14

185 22 2
                                    

Hi guys, jn lupa vote and comen sebanyak-banyaknya

Hi guys, jn lupa vote and comen sebanyak-banyaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_
_
_
Kita tidak akan pernah bersatu, aku tahu itu. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu
_WiwiSulastri

14. HOT NEWS

Pagi yang sunyi. Dikediaman Dewi. Sebuah langkah kasar mampu memecah keheningan di dalam kesunyian yang menyelimuti rumah mewah itu.

"Nyonya, sudah jam 4 pagi." Bi Darmi berdiri tepat di depan pintu kamar Dewi sambil mengetuk pintu itu berkali-kali.

Sudah menjadi kebiasaannya di pagi hari, Bi Darmi harus membangunkan bosnya sepagi ini. Karena itu permintaan Dewi sendiri.

"Nyonya, apakah hari ini tak masuk kerja?" tanya Bi Darmi dari luar. Bi Darmi tahu, meskipun hari Minggu Dewi selalu saja bekerja.

Masih tak ada sahutan apapun dari dalam.

Perempuan paruh baya itu tak ambil pusing, ia memilih berlalu ke dapur untuk memulai pekerjaannya. Mungkin, bosnya yang gila kerja itu memang sedang ingin berlibur.

Jarum jam terasa berputar lebih cepat dari biasanya, jarum jamnya sudah menunjuk angka 6 pagi sekarang.

Bi Darmi berhenti sejenak dari aktifitasnya. Ia kembali menghampiri pintu kamar Dewi yang masih tertutup rapat.

"Nyonya, sudah pukul 6 pagi."

"Apakah nyonya tak berolahraga hari ini?"

Bi Darmi terdiam kebingungan. Ia menempelkan telinganya tepat di pintu kamar Dewi. Berharap dapat mendengar sedikit suara yang berasal dari dalam kamar. Namun, hasilnya tak ada. Hanya keheningan yang menerpa.

Tanpa meminta persetujuan dari majikannya, ia langsung memutar kenop pintu kamar itu yang secara kebetulan tak dikunci.

"Nyonya?"

Ruangan yang biasanya terang benderang itu kini gelap gulita, jendela kamarnya pun masih tertutup rapat juga tak ada satupun lampu kamar yang yang menyala.

Bi Darmi dengan isengnya menekan tombol lampu yang memang jaraknya tak jauh dari tempatnya berdiri.

Ctak

"KYA!!"

"NYONYA!!"

Bi Darmi berteriak histeris melihat pemandangan mengerikan yang terpampang jelas di hadapannya. Lutut perempuan paruh baya itu terasa lemas seketika, ia tersungkur tanpa berani lagi bersuara.

Dengan segala sisa kekuatan yang ada, ia segera berlari keluar untuk mencari pertolongan. Setelahnya, para tetangga berdatangan.

Garis polisi langsung di pasang di pintu kamar yang masih Dewi pakai semalam. Para polisi langsung menanyai Art dan juga para tetangga yang bersebelahan maupun berseberangan dengan rumah itu. Namun, semuanya mengaku tak tahu menahu atas kejadian yang menimpa Dewi malam itu.

Night Girls (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang