20

150 20 3
                                    


Tuhan tak adil membagi takdir—WiwiSulastri

Happy reading

20.Rencana

Sebuah taksi menepi di depan Grand Eurora, pusat perbelanjaan yang saat ini banyak digandrungi anak remaja. Gedung yang baru berdiri kurang dari setahun itu sudah sangat populer bahkan sebelum gedung itu selesai dibangun.

"Kenapa ke sini?" tanya Nadia. Cewek dengan kemeja ketat juga rok selutut itu membenahi rambutnya yang setengah kusut.

"Mau shoping, lah!" bukan Edo yang menjawab, tetapi Geo.

"Dih! Ge'er!" tuding Nadia." Gue nanya sama Edo, bukan sama anak cacing kepanasan kayak Lo!"

"Listen!" Geo mengacungkan dengan tinggi jari telunjuknya." I cuman bantu jawab doang, biar Edo gak jawab pertanyaan dari cewek gatal kayak, Mbak!"

"Udah, ih!" tepis Edo. Jika mereka berdua terus beradu mulut, lalu kapan ketiganya bisa makan dengan tenang?

"Bener kata Geo, Mbak. Saya mau shopping." ujar Edo membenarkan perkataan Geo.

"Tuh, kan!" Geo menjulurkan lidahnya ke arah Nadia, dengan kedua telapak tangan yang ia gerakkan di atas kepalanya sendiri.

"Jancok!" maki Nadia tanpa suara.

Makan, adalah tujuan utama ketiganya. Jadi, mereka singgah terlebih dahulu ke restoran yang menyediakan beragam makanan khas Jepang.

Sushi, onigiri dan ramen, adalah makanan yang Edo pesan lewat rekomendasi Geo tentunya. Sementara Nadia, hanya memesan daifuku dan dorayaki. Untuk Geo, cowok itu hanya memesan sashimi.

Setelah selesai makan mereka tak langsung pulang. Edo mengajak keduanya untuk berkeliling sebentar.

"Ke sebelah sini," ajak Edo. Geo dan Nadia mengikuti langkah Edo yang masuk kesebuah toko baju.

"Ngapain ke sini?" Geo menunjukkan raut wajah heran. Pasalnya, Edo bukan masuk ke dalam toko baju cowok melainkan toko baju cewek.

"Mau beli baju lah."

"Iya, tapi ini tempat buat girl, bukan buat boy,"

"Emang salah kalo cowok masuk ke toko baju cewek?" Edo menaikkan satu alisnya.

"No. Cuman, aneh aja,"

"Jangan-jangan, dia mau beliin baju buat gue. Duh, jadi deg-degan." duga Nadia. Cewek itu bergumam tepat di sebelah Geo.

"Dih, ge'er!" cetus Geo dengan cepat karena ia mendengar dengan jelas kata-kata yang Nadia gumamkan.

"Kenapa, Ge?" tanya Edo.

Night Girls (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang