16

154 24 3
                                    

Hi guys, pa kabar? Jn lupa tinggalkan jejak ya. Kalo ada typo tandai aja.

Hadir mu membawa binar bahagia untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hadir mu membawa binar bahagia untukku. Sementara hadirku membawa petaka di kehidupan damai mu
_Wiwi Sulastri_
.
.
.
.
.

16. Ingatan kecil yang kembali terngiang

Happy reading

"Loh, kok kamarnya udah diberesin?" tanya Alva pada seorang suster yang sedang membenahi kamar bekas Edo dirawat.

Mereka berdua datang bersama-sama untuk menjemput Edo. Alva masuk ke dalam, sementara Geo menunggu di luar.

"Pasiennya sudah pulang beberapa menit yang lalu," jawab sang suster.

'Pulang?' batin Alva bertanya-tanya.

"Saya walinya, dia pulang sama siapa?"

"Sendiri, kak. Dia yang maksa mau pulang, dokter juga sudah mengizinkan."

"Why, Va?" Geo yang awalnya asik menunggu di luar kini melongok ke dalam.

"Shit! Edo udah balik!" umpat Alva cemas.

"You, sih. Itu juga I yang ingetin. Kalo gak, you bisa forget sampe tomorrow."

Alva berdecih sinis." Gausah sok jadi pahlawan kemalaman, dan gak usah banyak bacot!" ucap Alva datar. Namun, penuh  penekanan.

"Eits! Gausah ngegas, I cuman just kidding." Geo cengengesan di akhir kata yang diucapkannya.

"Gausah becanda dan gak usah banyak drama. Kita cari Edo sekarang. Kalo udah pulang ya Alhamdulillah, kalo belum ya inalillah."

"Siap pak Ketu!" seru Geo. Tangan kanannya ia angkat membentuk sebuah hormat.

___________
_____

Di lain sisi. Dua sejoli yang sedang dimabuk asmara tapi tak saling menyadari bahwa cinta sudah tumbuh di dalam hati keduanya itu kini sedang berjalan bersisian di trotoar.

Menembus kesunyian jalanan juga hembusan angin yang terasa membekukan, Edo menggenggam tangan Wiwi penuh percaya diri meskipun rasa dingin mulai menggerogoti diri.

Langit yang semakin menghitam sepertinya sudah tak menjadi halangan untuk menyurutkan langkah sepasang kekasih itu.

"Udahlah, Wi. Candaan kamu garing tau gak?, saya gak suka." ujar Edo setengah merajuk.

Padahal mereka baru beberapa menit berjalan, tetapi Edo sudah dibuat mendengus beberapa kali karena terus dijahili.

"Santai, Ayangggg...." ucap Wiwi dengan intonasi yang sedikit di imut-imutkan.

"Kamu kenapa? Kesurupan setan penunggu trotoar? Hah?" Edo mendelik tak suka. Cowok itu tahu jika gadisnya sengaja berkata lucu seperti itu hanya karena ingin menjahilinya lagi.

Night Girls (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang