08

373 27 5
                                    

Semoga suka sama ceritanya, jn lupa tinggalkan jejak
.
.
.
.
.

Semoga suka sama ceritanya, jn lupa tinggalkan jejak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

08.Edward!

1 Minggu

2

3

1 bulan berlalu, sejak terakhir kali Edo melihat gadis itu. Dirinya sudah sibuk bekerja dengan ekstrak, sampai lupa lagi pada yang namanya wanita.

Baik Edo maupun Alva, keduanya dikenal dengan sangat baik di perusahaan itu. Baik dari kalangan perempuan maupun dari kalangan laki-laki, semuanya saling menghargai.

Edo selalu gencar bekerja meskipun posisinya di perusahaan itu masih dalam posisi anak magang. Siapa tahu dengan kinerjanya yang sempurna, dapat memperpanjang masa kerjanya. Dan bisa juga dirinya dijadikan pegawai tetap di perusahaan itu.

Sebulan yang lalu, dirinya sudah meminta pada pak Susilo untuk mencarikan nomor Wiwi, entah apa yang merasukinya hari itu sehingga permintaan itu ia lontarkan tanpa sungkan. Namun, sampai sekarang pak Susilo tak pernah menghubunginya lagi.

Hari ini, tepatnya tanggal 1 di bulan baru. Notifikasi aplikasi berwarna hijau menarik atensi Edo yang sedang bekerja untuk tergerak agar langsung meliriknya. Dan, nomor tak di kenal yang tertera di layar ponselnya.

0858800xxxxx
Aku rindu... temui aku di taman dekat SMAN Eurora malam ini, pukul 19.00~Calon mu.

Dahinya berkerut memandang benda pipih itu. Perasaan, dirinya tak pernah memberikan nomor ponselnya ke sembarang orang, apakah orang ini juga termasuk ke dalam salah satu temannya semasa SMA?.

Ia meletakkan kembali benda pipih itu ke posisi semula, tanpa ada niatan sama sekali untuk membalas pesan anonim itu.

"Do!" panggil Alva tepat di depan meja Edo. Cowok yang sibuk mengetik itu menoleh sebentar.

"Kenapa?"

"Malem ini sepulang kerja, Lo ada acara gak?" Alva menarik kursi di depan meja Edo, lalu terduduk.

Edo mengetuk-ngetukan jari telunjuknya di dagu sambil berfikir." Kayaknya enggak, kenapa emang?"

"Si Nadia ngajakin Lo buat blind date sama dia,"

Edo menaikkan satu alisnya." Blind date? Senior Nadia? Maksudnya?"

Alva berdecak sebal." Lo gak peka banget sih Do!, Nadia itu udah lama banget suka sama Lo,"

"Sejak kapan?" tanya Edo kebingungan.

"Katanya sejak pertama kali dia ngeliat Lo," ujar Alva serius seraya menyilangkan kakinya.

"Kenapa gak langsung ngomong?"

Menurut pemikiran Edo, kenapa harus mengungkapkan perasaan suka lewat orang lain jika orang itu bisa mengungkapkannya langsung.

Night Girls (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang