja karena pintunya berada di luar gedung." Usul Mark setelah menuruni tangga.

"Boleh juga, aku tadi mendengar seseorang saat membuka pintu satunya. Aku takut banyak yang berjaga di sekitar pintu itu."

Taehyung naik lebih dulu, ia membuka pintunya secara perlahan lalu ia melihat situasi yang ada di situ. Merasa aman Taehyung menyuruh Mark naik sedangkan dirinya keluar dengan pistol berada di genggaman tangannya.

Mark sudah keluar lalu berdiri disamping Taehyung. Mereka bisa mendengar suara tembakan yang saling bersautan, Taehyung menyuruh Mark memasang bom yang mereka bawa sedangkan dirinya berjaga takut ada anak buah musuh yang datang ke tempat itu.

Bom pertama sudah berhasil di pasang, Mark melihat sebuah pintu yang terbuka bahkan ada beberapa mayat yang tergeletak.

"Tae sepertinya ini jalan untuk masuk kedalam." Tunjuk Mark.

Taehyung berjalan melewati beberapa mayat itu lalu ia melihat situasi di balik pintu, ternyata kondisinya tak jauh berbeda. Ia dan Mark masuk secara perlahan tapi mereka tetap waspada.

Taehyung menarik Mark untuk bersembunyi ketika ia mendengar beberapa orang yang sedang berbincang. Mark mengintip dari lubang di tembok yang sepertinya bekas tembakan. Ia bisa melihat musuh yang mereka cari, sepertinya mereka sedang berdebat jadi tidak menyadari kehadirannya dengan Taehyung.

"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Mark.

"Hubungi Bambam atau Lisa agar memberitahu yang lainnya kalau ketua musuh bersama kita."

Mark mengambil headset yang ada di telinganya lalu ia menyalurkan sambungannya ke tim dua.

"Halo apa kalian bisa mendengarku."

Tim dua yang mendengar suara Mark sangat terkejut karena yang mereka tahu Mark berada di Tim satu.

"Mark apa itu kamu?" Tanya Yoongi.

"Iya Hyung, aku kesini mengikuti anggota inti musuh yang kabur dari markas utama lewat jalur bawah tanah."

"Sekarang apa kamu tahu keberadaan mereka?" Tanya Jimin

"Iya hyung, aku dan Taehyung sedang mengintai mereka."

"HAH." Semuanya terkejut saat Mark menyebut nama Taehyung takut salah dengar karena yang mereka tahu Taehyung masih koma.

"Taehyung." Ucap Bambam

"Iya dia bersamaku, nanti dia akan menceritakan semuanya karena yang terpenting sekarang kita harus menghabisi dulu para musuh kita."

"Aku sudah menemukan keberadaanmu." Ucap Lisa walau masih terkejut tentang Taehyung.

"Oke, pastikan para tawanan sudah kalian amankan karena aku sudah memasang beberapa bom di tempat yang berbeda." Mark mematikan sambungannya.

I Love Twins [END]  KookV/GukVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang