25. Meratap

3.1K 397 100
                                    



"Siapa?" Alinda bertanya lagi untuk memastikan nama yang dia dengar benar-benar wanita yang selama ini hadir di tengah rumah tangganya dengan Arya. Jane mengulang nama Sayaka sekali lagi dan membuat Alinda menghela napas panjang. Alinda akhirnya terpaksa mempersilakan Jane mengantar Sayaka ke ruangannya meskipun dia agak enggan berbicara dengan mantan kekasih sekaligus sahabat Arya. Kepalanya yang sakit mendadak makin sakit.

Alinda menunggu dengan tenang kehadiran Sayaka. Begitu wanita itu masuk, Alinda langsung tersenyum ramah. Sayaka datang bersama anak laki-lakinya—Kenzo. Alinda menyapa Sayaka dengan sopan dan mempersilakannya duduk. Dia kemudian menawarkan minum pada Sayaka lalu meminta tolong pada Jane untuk mempersiapkannya.

Selama beberapa menit tidak ada yang bicara antara keduanya. Alinda hanya tersenyum melihat tingkah anaknya Sayaka yang duduk di sebelah ibunya. Alinda kemudian sadar bahwa dia tak mau berlama-lama berhadapan dengan Sayaka, jadi dia mencoba menanyakan maksud kedatangan Sayaka.

"Aku... mau minta kamu untuk melepaskan Arya," ucap Sayaka tanpa keraguan yang tersirat dari wajahnya.

Alinda terkejut dan tidak pernah mengira bahwa Sayaka menemuinya untuk hal ini. Setelah kembali dan memonopoli hidup Arya, sekarang Sayaka berani meminta Alinda untuk melepas Arya. Dia sudah tahu apa yang terjadi pada hubungan Arya dan Sayaka, lalu apakah sekarang Sayaka akan melakukan apa pun untuk bisa bersama Arya? Alinda menarik napas lalu bertanya, "Kamu mau pindah agama demi Arya? Apa kamu sudah bercerai dengan suami kamu?"

Sayaka mengangguk.

"Memangnya kamu yakin ibu akan kasih restu untuk kamu dan Arya?" Alinda sedikit merasa keterlaluan bertanya seperti ini, tapi dia ingin tahu apakah Sayaka berharap bahwa mertuanya akan menyetujui hubungan Sayaka dan Arya. "Arya tahu soal ini?"

"Tahu, aku sudah bilang ke Arya. Setelah perceraianku selesai, aku mau kembali ke Arya," jawab Sayaka. Dia lalu melanjutkan, "Aku akan berusaha membuat ibunya Arya merestui kami."

Alinda menunduk lalu tertawa kecil. Dia bukan menertawakan kepercayaan diri Sayaka, tapi dia menertawakan nasibnya sendiri. Sayaka baru saja mengaku bahwa Arya tahu mengenai rencana Sayaka, jadi Arya tahu jelas apa yang akan terjadi. Alinda juga bisa berpikir bahwa Arya akan kembali pada Sayaka. Dia sudah menduga semenjak kehadiran Sayaka, sekarang itu tampak makin jelas dan nyata.

"Ada yang lucu?" tanya Sayaka.

Alinda mengangguk. "Nasibku. Oke, silakan ambil Arya jika kamu mau. Kamu enggak perlu mampir ke sini untuk minta aku pisah sama Arya. Hati Arya dari dulu bukan buat aku, dia pasti menerima kamu dengan senang hati."

***

Alinda agak terkejut mendapati Arya sedang membuka kancing baju ketika dia baru saja keluar dari kamar mandi. Dia masih menggunakan kamar mandi utama di kamar lama karena di kamar tamu tidak ada bathtub. Dia tidak menduga bahwa Arya akan pulang hari ini setelah dua hari tidak kelihatan wujudnya. Alinda sudah tidak ingin bertanya lagi ke mana Arya pergi karena dia sudah tahu jawabannya yaitu menemani Sayaka dan anaknya. Setelah kedatangan Sayaka ke kantor beberapa hari lalu, Alinda akhirnya memutuskan untuk tidak mau tahu tentang hubungan Arya dan Sayaka. Dia juga tidak mengatakan pada sang suami mengenai hal itu.

Alinda berjalan dengan cuek menuju pintu keluar. Dia hanya menyapa Arya sekenanya. Ketika melihat meja rias, Alinda menyadari bahwa beberapa barang-barangnya masih ada dan belum sempat dipindahkan. Dia mendesah dan akan mengingatkan Olan untuk membantunya lagi esok.

Arya menghampiri Alinda dan berdiri di belakangnya. Dia memeluk sang istri lalu mengecup kepalanya.

Alinda hanya menghela napas dan menatap Arya dari cermin dengan tatapan yang tak terbaca. Dia kemudian ikut menggamit tangan Arya yang hinggap di bahunya. Perasaannya sungguh tidak karuan saat ini. Dia ingin memeluk Arya dan mengatakan bahwa dia juga merindukan Arya. Namun, Alinda tidak siap mendapatkan reaksi Arya yang mungkin akan biasa saja. Dia tidak tahu bagaimana perasaan Arya padanya, tapi jika mengingat kata-kata Sayaka di kantor... Alinda tidak boleh banyak berharap kalau Arya akan memilihnya. Hati Alinda mendadak pilu ketika memikirkan hal itu.

Stay Close ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang